[REVIEW] Black Clover: Sword of the Wizard King—Epik dan Seru!

Pertarungan melawan Kaisar Sihir

Setelah animenya berhenti tayang pada pertengahan 2021 lalu, Black Clover akhirnya kembali pada 16 Juni 2023 kemarin. Kali ini, Pierrot bekerja sama dengan Netflix untuk film yang berjudul Black Clover: Sword of the Wizard King. Tentunya, film ini sedikit mengobati kerinduan para penggemar yang menunggu kelanjutan dari anime ini.

Nah, kali ini, penulis akan memberikan ulasan tentang film terbaru Black Clover ini. Mau tahu seperti apa keseruan filmnya? Simak review Black Clover: Sword of the Wizard King berikut.

1. Bangkitnya Kaisar Sihir lama

[REVIEW] Black Clover: Sword of the Wizard King—Epik dan Seru!Conrad Leto (dok. Pierrot/Black Clover: Sword of the Wizard King)

Dalam film ini, Asta tidak bertarung melawan iblis, melainkan bertarung dengan Kaisar Sihir sebelum Julius Novachrono. Pada 10 tahun yang lalu, Julius dan beberapa Kesatria Sihir lainnya menyegel sang Kaisar Sihir, Conrad Leto. Saat itu, Julius terpaksa mengalahkan Conrad karena dirinya mencoba untuk menghancurkan Kerajaan Clover dengan Pedang Kaisar Sihir.

Setelah 10 tahun Julius menggantikan Conrad, sang mantan Kaisar Sihir kembali dengan tujuan yang sama. Tak sendiri, kali ini Conrad kembali dengan beberapa mantan Kaisar Sihir lainnya, seperti Edward Abrache, Princia Funnybunny, dan Jester Galandros. Mau tak mau, para Kesatria Sihir harus bersatu untuk menghentikan Conrad.

Hal yang paling penulis sukai dari film ini adalah temponya yang cepat dan tidak bertele-tele. Sejak film dimulai, film langsung menampilkan konflik sehingga film tidak membosankan untuk ditonton. Sepanjang film juga kita akan disuguhkan dengan banyak pertarungan yang menegangkan.

Film benar-benar berfokus pada pertarungan yang intens. Ceritanya tidak terlalu rumit, tetapi butuh perhatian untuk mengerti jalur ceritanya. Karena film berfokus pada pertarungan, ceritanya juga disampaikan dengan epik melalui setiap pertarungan.

2. Conrad memiliki kemiripan dengan Asta

[REVIEW] Black Clover: Sword of the Wizard King—Epik dan Seru!Asta (dok. Pierrot/Black Clover: Sword of the Wizard King)

Hal yang menarik dari antagonis film ini karena Conrad secara mengejutkan memiliki banyak kemiripan dengan Asta. Sejak seri dimulai, kita tahu bahwa Asta selalu mengatakan, "Pantang menyerah adalah sihirku." Rupanya, itu juga merupakan jargon yang sama dimiliki oleh Conrad.

Conrad dan Asta memiliki idealis dan tujuan yang sama. Pada dasarnya, mereka ingin membuat Kerajaan Clover menjadi tempat yang adil bagi semua orang ingin. Mereka ingin semua orang di Kerajaan Clover diperlakukan dengan setara, baik itu bangsawan atau rakyat jelata.

Hanya saja, Conrad ingin mencapai tujuannya dengan cara yang kejam. Meskipun idealis mereka sama, Asta tidak bisa membenarkan apa yang dilakukan oleh Conrad. Oleh karena itu, Asta berjuang untuk mengalahkan Conrad.

Selain itu, rivalitas Asta dan Yuno juga tak luput hadir dalam film ini. Semua Kesatria Sihir bersatu untuk mengalahkan Conrad dan sekutunya. Namun, yang menjadi fokus utama tetaplah bagaimana Asta dan Yuno mengalahkan musuhnya.

Terlepas dari itu, semua karakter mendapatkan porsi tayang yang seimbang. Sangat jarang kita melihat para Kesatria Sihir bersatu untuk mengalahkan musuh. Lebih menarik lagi, musuh yang dihadirkan juga adalah mantan Kaisar Sihir sehingga film ini memberikan kita sedikit gambaran tentang sejarah Kerajaan Clover.

