Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Attack on Titan: 5 Kejahatan Terburuk Eren Yeager

Eren Yeager (dok. MAPPA/Attack on Titan)

Pada awalnya, Eren Yeager memang ditampilkan sebagai protagonis utama dalam seri ini. Dirinya ingin bergabung dengan Pasukan Pengintai untuk bertarung dengan Titan dan merebut kembali kebebasan umat manusia. Namun, setelah seri mengalami time skip selama 4 tahun, karakter Eren mulai berubah menjadi sosok yang benar-benar berbeda.

Sementara tujuannya masih sama, kini Eren akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya, termasuk membunuh orang yang tidak bersalah. Berikut ini adalah lima kejahatan terburuk Eren Yeager dalam Attack on Titan. Simak ulasan berikut.

1. Memulai Rumbling

Rumbling (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Tidak diragukan lagi bahwa Rumbling adalah kejahatan terbesar yang pernah dilakukan oleh karakter Eren dalam seri ini. Kejahatan ini tidak hanya membuat Eren menjadi karakter paling kejam dalam Attack on Titan, melainkan juga dalam sejarah anime.

Bagaimana tidak, Eren melepaskan ratusan ribu Colossal Titan untuk menginjak-injak dunia. Hasilnya, 80 persen populasi global musnah karena genosida tersebut. Meskipun Eren melakukan hal ini untuk kedamaian tanah airnya, menghapus 80 persen populasi global tetap merupakan kejahatan yang tidak termaafkan.

2. Melakukan serangan di Liberio

default-image.png
Default Image IDN

Ketika anime mulai memasuki musim terakhir, kita sudah bisa melihat perubahan drastis pada kepribadian Eren. Eren yang sebelumnya merupakan sosok yang selalu bersemangat untuk membela umat manusia, berubah menjadi sosok yang muram dan berhati dingin.

Selama time skip, Eren menyamar dengan menjadi prajurit Marley. Hingga suatu hari, Eren mengetahui bahwa Marley telah mengumpulkan banyak sekutu untuk menghancurkan Paradis. Ketika Willy Tybur mendeklarasikan perang terhadap Paradis, Eren langsung memakan bangsawan tersebut dan seketika menghancurkan Liberio.

Sekali lagi, Eren mungkin memang melakukan hal ini untuk keamanan kampung halamannya. Namun, tidak terhitung berapa banyak orang tidak bersalah yang terbunuh dalam serangan tersebut.

3. Memanipulasi ayahnya

Eren mengendalikan Grisha. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)
Eren mengendalikan Grisha. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Selama ini, Zeke selalu berpikir bahwa ayah mereka, Grisha Yeager, adalah ayah yang jahat dan sudah memanipulasi anak-anaknya. Namun, hal tersebut justru berlaku sebaliknya bagi Eren. Grisha tidak pernah memanipulasi Eren, melainkan Eren yang memanipulasi Grisha.

Melalui kekuatan Attack Titan, Eren mengirim kenangan tentang jatuhnya Tembok Maria kepada Grisha. Grisha kemudian meminta keluarga Reiss untuk menghentikan serangan tersebut, tetapi mereka menolaknya. Tak memiliki pilihan lain, Eren menyuruh Grisha untuk membunuh keluarga Reiss, termasuk anak-anak, dan mencuri Founding Titan.

4. Memukuli Armin

Eren memukuli Armin. (dok. MAPPA/Attack on Titan: Final Season)
Eren memukuli Armin. (dok. MAPPA/Attack on Titan: Final Season)

Ketika sekutu Eren, Yeagerist, mulai melakukan kudeta, Eren menemui Armin dan Mikasa hanya untuk mencaci maki mereka. Eren mengatakan bahwa Armin lemah dan Mikasa hanyalah seorang budak. Eren dan Armin akhirnya terlibat dalam perkelahian, tetapi Eren menguasai pertarungan.

Karena dirinya lebih kuat, Eren terus memukuli Armin sambil terus memakinya. Hal ini memang ia lakukan untuk memutus persahabatan mereka bertiga. Meski begitu, Eren benar-benar terlihat seperti sosok berhati dingin ketika dirinya memukuli Armin tanpa rasa bersalah sedikit pun.

5. Mengatakan bahwa dirinya membenci Mikasa

Eren mencaci maki Mikasa (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Masih pada momen yang sama, ketika berseteru dengan Armin, Eren juga mengatakan bahwa Mikasa hanyalah budak. Eren pun mengaku bahwa dirinya selalu membenci Mikasa. Eren mengatakan bahwa Mikasa sangat setia kepada Eren bukan karena Mikasa menyukainya, melainkan karena Mikasa adalah seorang Ackerman.

Sebagai Ackerman, Mikasa harus memiliki sosok yang ia anggap sebagai tuannya. Karena Eren pernah menyelamatkan hidupnya, insting Mikasa langsung mengatakan bahwa Eren adalah tuannya. Meskipun ini hanyalah kebohongan yang dibuat oleh Eren, apa yang ia ucapkan sangat melukai Mikasa.

Kebanyakan kejahatan yang dilakukan oleh Eren memang untuk melindungi kampung halaman dan keluarganya. Meski begitu, Eren tetap telah melakukan kejahatan yang terlalu buruk untuk diampuni. Terlebih, Eren bertanggung jawab atas musnahnya sebagian besar umat manusia. Tidak berlebihan jika menyebut Eren sebagai salah satu antagonis terkejam yang pernah ada dalam sejarah anime, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Arya Nenggala
EditorArya Nenggala
Follow Us