5 Perbedaan Film Mata Batin dan Indigo yang Wajib Kamu Tahu

Dari segi cerita keduanya sangatlah berbeda

Mungkin ada di antara kamu yang merasa film Indigo (2023) memiliki latar cerita yang sama dengan film horor sebelumnya, yakni Mata Batin (2017), yang juga mengisahkan penglihatan yang terbuka, sehingga dapat melihat makhluk halus. Karakter utama yang diperankan seorang perempuan, motif yang sama untuk menyelamatkan adik perempuan, serta memiliki kekasih yang ikut membantu menjadi ciri lain yang membuat kedua film tersebut terlihat serupa.

Hal ini tidaklah mengherankan, karena keduanya dari rumah produksi dan dibuat oleh orang yang sama, yaitu Rocky Soraya. Namun sebenarnya, Mata Batin dan Indigo memiliki perbedaan yang membuat keduanya layak untuk dinikmati.

Belum lama inii, Indigo juga dirilis di Netflix dan berhasil masuk dalam sepuluh film teratas. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan-perbedaan antara Indigo dan Mata Batin, kamu bisa simak ulasan di bawah ini.

Baca Juga: 6 Film Horor Rocky Soraya yang Tayang di Netflix, Terbaru Indigo

1. Cara membuka penglihatan

5 Perbedaan Film Mata Batin dan Indigo yang Wajib Kamu Tahucuplikan ritual di film Indigo (dok. Official Hitmaker Studios/Indigo)

Dalam Mata Batin, karakter dengan kemampuan penglihatan spesial diperankan oleh Jessica Mila sebagai Alia, bersama adiknya, Abel (Bianca Hello). Sedangkan dalam Indigo, kedua kakak adik tersebut adalah Zora (Amanda Manopo) dan Ninda (Nicole Rossi).

Alia dan Abel sama-sama memiliki kemampuan tersebut sejak kecil. Bedanya, Alia tidak sepeka Abel, sehingga Bu Windu (Citra Prima) mempertajam penglihatannya demi membantu adiknya.

Di sisi lain, dalam Indigo, Zora juga memiliki kemampuan serupa seperti adiknya, tetapi  mata batinnya ditutup atas permintaan orangtuanya saat ia masih kecil. Hal ini dilakukan agar Zora bisa menjalani kehidupan yang normal. Hal inilah yang membuatnya sulit mempercayai hal-hal supranatural yang dialami oleh adiknya. Namun, pada akhirnya, ia memutuskan untuk membuka kembali mata batinnya untuk membantu adiknya.

2. Ritual yang dilakukan

5 Perbedaan Film Mata Batin dan Indigo yang Wajib Kamu Tahucuplikan film Mata Batin (instagram.com/biancaahello)

Hal ini tergambar sejak awal film. Dalam Mata Batin, kedua kakak adik tersebut mengunjungi peramal bernama Bu Windu (Citra Prima) untuk mencari penjelasan tentang penglihatan yang dialami Abel. Alia berusaha mempercayai dengan meminta membuka mata batinnya.

Akhirnya, ia mengetahui bahwa mata batinnya telah terbuka sejak lama, tapi ia tidak menyadarinya. Dalam ritualnya, Bu Windu menggunakan bahasa Jawa dan dalam beberapa adegan, ia juga menggunakan alat untuk mendeteksi energi makhluk halus.

Sementara dalam Indigo, Zora dan Ninda dibantu peramal bernama Bu Sekar (Sara Wijayanto) yang tidak bekerja sendirian, melainkan ditemani anak-anaknya. Dalam proses membuka mata batin Zora dan mengusir arwah, Bu Sekar menggunakan bahasa Indonesia, sehingga penonton lebih mudah memahami ucapan dalam ritualnya. Ia juga tidak menggunakan alat deteksi, hanya mengandalkan kemampuan merasakan energi. 

