Charli XCX (instagram.com/charli_xcx)
Era media sosial juga tak lepas dari sosok pemengaruh (influencer) dan publik figur. Peran mereka besar dalam menciptakan tren, termasuk memberi eksposur terhadap lagu-lagu tertentu. Pemilik lagu biasanya sudah punya basis penggemar di media sosial, tetapi untuk mempromosikan lagu mereka fandom saja tentu tak cukup. Status viral bisa didapat dengan menggabungkan beberapa komunitas penggemar sekaligus.
Ini bisa diraih bilamana lagu mereka dipakai para pemengaruh dan sesama publik figur untuk konten tertentu. Semakin banyak dari mereka yang menggunakan sebuah lagu untuk membuat konten, popularitas lagu itu akan otomatis terdongkrak. Pada masa lalu, proses ini dilakukan manual seperti Justin Bieber yang meng-endorse Madison Beer lewat sebuah wawancara. Begitu pula dengan Maggie Rogers yang dapat eksposur setelah jadi salah satu siswa yang dapat kesempatan dimentor langsung Pharrell Williams di kampusnya. Kini dengan media sosial, endorsement itu bisa dilakukan dengan cara yang lebih sederhana, yakni membuat konten yang diiringi lagu dari musisi lain.
Ada yang bilang viralnya sebuah lagu itu seperti lotre yang tergantung pada keberuntungan. Padahal mungkin, tiga faktor tadi: lirik, melodi, dan endorsement yang bisa jadi bahan kalkulasinya. Ditambah beberapa faktor potensial lain macam periode perilisan, gimik pemasaran, dan referensi budaya.