5 Band Rock Legendaris yang Benci Lagu Mereka Sendiri

- Radiohead membenci lagu "Creep" karena dianggap terlalu biasa dan jauh dari visi musikal mereka.
- Lagu "Stairway to Heaven" menjadi beban bagi Led Zeppelin, terutama vokalis Robert Plant, karena dianggap terlalu menggurui.
- Chrissie Hynde dari The Pretenders merasa malu dengan lagu "Brass in Pocket" yang dirilis dan menjadi hit nomor satu.
Di balik gemerlap panggung dan jutaan kopi lagu yang terjual, ada cerita-cerita ironis yang tersembunyi. Tak sedikit band rock legendaris yang justru membenci lagu paling populer mereka. Lagu yang mungkin membawa ketenaran, tapi juga membawa rasa jenuh, atau bahkan rasa malu. Terkadang, karya yang dicintai publik justru jadi penyesalan bagi para musisinya sendiri.
Lagu-lagu ini terus diputar di radio, dijadikan soundtrack hidup para penggemar, bahkan masih dinyanyikan puluhan tahun kemudian. Tapi bagi sang pencipta, beberapa dari mereka lebih suka melupakannya saja. Berikut ini lima band rock legendaris yang benci lagu mereka sendiri, baik secara diam-diam maupun terang-terangan.
1. Radiohead – “Creep”
Meski “Creep” adalah lagu yang mengangkat nama Radiohead ke panggung dunia, Thom Yorke dan rekan-rekannya di band justru tak pernah menyukai lagu ini. Mereka dikenal dengan aransemen musik yang kompleks dan eksperimental, dan “Creep” dianggap terlalu biasa dan jauh dari visi musikal mereka. Yorke bahkan pernah berkata bahwa ia menganggap lirik lagu ini “sampah”.
Kebencian mereka terhadap lagu ini begitu terkenal, hingga menjadi contoh klasik band yang muak dengan karya sendiri. Selama bertahun-tahun, mereka enggan memainkannya dalam konser. Ironisnya, justru lagu ini yang membuat publik mengenal Radiohead. Tapi bagi mereka, “Creep” mungkin memang tidak spesial seperti yang dikatakan dalam liriknya.
2. Led Zeppelin – “Stairway to Heaven”
Meski dianggap sebagai salah satu lagu rock terbaik sepanjang masa, “Stairway to Heaven” justru menjadi beban tersendiri bagi Led Zeppelin, terutama vokalis Robert Plant. Ia pernah menyebut lagu ini terlalu menggurui dan tak suka liriknya yang ditulis secara terburu-buru. Kepopuleran lagu ini justru membuat Plant semakin jengah karena harus terus membawakannya dalam tur.
Sementara gitaris Jimmy Page mungkin lebih menerima lagu ini, Plant tak pernah sepenuhnya berdamai dengannya. Ia bahkan pernah menyumbang 10 ribu dolar AS untuk stasiun radio hanya agar lagu ini tak diputar. Bagi Plant, membawakan “Stairway to Heaven” berkali-kali mungkin rasanya seperti naik tangga menuju neraka, bukan surga.
3. The Pretenders – “Brass in Pocket”
Chrissie Hynde, vokalis The Pretenders, begitu membenci lagu ini sampai ia mengatakan pada produsernya bahwa lagu itu hanya akan dirilis "lewat mayatnya". Sayangnya untuknya, lagu ini justru dirilis dan malah menjadi hit nomor satu. Hynde merasa lagu itu tidak punya arah yang jelas antara pop, Motown, atau rock dan suaranya sendiri membuatnya merasa malu.
Dalam wawancara, ia mengaku sering merasa ngeri mendengar lagu itu diputar di radio, apalagi saat mendengar suaranya di tengah keramaian. Namun, meski tidak menyukai lagu tersebut, sepertinya ia tetap menikmati hasil dari royalti yang terus mengalir. Terkadang, kesuksesan memang datang dari tempat yang paling tak disukai.
4. Metallica – “Escape”
Bagi sebagian penggemar, “Escape” mungkin terdengar seperti sisi lain dari Metallica yang lebih ringan. Namun bagi James Hetfield, vokalis dan gitaris band ini, lagu itu adalah salah satu karya yang paling ia benci. Lagu ini hanya dimasukkan ke album Ride the Lightning karena tekanan dari label, dan Hetfield merasa lagu itu tidak mencerminkan identitas Metallica.
Kebencian Hetfield terhadap lagu ini bahkan masih terlihat hingga kini. Ketika seorang penggemar memposting video tentang lagu itu di TikTok dan menyebutnya “lebih bagus dari yang diingat”, akun resmi Metallica dengan santai menjawab, “Tidak, itu tidak.” Jawaban itu cukup untuk memastikan bahwa “Escape” kemungkinan besar tidak akan pernah masuk ke setlist mereka lagi.
5. The Who – “Pinball Wizard”
“Pinball Wizard” adalah salah satu lagu paling dikenal dari The Who, bahkan dibawakan ulang oleh Elton John. Namun Pete Townshend, gitaris sekaligus penulis lagu itu, terang-terangan mengatakan bahwa ia menganggap lagu ini menggelikan dan seperti lagu pertunjukan lawak ala teater tua. Ia bahkan menulis dalam catatan album bahwa ia merasa malu terhadap lagu itu.
Meski begitu, lagu ini tetap menjadi andalan dalam setiap konser The Who, mungkin karena terlalu ikonik untuk diabaikan. Townshend bisa saja berpura-pura menyukainya selama hampir enam dekade, atau mungkin kebenciannya hanya sebatas estetika. Apa pun itu, penggemar tetap meneriakkan lagu ini meskipun sang pencipta merasa itu bukan karya terbaiknya.
Ada sesuatu yang menyedihkan sekaligus lucu saat tahu ada band rock legendaris yang benci lagu mereka sendiri. Terkadang, lagu yang membuat nama mereka besar justru menjadi kutukan di balik panggung. Tapi siapa sangka, mungkin justru rasa benci itulah yang diam-diam membuat lagu-lagu ini abadi. Lagu mana dari daftar ini yang paling mengejutkan kamu?