3. Fokus cerita keduanya berbeda

5 Perbedaan Film Mata Batin dan Indigo yang Wajib Kamu Tahucuplikan film Indigo (dok. Official Hitmaker Studios/Indigo)

Jadi hal paling penting, isi cerita dari kedua film tersebut juga ternyata berbeda. Mata Batin fokus memperkenalkan pada kejadian-kejadian supranatural yang berhubungan dengan pemilik mata batin terbuka. Film ini menggambarkan berbagai kemampuan yang bisa dialami mereka, seperti kemampuan berkomunikasi dengan makhluk halus, menerawang sejarah yang tersembunyi dalam objek, hingga melakukan perjalanan ke alam gaib.

Selain itu, Mata Batin juga mengenalkan karakteristik dari makhluk halus, seperti jumlah mereka yang lebih banyak dan umur mereka yang bisa mencapai ratusan tahun karena keberadaan mereka yang lebih dulu dari manusia. Mereka juga dapat memberikan tanda kehadiran melalui wangi atau bau tertentu, atau bahkan beberapa di antara mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka sudah meninggal dan masih melakukan aktivitas seperti manusia biasa.

Di sisi lain, Indigo lebih fokus pada orang yang memiliki penglihatan spesial, atau yang sering disebut sebagai indigo. Dalam film ini, penonton diajak untuk memahami perjalanan para indigo hingga dapat menerima keadaan mereka yang berbeda.

Indigo menggambarkan bahwa tidaklah mudah menjadi berbeda, karena tidak semua orang di sekitar mereka dapat memahami dan menerima keadaan tersebut. Hal ini akhirnya menyulitkan para indigo untuk menerima diri mereka sendiri, karena mereka sering merasakan gejolak batin yang intens.

Baca Juga: 5 Film Horor Supernatural Tentang Indigo, Dalam dan Luar Negeri!

4. Elemen horor yang disajikan

5 Perbedaan Film Mata Batin dan Indigo yang Wajib Kamu Tahucuplikan film Indigo (dok. Official Hitmaker Studios/Indigo)

Selain fokus ceritanya berbeda, rasanya Indigo mengeksplorasi keseraman yang lebih dalam. Pada Mata Batin, mereka digambarkan dapat memanggil dan berkomunikasi dengan arwah serta memasuki alam lain. Dengan demikian, Mata Batin menyajikan tambahan unsur fiksi ilmiah di balik elemen horornya.

Namun, pada Indigo, mereka memperkenalkan unsur lain yang lebih menyeramkan. Hal itu berkaitan dengan masa lalu keluarga Zora dan Ninda yang melakukan perjanjian dengan iblis. Unsur horor ini, lebih dekat dengan kehidupan masyarakat lokal dan menambahkan dimensi ketakutan yang lebih dalam pada alur cerita.

5. Tambahan elemen gore

5 Perbedaan Film Mata Batin dan Indigo yang Wajib Kamu Tahucuplikan film Mata Batin (dok. Official Hitmaker Studios/Mata Batin)

Kedua filmnya juga memiliki adegan di mana pemeran utamanya dirasuki. Pengambilan gambar, rias wajah, dan suara terlihat serupa, karena mereka diproduksi oleh tim yang sama. Bedanya ada pada pengaturan peringkat usia. Dalam halaman situs IMDb, Mata Batin memiliki peringkat TV-MA, yang bisa juga diartikan hanya untuk orang dewasa.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh fakta bahwa meskipun porsinya tidak banyak. Namun, Mata Batin memiliki adegan kekerasan visual yang memang lebih sesuai untuk penonton dewasa, sementara Indigo tidak memiliki elemen tersebut.

Pada akhirnya, kedua film ini memang terlihat serupa, tetapi memiliki isi cerita yang berbeda. Mata Batin, yang lebih dulu dirilis, mengenalkan penonton tentang pengalaman supranatural. Sementara Indigo, membuka lapisan lain tentang kehidupan seorang pemilik kemampuan ini.

Keduanya menyajikan kejutan-kejutan cerita dan akting pemain yang mampu menimbulkan ketegangan bagi penonton. Jika kamu menikmati Mata Batin, kamu mungkin juga akan menikmati Indigo yang sudah bisa disaksikan di Netflix.

Baca Juga: Review Film Danur 3: Sunyaruri, Teror Setelah Tertutupnya Mata Batin

Davrean Dita Photo Verified Writer Davrean Dita

Just a sleepy writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya