[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah Rasa

Ini kata Erenst soal film barunya Teka-Teki Tika. Eksklusif!

Ernest Prakasa kembali dengan film keenamnya, berjudul Teka-Teki Tika (2021). Film bergenre drama keluarga ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis (23/12/2021).

Teka-Teki Tika (2021) bercerita tentang Budiman (Ferry Salim) dan Sherly (Jenny Zhang) yang mengadakan makam malam untuk merayakan hari pernikahan mereka. Kedua putranya Arnold (Dion Wiyoko) dan Andre (Morgan Oey) turut datang bersama pasangan masing-masing, Laura (Eriska Rein) dan Jane (Tansri Kemala).

Makan malam yang terasa hangat, seketika berubah menjadi petaka karena kedatangan Tika (Sheila Dara). Pada Jumat (27/12/2021), Ernest Prakasa membagikan kisah di balik Teka-Teki Tika (2021) kepada IDN Times.

Mulai dari alasannya memproduksi film yang genrenya cukup berbeda hingga detail-detail kecil di dalam film Teka-Teki Tika (2021). Penasaran? Yuk intip keseruan IDN Times ngobrol bareng Ernest Prakasa!

1. Halo Ernest! Apa alasan kamu membuat film Teka-Teki Tika (2021) yang notebennya keluar dari zona nyaman banget?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaErnest Prakasa (dok. Poplicist/Teka-Teki Tika)

Lebih kepingin, ya aku kan udah lima film berturut-turut ya drama komedi terus. Dari 2015 sampai 2019. Jadi rasanya mungkin perlulah ada penyegaran, buat aku juga biar belajar hal baru. Kalau gak nanti stagnan, gitu-gitu aja.

Jadi walaupun takut, grogi, walaupun gak nyaman. Tapi ini nih proses yang harus aku lalui untuk bisa jadi filmmaker yang lebih baik. Dan untungnya aku di sini juga gamling-nya gak sendirian. Jadi kalaupun zonk ada temen-temen yang zonk bareng sama aku. Jadi bersama-sama kita.

2. Kenapa memilih melabeli genre Teka-Teki Tika (2021) sebagai drama keluarga?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaErnest Prakasa (dok. Poplicist/Teka-Teki Tika)

Jadi ya lebih mau nge-set ekspektasi penonton aja sih. Aku merasa kalau penonton masuk ke bioskop, memulai dengan ekspektasi, misalnya drama keluarga. Maka akan semakin banyak rasa surprise yang muncul, ketika satu persatu mulai kita tampilkan kejutan-kejutannya. Dibandingkan dari awal udah kita kasih tau, oh ini action, oh ini thriller, gitu sih alasannya.

3. Kekhawatiran yang Ernest rasakan selama syuting Teka-Teki Tika apa sih?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaErnest Prakasa (Armanfebryan via Instagram.com/tekatekitikafilm/)

Yang perlu dikhawatirkan tentunya COVID. Karena kita syuting pas lagi pandemik. Jadi kita berusaha menjaga protokol dengan ketat. Masker selalu dipakai, terutama buat teman-teman kru. Karena teman-teman cast kan, itu ketika syuting gak bisa pakai masker ya. Jadi kita menerapkan aturan yang cukup ketat soal masker. Kalau mau lepas, keluar ruangan dulu. Cari udara terbuka.

Terus kita ada swab rutin. Kita juga sebagian besar adegan dilakukan di satu rumah yang sama. Jadi kita mondar-mandir, mondar-mandir dari hotel ke lokasi. Lumayan semacam semi-semi karantina jadinya, jatuhnya buat kita. Jadi ya prosesnya berjalan dengan cukup ketat prokesnya.

4. Apa sih alasan Ernest memilih para cast di film Teka-Teki Tika?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaTeka-Teki Tika goes to Surabaya [17/12/2021] (dok. IDN Times/Aulia Supintou)

Ya, yang ada aja lah. Kebetulan yang ada ini. Saya orangnya soalnya gak terlalu milih. (Tawa Ernest)

Kalau pemilihan pemain, karena Morgan sama Dion saya udah kenal lama. Udah berapa kali kerja bareng juga di berbagai proyek. Jadi udah merasa yakin bahwa mereka pasti bisa mengemban tanggung jawab ini gitu. Sheila sama Jenny baru pertama kali kita kerja bareng. Tapi mereka juga gak melalui proses casting, karena yang di-casting hanya satu orang. Yang memerankan pacarnya Andre, Jane. Itu dia kita casting, karena dia bukan pemain sama sekali gitu. Dan ini film pertama buat dia.

Sementara kalau Jenny sama Sheila, aku memberikan peran ini sama mereka dengan kepercayaan bahwa mereka akan bisa men-deliver tugasnya masing-masing dan kita tajamkan itu di proses reading. Ketika persiapan, reading-nya lumayan intensif untuk semuanya biar kita menyamakan frekuensi lah. Atau menyamakan persepsi tentang, karakter ini tuh kayak apa sih? Mungkin di benakku sama di benak pemain beda. Jadi itu kita sinkronkan dulu. Itu yang harus kita lakukan di reading, itu yang penting banget.

