Film 101: Apa Itu Breaking The Fourth Wall?

Para penggemar film tentu sudah tidak asing dengan film The Big Short besutan Adam McKay atau serial Fleabag garapan Phoebe Waller-Bridge. Meskipun mengusung genre yang berbeda, keduanya memiliki satu kesamaan. Apalagi kalau bukan karakter utamanya yang berbicara langsung ke arah kamera seolah-olah sedang berinteraksi dengan penontonnya.
Hal tersebut dikenal sebagai breaking the fourth wall. Bagi sobat sinefil yang sedikit banyak tahu istilah pembuatan film tentu sudah tidak asing dengan teknik pembuatan film yang satu ini.
Untuk kamu yang masih awam atau bahkan baru mendengarnya pertama kali, IDN Times akan mengajak kamu untuk membahas breaking the fourth wall lebih dalam lagi.
1. Apa itu the fourth wall?

The fourth wall adalah dinding tak kasat mata yang menjadi pemisah antara cerita dan dunia nyata. IstilahThe fourth wall datang dari teater, di mana ada tiga dinding yang mengelilingi panggung, sementara dinding keempat menjadi jendela bagi para penonton dianggap tidak terlihat oleh para aktor.
Di industri perfilman sendiri the fourth wall direpresentasikan sebagai layar yang kita tonton. Layaknya cermin satu arah, penonton dapat menyaksikan dan memahami cerita sementara cerita yang ditampilkan tidak dapat menyadari atau memahami keberadaan penonton.
Breaking the fourth wall terjadi ketika aspek cerita tersebut melewati dindingnya. Breaking the fourth wall juga bisa dijelaskan sebagai cerita yang sadar akan keberadaan penonton dan dirinya sendiri. Sederhananya, breaking the fourth wall terjadi ketika karakter utamanya berbicara langsung ke arah kamera.
2. Sejarah di balik teknik breaking the fourth wall

Kritikus teater, Vincent Canby, dalam artikel Sunday View; Bursting Through That Fourth Wall yang ia tulis untuk The New York Times menggambarkan the fourth wall sebagai that invisible scrim that forever separates the audience from the stage–dinding tak kasat mata yang selamanya memisahkan penonton dari panggung. Dan gagasan untuk merusak dinding tersebut bahkan sudah ada jauh sebelum istilah the fourth wall ditemukan.
Pada pertunjukan drama Yunani Kuno, breaking the fourth wall kerap digunakan oleh William Shakespeare untuk menciptakan momen paling dramatis dalam sejarah panggung teater. Kala itu teknik tersebut dikenal dengan nama soliloquies atau monolog berupa pikiran yang diucapkan dengan lantang dan ditujukan pada orang lain atau diri sendiri.
Di industri perfilman sendiri, breaking the fourth wall pertama kali digunakan dalam film bisu garapan Mary MacLace berjudul Men Who Have Made Love to Me. Rilis pada tahun 1918, MacLane menyela pembuat sketsa dan menceritakannya secara langsung pada penonton. Sayangnya film tersebut dianggap hilang karena salinannya tidak ditemukan sehingga tidak dapat dilakukan proses restorasi.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan breaking the fourth wall dapat ditemukan dengan mudah dalam industri perfilman modern. Mulai dari serial kartun klasik Looney Toon, film bergenre komedi seperti Ferris Bueller's Day Off, hingga serial drama politik dengan tensi yang tinggi seperti House of Cards.
3. Jadi, kenapa 'dindingnya' dirusak?

