Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Oasis (instagram.com/oasis)
Oasis (instagram.com/oasis)

Intinya sih...

  • Pink Floyd mengutip lagu lama mereka dalam "Shine On You Crazy Diamond" sebagai penghormatan untuk pendiri band, Syd Barrett.
  • Oasis menyisipkan cuplikan suara dari lagu ikonik mereka, "Champagne Supernova", di lagu "Shock of the Lightning".
  • Linkin Park merujuk langsung ke lagu lama mereka, "Points of Authority", dalam lirik lagu "When They Come For Me".

Musisi sering dituduh menjiplak lagu milik orang lain. Namun, bagaimana jika ternyata mereka malah menjiplak karya sendiri? Dalam dunia musik, ada batas tipis antara mengenang masa lalu dan mengulang ide yang sama. Tak sedikit band legendaris yang begitu melekat dengan gaya khas mereka, hingga akhirnya mengutip kembali bagian lagu lama demi membangkitkan nostalgia.

Entah karena alasan artistik, tekanan industri, atau sekadar permainan memori, beberapa lagu terdengar terlalu familier bukan karena kita pernah mendengarnya di tempat lain, tapi karena berasal dari katalog mereka sendiri. Dari Pink Floyd hingga Green Day, berikut tujuh band yang pernah menjiplak lagu mereka sendiri dan tetap berhasil mencuri perhatian.

1. Pink Floyd – "Shine On You Crazy Diamond"

Lagu ini merupakan penghormatan menyentuh untuk Syd Barrett, pendiri sekaligus ikon awal Pink Floyd yang harus meninggalkan band karena masalah kesehatan mental. Meski Barrett masih hidup saat lagu ini dibuat, “Shine On You Crazy Diamond” terdengar seperti perpisahan emosional yang sangat dalam dari rekan-rekannya.

Bagian akhir lagu menyisipkan melodi dari “See Emily Play”, salah satu lagu awal yang ditulis Barrett untuk band tersebut. Dengan nada keyboard yang halus, seolah Pink Floyd memeluk kenangan itu sekali lagi dan mengingat siapa mereka sebelum semuanya berubah. Ini bukan sekadar menjiplak, tapi menghidupkan kembali kenangan dalam bentuk musik.

2. Oasis – "Shock of the Lightning"

Di masa-masa akhir karier Oasis, mereka mulai bermain dengan elemen-elemen baru, tapi tetap tak bisa lepas dari bayang-bayang kejayaan lama. Lagu “Shock of the Lightning” penuh energi. Namun jika didengarkan dengan saksama, ada satu bagian yang terasa sangat familiar bagi penggemar lama.

Di bagian akhir lagu, terdengar cuplikan suara terbalik dari bagian chorus “Champagne Supernova”, salah satu lagu ikonik mereka. Meskipun samar, elemen ini seperti menyisipkan nostalgia, seolah Noel Gallagher mengakui bahwa kejayaan dulu tak bisa begitu saja ditinggalkan meski band-nya sendiri mulai retak.

3. Linkin Park – "When They Come For Me"

Di album A Thousand Suns (2010), Linkin Park mencoba menjauh dari nuansa metal dan masuk ke dunia elektronik. Tapi Mike Shinoda tak sepenuhnya meninggalkan akar lamanya. Dalam “When They Come For Me”, ia menyisipkan lirik yang merujuk langsung ke lagu lama mereka, “Points of Authority”.

Kalimat “I told them to forfeit the game” bukan hanya lirik biasa, tapi kutipan langsung dari lagu era awal mereka. Ini jadi pengingat bahwa meskipun mereka telah berevolusi secara musik, Linkin Park tetap membawa semangat dan kenangan dari masa kejayaan awal. Sebuah bentuk penjiplakan yang justru terasa jujur dan hangat.

4. Aerosmith – "Girls of Summer"

Aerosmith dikenal sebagai band dengan groove blues yang kuat. Namun, ketika mereka mulai berkolaborasi dengan penulis lagu pop, arah musiknya pun bergeser. Setelah sukses dengan lagu “Jaded”, Steven Tyler mencoba membuat ulang formula itu lewat “Girls of Summer”.

Namun, lagu ini terasa seperti versi lemah dari “Jaded”, karena melodinya mirip tapi tidak memiliki kekuatan emosional yang sama. Bahkan Joe Perry terang-terangan tidak menyukai lagu ini dan tidak ikut dalam video klipnya. Jika ini upaya Steven Tyler untuk menjadi bintang pop, mungkin lebih cocok sebagai proyek solonya daripada membawa nama Aerosmith.

5. Metallica – "Lux Aeterna"

“Lux Aeterna” dari album terbaru Metallica terasa seperti kilas balik ke masa muda mereka. Dengan riff cepat dan pendekatan thrash klasik, lagu ini terdengar segar sampai kamu menyadari betapa miripnya dengan lagu awal mereka “Hit the Lights”.

Riff utamanya hanyalah versi terbalik dari lagu debut mereka, dan bagian breakdown-nya pun mengutip riff lama. Meskipun begitu, ini terasa lebih sebagai penghormatan pada masa lalu daripada pencurian ide. Metallica tahu apa yang penggemarnya inginkan dan mereka memberikannya meski dalam bentuk yang sudah pernah ada sebelumnya.

6. Green Day – "Sugar Youth"

Green Day pernah jadi raja punk dengan lagu-lagu pendek, cepat, dan penuh semangat. Di album Father of All…, mereka mencoba kembali ke akar itu. Tapi saat lagu “Sugar Youth” diputar, penggemar lama pasti langsung merasa deja vu.

Chorus-nya hampir identik dengan “She’s A Rebel” dari American Idiot, baik dari struktur melodi maupun tempo. Ini seperti Green Day yang sedang menulis ulang lagu lamanya dengan lirik baru. Bukannya membuat penggemar tersenyum nostalgia, lagu ini justru membuat sebagian orang merasa bahwa mereka hanya ingin segera lepas kontrak dengan label.

7. The Beatles – "All You Need Is Love"

Sebagai band paling inovatif di dunia, The Beatles biasanya berusaha keras untuk tidak mengulang ide. Namun di lagu “All You Need is Love”, mereka justru menyelipkan referensi ke karya mereka sendiri dan hasilnya luar biasa.

Menjelang akhir lagu, John Lennon dan Paul McCartney menyanyikan ulang bagian chorus dari “She Loves You”, lagu yang melambungkan nama mereka di awal karier. Ini bukan hanya pengulangan, tapi perayaan transformasi mereka dari anak muda Liverpool menjadi seniman legendaris yang menyuarakan cinta secara universal.

Mengutip diri sendiri bukanlah kejahatan besar dalam musik, malah terkadang justru menjadi cara cerdas untuk memperkuat identitas atau menyampaikan penghormatan pada masa lalu. Namun, di sisi lain, terlalu sering melakukannya bisa menimbulkan kesan kehabisan ide. Menurutmu, apakah band-band ini sedang bermain aman atau hanya sekadar bernostalgia?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team