Bukan soal menghafal dialog, lebih kepada pemahaman terhadap karakter antar sutradara dan pemain udah sama apa belum.

5. Kebersamaan Ernest selama di lokasi syuting bareng para pemain gimana?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaTeka-Teki Tika goes to Surabaya [17/12/2021] (dok. IDN Times/Aulia Supintou)

Ya kalau soal kebersamaan sih. Ya karena udah saking, udah kenal. Terus bukan cuma aku sama Morgan dan Dion. Tapi Dion, Morgan, dan Sheila. Ya Dion sama Morgan udah pernah (akting bareng). Sheila udah pernah digilir oleh Dion dan Morgan. (Ernest, Sheila, Morgan, dan Jenny Zhang kompak tertawa mendengar kalimat tersebut)

Berbeda ya (artinya), maksudnya gimana ya, salah istilah ya. Maksudnya pernah jadi pacarnya Morgan di Eggnoid, pernah jadi pacarnya Dion di sebuah web series gitu. Jadi udah saling (kenal). Mereka chemistry-nya (udah) kental banget. Jadi ya kita, kebersamaan kita gampang banget lah ngebentuknya. Dan aku rasa prosesnya menyenangkan sekali. Dan syutingnya sangat-sangat lancar.

6. Alasan memilih jenis pengambilan gambar long take di beberapa adegan apa sih?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaStill cut Teka-Teki Tika (dok. Poplicist/Teka-Teki Tika)

Wih, berat banget pertanyaannya ya. Yang pertama di film ini aku eksperimen dengan banyak long take, jadi kita banyak shot yang panjang-panjang, lama. Dan itu ternyata merepotkan sekali, karena kalau kita udah sampai ujung, (terus) salah. Kita harus ngulang lagi dari awal. Dan itu banyak kejadian lucu di situ. Maksudnya kita kayak, aku tuh di monitor kayak, (bilang) 'yes yes, ahh' gitu ulang lagi. 'Oke cut, yuk reset dari awal lagi'. (Menirukan apa yang Ernest lakukan saat syuting)

Jadi pengalaman baru, tapi secara hasilnya semoga bisa memberikan eksperience yang berbeda buat yang nonton gitu.

Baca Juga: Main Film Teka-Teki Tika, Morgan Oey Ngaku Sempat Hobi Belanja!

7. Di beberapa adegan, Ernest juga sering menempatkan karakter di tengah frame dengan medium shot. Apa ada alasan khusus?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaStill cut Teka-Teki Tika (dok. Poplicist/Teka-Teki Tika)

Kalau soal kenapa aku menempatkan aktor di tengah frame dengan posisi center dan size medium shot gitu, itu untuk memberikan rasa seolah-olah mereka lagi diadili atau dihakimi. Mereka lagi berada di bawah tekanan. Karena rasanya beda kalau aku ngasih frame begini, sama aku kasih diagonal gini. Diagonal pasti akan kerasa lebih rileks, lebih casual. Dibandingin aku benar-benar, aku (Menunjukkan beberapa sudut pengambilan gambar).

Terutama Sherly, ya Sherly, Budiman, Arnold, beberapa kali aku pasang di tengah. Kayak merasa mereka dalam tekanan gitu, tekanan situasi yang dibuat oleh Tika, gitu kira-kira. Ya syukur syukur, efek yang dirancang benar-benar nyampai ke penonton.

8. Gerak kamera saat adegan makan bersama, yang juga muncul di trailer cukup unik. Apakah memang hadir untuk memberikan efek dramatisir?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaStill cut Teka-Teki Tika (dok. Poplicist/Teka-Teki Tika)

Sebenarnya kalau yang gerak kamera itu, aku mau berusaha untuk ngasih rasa. Itu kan gerakan kamera kalau di awal itu, ketika makan itu tenang banget. Itu maksudnya kayak ngasih lihat belum ada problem nih di keluarga ini. Semuanya masih baik-baik aja. Karena Tika belum datang kan.

Nah, kalau soal shot di meja makan itu karena pengen ngerasa ada intimasi aja, sebelum dikobok-kobok sama Tika. Kita bikin suasananya hangat dulu, gitu lah kira-kira. Desainnya kayak gitu kurang lebih.

9. Desain produksinya kelihatan keren banget. Detail-detail dari setiap propertinya memang sudah dipikirkan secara matang?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaStill cut Teka-Teki Tika (dok. Poplicist/Teka-Teki Tika)

Oke, jadi rumah itu bisa dibilang, aku bersyukur banget sih, hoki banget lah bisa dapat rumah yang itu. Karena rumah itu sebuah vila yang megah sekali dan sebelum kita apa-apain pun memang udah keren banget tempat itu.

Jadi yang kita lakukan itu, kita banyak nambah furniture. Terutama lemari-lemari, karena rumah itu seperti yang terlihat di situ kayak karpetnya, gordennya, wallpaper-nya itu memang udah bagus. Tapi mebelnya sedikit. Jadi banyak sekali di film itu yang furniture-nya, kita yang bikin untuk kita taruh lemari, pajangan. Semua aksesori-aksesori, patung-patung, semuanya dari kita.

Kalau teman-teman nanti lihat ada lukisan-lukisan yang besar. Itu memang dari mereka, karena memang udah bagus jadi kita pakai aja sekalian. Tapi basic-nya rumah itu emang udah mewah banget. Yang kita lakukan adalah kita menambahkan pieces of furniture, terutama furniture-furniture seperti meja dan lemari gitu.

10. Kira-kira bakal ada sequel Teka-Teki Tika (2021) gak?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaTeka-Teki Tika goes to Surabaya [17/12/2021] (dok. IDN Times/Aulia Supintou)

Hehe, ya never say never aja deh. Aku kalau ditanya sekarang tentu belum merencanakan. Tapi kalau misalnya dibilang gak mungkin juga, 'tidak mungkin!', gak mungkin. Kita gak tau kan ke depannya gimana. Jadi untuk sekarang kita terbuka dulu. Kemungkinannya kita buka. Masalah nanti akan dibikin atau gak. Kita lihat nanti.

11. Puas gak sama film Teka-Teki Tika (2021) yang sudah diputar?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaTeka-Teki Tika goes to Surabaya [17/12/2021] (dok. IDN Times/Aulia Supintou)

Aku susah untuk bilang puas secara egois dari sudut pandangku. Tanpa aku terlebih dulu tau seberapa puas penonton ketika menyaksikan. Kepuasan penonton adalah bagian penting dari kepuasan aku gitu. Jadi sebelum tau respon temen-temen seperti apa. Sulit untuk aku bilang, aku puas banget sama karyanya. 

Aku akan cenderung selalu merasa ada yang kurang. Kayak selalu. Ketika udah jadi nih, 'aduh harusnya ini waktu itu begini, harusnya ini waktu itu begini'. Dan aku rasa itu bagus ya, maksudnya kita jadi semangat untuk terus memperbaiki, memperbaiki, memperbaiki.

Jadi kalau dibilang puas, ya seneng ngelihat hasilnya. Puas dalam arti aku berhasil mewujudkan apa yang aku rancang gitu. Ketika script, bayangannya begini. Nah, sekarang udah jadi gitu. Tapi puas, variabel pentingnya adalah seberapa puas penonton ketika menyaksikan. Bukan bicara soal berapa jumlah penontonnya, tapi ketika masing-masing penonton itu datang ke studio. Dan mereka nonton, mereka happy gak. Itu sih komponen yang paling bisa tersampaikan. Dan aku merasa bahwa karyanya bisa membuat mereka senang.

12. Ada gak sih genre film yang jadi bucketlist Ernest, tapi belum kesampaian?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaKonferensi pers Teka Teki Tika di Metropole XXI, Jakarta pada Jumat (03/12/2021) (dok. IDN Times/Maria Helen Oktavia)

Action komedi. Aku suka banget Jackie Chan. Walaupun aku tau itu orang, itu standar yang sangat luar biasa tinggi ya. Tapi maksudnya, at least aku suka banget bagaimana dia bisa memadukan action dan komedi dengan begitu padu. Jadi ya pas action bisa tetap lucu. Itu brilian sih. Keren banget.

13. Film terbaik menurut Ernest apa aja sih?

[EKSKLUSIF] Ernest Prakasa: Pilihan Shot Teka-Teki Tika Menambah RasaKonferensi pers Teka Teki Tika di Metropole XXI, Jakarta pada Jumat (03/12/2021) (dok. IDN Times/Maria Helen Oktavia)

Paling susah kalau ditanya ini. Kalau film Indonesia terbaik, aku gampang sih jawabnya. Film terbaik buat aku tuh, Quickie Express (2007), filmnya Mas Dimas Djayadiningrat sama Joko Anwar.

Kalau film luar, banyak banget ya. Tapi karena kita lagi ngomongin tentang Teka-Teki Tika yang genrenya kurang lebih ada misteri-misterinya. Aku suka The Usual Suspects (1995), itu filmnya Kevin Spacey. Tentang ya begitu lah, seru pokoknya. Aku juga suka banget filmnya John Cusack judulnya Identity (2003). Kalau belum nonton, coba tonton. Sama mungkin classic-nya Quentin Tarantino. Sebenarnya gak terlalu action ya, lebih ke thrillerReservour Dogs (1991).

Setelah ngobrol bareng Ernest Prakasa, jadi makin penasaran nih sama film Teka-Teki Tika (2021). Catat tanggalnya, ya! Teka-Teki Tika mulai tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis (23/12/2021).

https://www.youtube.com/embed/4KYRM857Fdw

Baca Juga: 12 Keseruan di Balik Film Teka Teki Tika, Yuk Intip!

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya