Cerita Daniel Mananta soal Toilet Gender Netral Sekolah Internasional

Daniel Mananta merasa resah dengan pola pikir sekolah

Podcast Daniel Mananta yang berjudul Eksklusif! Pandangan Abi Quraish Shihab Tentang LBGT @Part2 - Daniel Tetangga Kamu tengah viral. Potongan video yang membahas soal toilet gender netral di sekolah internasional menjadi sorotan masyarakat.

Daniel menyayangkan pemahaman ini dinormalisasikan di lingkungan pendidikan Indonesia. Daniel kembali menyampaikan pendapatnya melalui interview bersama tvOne.

1. Daniel Mananta cerita sedang mencari sekolah untuk anaknya

Cerita Daniel Mananta soal Toilet Gender Netral Sekolah InternasionalDaniel Mananta (YouTube.com/Daniel Mananta Network)

Melalui podcast-nya, Daniel bercerita jika sedang mencarikan sekolah untuk sang buah hati. Cerita itu ia bagikan saat sedang mewawancarai pemuka agama, Quraish Shihab, satu bulan yang lalu.

"Ini anak saya umur 10 tahun. Dia mau masuk sekolah gitu. Nah, kemarin kita bawa ke sebuah sekolah di Indonesia. Masih di Indonesia, di kawasan Jabodetabek dan sekitarnya," jelas Daniel Mananta.

Ia melanjutkan, "Mungkin karena ini sekolahnya yang udah level internasional. Jadi mereka sangat terbuka sama yang namanya Woke Agenda."

Daniel menjelaskan jika Woke Agenda ini adalah pergerakan atau agenda untuk menormalisasikan 'identitas diri seseorang berdasarkan apa yang sedang dirasakan'. Woke Agenda ini juga disebut berhubungan dengan LGBTQ+ dan digencarkan di Amerika Serikat.

2. Ternyata salah satu sekolah internasional di Jakarta menyediakan toilet gender netral

Cerita Daniel Mananta soal Toilet Gender Netral Sekolah InternasionalDaniel Mananta (YouTube.com/Daniel Mananta Network)

Daniel Mananta melanjutkan ceritanya soal toilet gender netral di salah satu sekolah internasional. Presenter berusia 41 tahun tersebut mengaku sedikit terkejut.

"Saya datang, saya ke resepsionisnya, di situ udah ada WC untuk laki, boys, perempuan, girls, sama gender neutral atau apa ya, bilangnya di situ gender netral," ungkap Daniel.

Ia menambahkan, "Dan saya cukup kaget. Saya tanya sama gurunya. Kalian kok terbuka ya soal ini?"

Baca Juga: 10 Momen Lari Maraton Daniel Mananta Vs Ditto Percussion

3. Tanggapan sekolah soal toilet gender netral

Cerita Daniel Mananta soal Toilet Gender Netral Sekolah InternasionalDaniel Mananta (YouTube.com/tvOneNews)

Di podcast tersebut, Daniel juga menambahkan tanggapan dari pihak sekolah. Mereka mengaku menghormati pilihan identitas setiap siswanya.

"Dan gurunya bilang. Oh iya, ya, karena kita sangat menghormati banget sama murid-murid kita," ungkap salah satu guru yang ditirukan oleh Daniel.

Daniel Mananta kembali bercerita soal tanggapan pihak sekolah melalui wawancara bersama tvOne. Saat wawancara berlangsung, Daniel sedang berada di Stuttgart, Jerman.

"Yang pertama, kita tidak akan pernah mengajarkan apa yang benar dan apa yang salah dalam hal identitas atau dalam hal feeling yang mereka rasakan," ungkap Daniel.

Ia melanjutkan, "Yang kedua, kita akan justru men-encourage mereka untuk lebih mengeksplor feeling yang mereka punya. Apabila mereka suka sesama jenis, ya udah coba dieksplor lagi saja. Mereka tidak akan menghakimi."

"Apa pun yang anak kecil ini bicarakan dengan counselor di sekolahnya, itu adalah hak buat si anak tersebut. Sehingga apa pun yang dibicarakan tidak akan di-share ke orang tua murid," Daniel Mananta menjelaskan tanggapan ketiga.

4. Daniel menghormati pilihan mereka, tapi menyayangkan Woke Agenda yang sudah menyasar dunia pendidikan

Cerita Daniel Mananta soal Toilet Gender Netral Sekolah InternasionalDaniel Mananta (YouTube.com/Daniel Mananta Network)

Daniel secara tegas berkata tidak membenci orang-orang yang memang sudah meyakini identitas mereka. Namun, ia menyayangkan ketika Woke Agenda justru menyasar anak-anak di bawah 18 tahun.

"Jujur kalau gue sangat respect banget sama orang-orang yang mungkin sudah memutuskan untuk mengambil keputusan yang sangat sulit untuk menjadi LGBT, ketika dia umur 18 tahun," ungkap Daniel.

Ia berkata, "Tapi kalau misalnya gerakan ini justru menyusupnya ke anak-anak kecil, di bawah umur 18 tahun yang mungkin masih (melakukan) pencarian jati diri (sangat disayangkan)."

5. Daniel bersyukur tinggal di Indonesia

Cerita Daniel Mananta soal Toilet Gender Netral Sekolah InternasionalDaniel Mananta (YouTube.com/tvOneNews)

Daniel mengaku bersyukur tinggal di Indonesia, ketika budaya ketimuran masih sangat kental. Sebagai seorang ayah, Daniel bertanggung jawab untuk menjelaskan mana yang salah dan benar kepada anak-anaknya.

Ketika akan memilih tempat sang buat hati menimba ilmu, Daniel dan sang istri berusaha menanyakan banyak hal, khususnya tentang fondasi dan moral dari sekolah tersebut. Ia juga mengingatkan bagi para orangtua untuk terus memantau tumbuh kembang sang buah hati. Jangan melepas seratus persen pergaulan mereka, terlebih di sekolah.

Daniel Mananta pun mendapat pujian dari netizen Indonesia karena konten dan berbagai statement -nya mengenai isu ini. Terlebih lagi karena Daniel berusaha tidak menormalisasi LGBTQ untuk tumbuh kembang buah hatinya. Disisi lain, muncul pula pro dan kontra mengenai toilet gender netral di kalangan netizen.

Baca Juga: Bikin Daniel Mananta Kaget, Ini Alasan Sienna Anak Marshanda Berhijab

Topik:

  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya