Eren menangis. (dok. MAPPA/Attack on Titan)
Attack on Titan mungkin bisa dibilang sebagai gabungan dari shounen dan seinen. Seri ini memiliki elemen shounen karena dibintangi oleh protagonis yang ambisius. Namun, seiring berjalannya waktu, Attack on Titan lebih terlihat seperti anime seinen ketimbang shounen.
Menjelang akhir seri, cerita Attack on Titan mulai melibatkan politik yang rumit dan kompleks. Di sini, kita akan mulai dibuat bertanya-tanya tentang siapa yang benar dan salah. Pasalnya, kebanyakan karakter Attack on Titan memiliki moralitas abu-abu.
Ditambah lagi, Attack on Titan juga memiliki ending yang gelap seperti kebanyakan anime seinen. Pada akhir cerita, sang protagonis, Eren Yeager, melakukan genosida besar-besaran. Tentu saja, itu adalah hal paling mengerikan yang bisa dilakukan oleh seorang protagonis shounen.
Sebagai seri shounen, kelima anime di atas memang tidak melupakan elemen-elemen penting dalam seri shounen pada umumnya. Namun, entah karena plot yang terlalu gelap atau adegan eksplisit, kelima anime di atas lebih terasa seperti anime seinen ketimbang shounen. Jadi, bagaimana menurutmu? Dari kelima anime shounen di atas, anime apa yang paling terasa seperti anime seinen?