Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Sabrina Carpenter Merebut Takhta Musik Pop?

Sabrina Carpenter dalam musik video Manchild
Sabrina Carpenter dalam musik video Manchild (dok. Island Records/Manchild)
Intinya sih...
  • Sabrina Carpenter merilis album Man's Best Friend (2025) dengan single "Manchild" yang populer di Spotify dan Billboard 100.
  • Popularitas Sabrina naik berkat album email i can't send (2022) dan lagu hits "Espresso", membuktikan fondasi utama musik pop dunia.
  • Karier Sabrina semakin bersinar setelah menjadi opening act di The Eras Tour Taylor Swift, merilis album Short n' Sweet, dan kini Man's Best Friend.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sabrina Carpenter baru saja merilis album ketujuhnya, Man's Best Friend (2025), pada Jumat (29/8/2025). Album berisi 12 lagu baru itu digawangi oleh single berjudul "Manchild" yang sudah didengarkan 336 juta kali di Spotify. Lagu satir itu juga sempat bertengger di #1 Billboard 100.

Nama Carpenter makin populer setelah tahun lalu merilis berbagai lagu hits, sebut saja "Espresso", "Please Please Please", dan "Taste". Semua lagu itu berasal dari album termutakhirnya, Short n' Sweet (2024). Berkat album itu pula Carpenter menerima Grammy Awards pertamanya untuk Best Pop Vocal Album dan Best Pop Solo Performance.

Pengaruh Carpenter di musik pop tak bisa dianggap remeh. Perempuan 26 tahun itu bak angin segar, bahkan ia disebut tengah menaklukkan musik pop dunia saat ini. Bagaimana bisa Carpenter dianggap demikian? Ini bukti kalau Carpenter kini adalah fondasi utama musik pop dunia!

1. Sabrina seperti terlahir kembali lewat album emails i can't send (2022)

Album cover email i can't send - Sabrina Carpenter
Album cover email i can't send - Sabrina Carpenter (dok. Island Records/email i can't send)

Banyak orang baru mengenal Sabrina Carpenter di tengah pandemik COVID-19. Pada 2022, Carpenter merilis album kelimanya, email i can't send, dengan "Nonsense" sebagai single utamanya yang dile[as pada November 2022.

Sabrina sebenarnya sudah fokus di dunia musik sejak 2015. Sebelum email i can't sent, Sabrina sudah merilis empat album, yakni Eyes Wide Open (2015), EVOlution (2016), Singular: Act I (2018), dan Singular: Act II (2019). Hanya saja, popularitas Sabrina kian menanjak berkat album kelimanya.

Pada 2021, Carpenter diketahui bergabung dengan Island Records. Album email i can't send bak bukti ia terlahir kembali di dunia musik. Album ini debut di peringkat ke-23 di Billboard 200 yang menjadi pencapaian tertingginya saat itu, seperti dilansir Grammy.

Puncak popularitas Sabrina terjadi bekat lagu "Nonsense". Ia bak angin segar di dunia musik pop, karena lagu tersebut memadukan kecerdasan menulis lirik dan humor dengan hook yeng bikin terngiang-ngiang. Lagu "Nonsense" pun sempat populer di TikTok karena daya tariknya. Sepertinya, tanpa album email i can't send Sabrina gak akan sebesar sekarang.

2. "Espresso" jadi lagu hits pertamanya

Sabrina Carpenter dalam musik video Espresso
Sabrina Carpenter dalam musik video Espresso (dok. Island Records/Espresso)

Setelah bergelut selama hampir 2 tahun dengan album email i can't send, Sabrina Carpenter siap memasuki era baru. Konser album kelima itu pun sukses besar dengan penjualan tiket yang selalu habis.

Dilansir Cosmopolitan, pada awal 2024 Sabrina merasa sudah siap merilis lagu-lagu melebihi lagu yang sudah ia buat. Benar saja, lagu "Espresso" yang ia rilis pada April 2024 menjadi tren baru dan kerap diputar di mana-mana. Lagu tersebut dirilis sehari sebelum penampilan debutnya di Coachella.

"Espresso" mengandalkan nuansa ceria dan percaya diri, tapi diberi sedikit sentuhan sensual khas Sabrina sekarang. Bak angin segar, lagu ini debut di No. 7 Billboard Hot 100 dan memuncak di posisi ketiga. Dari lagu ini, fans sudah bisa memprediksi jika akan ada hal besar terjadi pada karier Sabrina.

3. The Eras Tour dan album Short n' Sweet mengubah hidup Sabrina

Sabrina Carpenter (instagram.com/sabrinacarpenter)
Sabrina Carpenter (instagram.com/sabrinacarpenter)

Karier musik Sabrina Carpenter makin disorot setelah dirinya ditunjuk menjadi opening act konser The Eras Tour milik Taylor Swift. Sabrina menjadi pembuka di The Eras Tour Meksiko, Amerika Selatan, Australia, dan Asia. Ia menyanyikan lagu-lagu populernya, kebanyakan dari album email i can't send.

Tak lama setelah menyelesaikan serentetan menjadi pembuka konser The Eras Tour, Sabrina menepati janjinya merilis lagu baru. Pada Agustus 2025, album keenamnya, Short n' Sweet, rilis dengan lagu-lagu yang sukses jadi hits, seperti "Espresso", "Please Please Please", dan "Taste". Album ini jadi lambang ketenarannya, bahkan mengantarkan Sabrina ke 6 nominasi Grammy Awards pertamanya.

Sabrina dinilai telah menemukan konsep, gaya bercerita lewat musik, dan ciri khas bermusiknya lewat album Short n' Sweet. Sabrina kini dikenal sebagai penyanyi dengan lagu cerita, tapi satir dan kocak, tak jarang banyak metafora sensual di dalamnya. Berbeda, sehingga membuatnya disorot.

4. Sabrina hadirkan sisi lain kemampuan musiknya dalam album Man's Best Friend

Sabrina Carpenter dalam musik video Tears
Sabrina Carpenter dalam musik video Tears (dok. Island Records/Tears)

Sabrina Carpetner sepertinya sudah menemukan kunci suksesnya dalam bermusik. Ia memadukan country dan disko di album Short n' Sweet yang kini dibawa kembali dalam album terbarunya, Man's Best Friend. Namun, tentu saja dengan peningkatan, terlebih dari segi lirik.

Man's Best Friend masih mengandalkan kemampuan menulis lirik Sabrina yang kerap memadukan komedi, satir, dan sensual. Vokalnya yang merdu dan menggemaskan dengan mudah menyatu di musik disko ala era 1980-an.

Lagu "House Tour" dan "Goodbye" memancarkan energi bak lagu-lagu power pop era 1980-an. Sementara itu, "Tears" jadi bukti kemampuan menulis lagu Sabrina sudah di atas rata-rata. Banyak metafora sensual yang bikin pendengar mengerutkan dahinya.

Single utama album Man's Best Friend, "Manchild", bernuansa country dengan bridge menghentak. Nuansa komedi hitamnya begitu terasa, bikin pendengar tertawa sesekali. Kalau bukan Sabrina yang menyanyikan lagu itu, sepertinya gak akan berhasil, deh.

Sabrina Carpenter kini menjelma menjadi salah satu penyanyi pop paling berpengaruh. Perkembangan karier musiknya mungkin lambat di awal, tetapi kini ia mampu menaklukkan musik pop dunia lewat lagu-lagu segarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

5 Rekomendasi Drama China Action Romantis, Seru dan Bikin Terharu

04 Sep 2025, 16:39 WIBHype