Alasan utama kenapa pegiat film memilih untuk merusak dinding tak kasat mata yang menjadi pembatas antara penonton dan cerita itu sendiri adalah agar dapat terhubung dengan penonton.
Interaksi yang terjadi antara karakter utama dan penonton tidak hanya membangun kepercayaan tapi juga menjalin hubungan yang lebih dalam dan emosional. Dengan begitu materi yang diangkat pun tersampaikan dengan baik pada penontonnya.
Terdengar sangat menjanjikan dan mudah untuk dilakukan, bukan?
Nyatanya penggunaan teknik breaking the fourth wall dalam film mau pun serial televisi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada serangkaian tahapan yang harus dilakukan oleh para pembuat film agar teknik breaking the fourth wall terlihat natural. Karena jika salah langkah, tidak hanya merusak satu scene tapi seluruh cerita yang ditampilkan.
4. Bagaimana adegan breaking the fourth wall dibuat?

Ada banyak cara dan gaya pendekatan yang digunakan oleh para pegiat film dalam proses pengerjaan adegan breaking the fourth wall. Meskipun begitu, mereka memegang konsep yang sama:
- Be extreme–mereka perlu melewati dindingnya sesering atau sejarang mungkin
- Be thoughtful–pertimbangkan adegan dan momen yang tepat dalam adegan untuk melewati dindingnya
- Be controversial–jangan ragu dalam membuat adegan breaking the fourth wall
Dilansir studiobinder, pada umumnya pembuat film akan membuat shot list atau storyboard berisi daftar adegan dimana breaking the fourth wall terjadi. Setiap adegan diberi catatan dan diberi kode dengan warna tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan para kru dalam proses pengambilan gambar maupun editing.
Dalam naskah pun tertera parenthetical atau catatan pada karakter yang akan melakukan aksi tersebut dalam naskah. Catatan yang digunakan pun cukup singkat dan jelas pada karakter yang dituju yakni to camera. Hal tersebut sangat membantu aktor untuk menghidupkan adegan tersebut lewat karakter yang diperankannya.
5. Breaking the fourth wall dalam film dan serial televisi

Dalam serial House of Cards, Frank Underwood yang diperankan oleh Kevin Spacey dengan apik mengajak penontonnya pada dunia politik yang kotor dan penuh dengan tipu muslihat.
Karakter Frank yang digambarkan sebagai sosok yang blak-blakan, lucu dan narsistik justru berhasil membuat penontonnya menaruh simpati. Hal tersebut terjadi karena setiap kali Frank berinteraksi dengan kamera, karakter lainnya tidak bereaksi. Memberikan kesan bahwa perkataan Frank adalah sesuatu yang bersifat rahasia–bahwa dia menaruh kepercayaan pada penontonnya.
Sementara dalam serial Fleabag, karakter Fleabag yang diperankan oleh Phoebe Waller-Bridge berinteraksi dengan penontonnya hampir di sepanjang episode. Mulai dari melontarkan komentar guyon, membicarakan perasaannya, atau sebatas kontak mata. Lebih dari cukup untuk membuat penontonnya merasa menjadi bagian dari kehidupan Fleabag. Semakin terjalin kedekatan antara penonton dan si karakter utama, semakin dalam juga penonton mengenalnya.
Karakter Fleabag menjaga jarak dari dunianya, seperti sedang menyembunyikan sesuatu dan mengisi kekosongan yang dirasakan oleh karakter Fleabag lewat berinteraksi dengan penonton.
Jika dalam serial televisi digunakan untuk memainkan emosi penonton, breaking the fourth wall dalam film lebih sering digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang awam bagi penonton. Sebut saja film The Wolf of Wall Street garapan Martin Scorsese.
Karakter Jordan Belfort yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio akan berbicara langsung ke arah kamera saat menjelaskan bagaimana dirinya melakukan cara kotor dalam menjual saham hingga proses tindak pencucian uang. Semua itu dilakukan secara gamblang dengan tambahan humor di sana-sini sehingga membuat penontonnya merasa ikut berpartisipasi di sepanjang film.
Inti dari breaking the fourth wall adalah untuk mengajak dan melibatkan penontonnya ke dalam cerita. Dari beberapa judul film dan serial televisi di atas, mana nih yang jadi favorit kamu?