Baca Juga: 13 Seiyu Anime Skip and Loafer, Kenalan, yuk!

3. Animasi God tier seperti tidak dibuat oleh Pierrot

[REVIEW] Black Clover: Sword of the Wizard King—Epik dan Seru!Asta (dok. Pierrot/Black Clover: Sword of the Wizard King)

Pierrot memang sudah menjadi salah satu studio animasi terbesar di Jepang. Sepanjang berdiri, Pierrot sudah menggarap banyak anime terkenal, seperti Naruto atau Bleach. Namun, kita tidak bisa berbohong bahwa animasi Pierrot sangat standar. Grafik yang ditampilkan tidak bisa dibilang jelek, tetapi juga tidak terlalu bagus.

Hal ini juga berlaku bagi anime Black Clover. Memang, penulis tidak akan melupakan fakta bahwa ada beberapa episode yang dibuat dengan sungguh-sungguh, contohnya seperti saat pertarungan epik antara Yuno dan Rill. Di luar dari itu, semuanya biasa saja.

Meski begitu, Pierrot tampil berbeda dalam Black Clover: Sword of the Wizard King. Animasinya sangat memanjakan mata sehingga kamu mungkin akan lupa jika Black Clover digarap oleh Pierrot. Setiap adegan pertarungan digambar dengan detail dan memiliki banyak efek yang fantastis sehingga penantian 2 tahun para penggemar tidak sia-sia.

4. Boy group TREASURE menjadi pengisi soundtrack film Black Clover

[REVIEW] Black Clover: Sword of the Wizard King—Epik dan Seru!TREASURE (dok. instagram.com/yg_treasure_official)

Ada yang berbeda dengan bagian soundtrack dalam film Black Clover ini. Jika biasanya soundtrack anime diisi oleh penyanyi atau band Jepang, kali ini Pierrot menghadirkan boy group asal Korea Selatan, TREASURE. Boy group jebolan YG Entertainment tersebut mengisi soundtrack film Black Clover dengan lagunya yang berjudul "Here I Stand".

Tentu saja, lagu ini disajikan dalam bahasa Jepang. Berbeda dengan kebanyakan soundtrack Black Clover yang penuh dengan semangat, lagu "Here I Stand" ini memang tidak memiliki alunan yang keras. Meski begitu, lagu ini memberikan aura positif yang sangat khas dengan soundtrack anime shounen.

5. Film nonkanon yang sempurna

[REVIEW] Black Clover: Sword of the Wizard King—Epik dan Seru!Yuno (dok. Pierrot/Black Clover: Sword of the Wizard King)

Film Black Clover: Sword of the Wizard King ini disutradarai oleh Ayataka Tanemura dan diawasi langsung oleh sang kreator, Yuki Tabata. Secara keseluruhan, penulis memang tidak menemukan kekurangan pada film ini. Ceritanya sederhana, tetapi tidak membosankan. Banyak pula karakter penting yang terlibat. Animasinya totalitas. Apa yang kurang dari film ini?

Namun, jika penulis tetap harus menyebutkan satu kekurangan, itu mungkin karena film ini bukan kanon (canon). Ya, memang sangat disayangkan karena film sebagus Black Clover: Sword of the Wizard King tidak memiliki keterkaitan dengan cerita utama. Karakter-karakternya mungkin memang karakter kanon, tetapi ceritanya tidak akan memberikan dampak pada cerita utama.

Meskipun bukan kanon, Black Clover: Sword of the Wizard King tetap merupakan tontonan yang menghibur. Semuanya dirancang dengan sempurna sehingga penulis akan memberikan rating 5/5. Untuk menonton film ini, kamu tidak perlu repot-repot ke bioskop karena film ini bisa kamu tonton di Netflix. Jadi, jangan lupa nonton filmnya, ya!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Anime Detective Conan dengan Rating Terbaik

Arya Nenggala Photo Verified Writer Arya Nenggala

karyakarsa.com/aryanenggala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya