[REVIEW] Wonder Egg Priority—Kisah Remaja Melawan Trauma dan Kematian
Anime bertema cerah dengan cerita yang dalam!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depresi dan trauma adalah beberapa penyebab seseorang melakukan bunuh diri. Kadang memahami perasaan orang lain bisa menjadi hal tersulit. Sering kali kita pun tidak peka dan cenderung mengabaikan kondisi yang orang lain alami. Isu inilah yang menjadi topik utama dari anime Wonder Egg Priority.
Wonder Egg Priority memang menjadi salah satu anime yang memikat mata dan paling diantisipasi oleh penggemar anime pada awal 2021. Anime orisinal dari studio Cloverworks ini dirilis pada 13 Januari 2021. Dengan porsi 12 episode dan 1 episode spesial, anime yang mengambil genre drama dan psikologi ini akan mengajak penonton untuk turut serta melihat perjuangan para gadis remaja untuk memerangi keinginan untuk bunuh diri. Penasaran? Sebelum menonton, yuk, kita review terlebih dahulu serba-serbi dari anime Wonder Egg Priority ini!
1. Para gadis remaja berjuang demi sebutir telur
Apa hubungan dari telur dengan depresi dan bunuh diri? Pada awal cerita, Wonder Egg Priority berfokus pada seorang gadis bernama Ohto Ai. Ia memiliki kondisi heterochromia yang membuat warna matanya berbeda seperti kucing. Karena warna matanya yang aneh, Ai kemudian dirundung oleh teman-temannya di sekolah dan menjadi penyendiri. Ia kemudian bertemu dengan Koito, satu-satunya gadis yang mau menjadi temannya. Namun, kebahagiaan mereka tak berselang lama karena Koito bunuh diri di depan Ai. Kehilangan sosok teman baiknya, Ai kembali menutup dirinya dari dunia, bahkan memutuskan untuk berhenti bersekolah.
Suatu hari, Ai menemukan tempat misterius. Ia diarahkan untuk membeli sebutir telur gacha. Telur tersebut dikatakan dapat memberikan sesuatu yang sangat diinginkan oleh Ai, yaitu teman. Setelah membeli telur dan pulang, Ai mendapati dirinya masuk ke dunia mimpi. Ia diharuskan untuk memecahkan telur gacha yang ia beli. Telur tersebut rupanya berisi gadis lainnya dan Ai harus melindungi mereka dari Wonder Killer, sebutan untuk trauma terbesar dari gadis dalam telur. Apabila Ai berhasil membunuh Wonder Killer sebelum waktu yang ditentukan habis, ia dapat membangkitkan temannya, Koito, untuk hidup kembali.
Wonder Egg Priority memang memiliki alur cerita yang membingungkan di paruh awal, tetapi semuanya jadi lebih terhubung tatkala penonton sudah menonton hingga pertengahan. Mengambil tema psikologi remaja, anime ini berhasil membuat alur cerita dan pesan moralnya tampil menarik dengan sedikit sentuhan fantasi. Telur-telur yang dilindungi oleh Ai dan teman-temannya tak lain adalah representasi dari remaja-remaja yang melakukan bunuh diri dengan berbagai alasan, seperti menerima pelecehan, perundungan, hingga perlakuan kasar dari orang-orang terdekatnya. Sosok Wonder Kill yang dominan sebagai sosok monster juga menggambarkan trauma dan sumber depresi yang sekali lagi harus gadis-gadis tersebut hadapi. Secara mendalam, anime ini juga mengajak penonton untuk lebih menghargai hidup dan tidak abai pada orang-orang di sekitar mereka.
Meskipun penyampaian ceritanya menarik, anime ini masih memiliki banyak tanda tanya yang belum terjawab, bahkan setelah selesai menonton keseluruhan episode. Ending dari Wonder Egg Priority pun terbilang cukup ambigu karena rasa penasaran sebagian besar penonton terhadap beberapa hal tampaknya belum mendapatkan penjelasan yang lebih detail.
Baca Juga: [REVIEW] Hamefura Season 2—Kelanjutan Kisah Catarina sebagai Villain
Baca Juga: [REVIEW] Re-Main—Anime Sport Karya Studio MAPPA yang Sayang Dilewatkan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.