Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Band Baru Rasa 2000-an, Wajib Curi Dengar!

band pop After
band pop After (instagram.com/aftertheband)

Beberapa tahun ini, kamu mungkin sering dengar lagu yang rasa-rasanya punya kemiripan dengan lagu-lagu yang tren pada akhir tahun 1990 sampai awal 2000-an. Siklus ini sepertinya masih akan berlanjut beberapa tahun ke depan. Bahkan banyak musisi independen yang sengaja bikin branding ala Y2K dan berhasil mencuri perhatian. Gak hanya milenial yang familier, tetapi juga gen Z yang sempat merasakan kejayaan era itu walau singkat.

Gak hanya musiknya, pilihan fesyen sampai musik video mereka membuatmu terasa sedang terbang ke era milenium itu. Penasaran band baru apa saja yang dimaksud? Enam di antaranya bakal kita bahas, nih. Baca sampai habis, ya.

1. Wunderhorse ingatkan pendengar pada masa kejayaan2. Lagu-lagunya After cocok buat soundtrack film remaja cult-classic grunge dan punk

Terbentuk tahun 2020, Wunderhorse awalnya hanya beranggotakan Jacob Slater. Berkembang pesat, ia akhirnya membentuk band bersama beberapa rekan sejawatnya. Mereka beraliran surf-punk dan alternative rock yang bakal bikin pendengar merasa sedang berada pada tahun 1990—2000-an. Si vokalis mengaku kalau ia banyak terinspirasi Nirvana, Neil Young, dan Pink Floyd. Tentunya dengan perbedaan dan sentuhan mereka khas mereka sendiri, ya. Wunderhorse sudah punya 2 album yang bisa kamu lahap sekarang juga, Cub (2022) dan Midas (2024). Pada 2025, mereka berhasil debut di Festival Glastonbury, sebuah pencapaian yang gak bisa diremehkan.

2. Lagu-lagunya After cocok buat soundtrack film remaja cult-classic

Meski diwarnai pengalaman kelam, ada juga cerita adem dari aplikasi kencan. Salah satunya pertemuan dua musisi Justine Dorsey and Graham Epstein pada 2023. Pertemuan mereka tidak berbuah cinta, tetapi justru proyek musik bernama After. Mengusung genre pop 2000-an, gaya estetik duo ini pun sengaja didesain ala film remaja era milenium. Mendengar musiknya membuatmu seperti sedang mendengar radio atau televisi sepulang sekolah tahun 1999 sampai awal 2000-Menenangkan dan menyejukkan. Coba sendiri, deh.

3. Musik gubahan she’s green bak mata air yang mengalir

Kalau mata air yang mengalir dijadikan musik, mungkin lantunannya bakal mirip dengan lagu-lagunya band asal Amerika Serikat bernama she’s green. Mengusung genre indie-rock, lagu-lagu she’s green sebenarnya bertempo lambat. Ada sentuhan shoegaze yang mengalun lembut mengiringi vokal indah Zofia Smith. Mereka terbentuk saat pandemik dan mendulang perhatian pada 2022 berkat lagu Smile Again" dan "Mandy”. She’s green belum punya album, nih, karya-karya mereka baru dirilis dalam format single dan EP.

4. Florence Road bisa jadi The Veronicas baru

Merindukan band perempuan energik 2000-an seperti The Veronicas, kenalan saja dengan Florence Road. Terbentuk pada 2019 di Irlandia, mereka baru dapat pengakuan pada 2022 gara-gara lagu “another seventeen”. Kontrak rekaman pun mereka raih pada 2025 dan makin rajin merilis single dan EP. Sama seperti After, mereka juga sengaja bikin branding ala musisi 2000-an. Mulai dari gaya rambut, pakaian, sampai sinematografi video musik mereka membuatmu merasa sedang mendengar band lawas.

5. The Marias mengingatkanmu pada The Cranberries dan The Cardigans

Gaya khas milenium sepertinya jadi konsep utama The Marias. Lagu dan gaya pakaian mereka sedikit mirip dengan The Cranberries dan The Cardigans. Apalagi vokalnya Maria Zardoya yang lembut itu berpadu harmonis dengan lagu-lagu psikedelik dan dreamy mereka. The Marias awalnya adalah proyek duo Zardoya dan Josh Conway yang dimulai pada 2016. Mereka berhasil merilis album debut pada 2021 dan dilanjut album kedua pada 2024. The Marias kini jadi salah satu band yang cukup laris di pasaran, terutama di skena indie.

Band baru rasa 2000-an sepertinya bisa jadi sebuah fenomena yang patut disyukuri. Ini saatnya orang tahu kalau era itu adalah masa keemasan beberapa genre musik tertentu yang sempat terlupakan. Dream-pop, shoegaze, surf-punk, sampai feel-good pop ternyata pernah meramaikan skena musik global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

Ternyata Ini Alasan Dwayne Johnson Turun Berat Badan Ekstrem

10 Sep 2025, 11:27 WIBHype