7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!

Siapa yang lebih bengis di semesta sihir Harry Potter?

Penggemar setia kisah Harry Potter alias Potterhead, pasti tak asing lagi dengan nama Gellert Grindelwald dan Lord Voldemort. Mereka adalah tokoh penjahat utama di semesta sihir Harry Potter. Kelanjutan kisah Grindelwald juga akan berlanjut di film Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore yang rilis hari ini (13/04/2022).

Dua tokoh antagonis tersebut berjaya di masa yang berbeda. Grindelwald lebih dahulu di masa Perang Dunia I dan II, sementara Voldemort di era 70-an dan sempat bangkit di akhir 90-an. Sama-sama culas, keji, dan menguasai dunia sihir, ini tujuh alasan Grindelwald bisa jadi lebih berbahaya dibandingkan Lord Voldemort.

1. Grindelwald ahli orasi yang sangat persuasif dan manipulatif

7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!Johnny Depp sebagai Gellert Grindelwald (dok. Warner Bros/Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Gellert Grindelwald memulai misinya sejak 1910-an dengan perlahan tapi pasti. Ia memikat banyak penyihir (bahkan muggle) dengan omongannya yang manis. Keahliannya berorasi terlihat saat berhasil menggelar perkumpulan di Makam Keluarga Lestrange, di Prancis.

Tak hanya penyihir ilmu hitam saja yang tertarik dengan kampanyenya. Bahkan, penyihir baik, seperti Queenie Goldstein, pun berhasil terhasut omongannya. Grindelwald juga sukses menarik Credence Barebone ke kubunya dengan kata-kata manipulatif.

Di sisi lain, Voldemort lebih banyak mendapatkan dukungan lewat teror dan ancaman. Pengikutnya cenderung ingin berada di sisinya karena haus kekuasaan atau ketakutan. Bukan karena kemauan sendiri. 

2. Grindelwald punya leadership mumpuni

7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!Johnny Depp sebagai Gellert Grindelwald (dok. Warner Bros/Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Meski sudah sempat ditahan oleh MACUSA di Amerika Serikat, Grindelwald sama sekali tak kehilangan pengaruh di dunia sihir. Bahkan, pengikutnya berusaha untuk membebaskannya saat akan dipindahkan ke Eropa. 

Ia pun langsung melanjutkan misinya ke Prancis dengan dukungan penuh para orang kepercayaan. Ini merupakan bukti bahwa Gellert Grindelwald memiliki kemampuan leadership yang hebat. Anak buahnya benar-benar yakin pada dirinya dan tetap bekerja walau ia sempat vakum.

Berbeda dengan Voldemort, yang langsung tak berdaya ketika dirinya tumbang setelah mencoba membunuh Harry Potter. Bahkan, sebagian besar Pelahap Maut berpura-pura hanya menjadi korban kutukan Imperius, demi bisa bebas dari Azkaban. Mereka juga tidak berusaha mencari dan menyelamatkannya. 

3. Pengikut Grindelwald lebih setia  

7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!Johnny Depp sebagai Gellert Grindelwald (dok. Warner Bros/Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Seperti yang dibahas sebelumnya, Grindelwald mahir mengumpulkan massa dan memanipulasi mereka agar setia kepadanya. Ia memikat mereka lewat jargon "Demi Kebaikan yang Lebih Besar." Hal ini membuat para pendukungnya begitu sepenuh hati.

Selain itu, ia juga melakukan seleksi ketat terhadap orang-orang kepercayaannya. Grindelwald membuat mereka melewati lingkaran api sihir buatannya. Siapa pun yang mengabdi padanya akan selamat. Namun, mereka yang sedikit saja meragukannya akan mati hangus jadi abu dalam sekejap. Hal ini mengurangi risiko adanya pengkhianat dalam kelompoknya.

Berbeda dengan Voldemort. Karena mengabdi hanya karena rasa takut atau demi keuntungan pribadi, banyak pengikutnya yang langsung kabur ketika melihat Pangeran Kegelapan terpuruk. Bahkan, orang seperti Severus Snape dan Lucius Malfoy yang dijadikan tangan kanannya pun mengkhianatinya. 

Baca Juga: Dianggap Lebih Baik, 9 Fakta Mads Mikkelsen Pemeran Grindelwald Anyar

4. Skala kekuasaan Grindelwald lebih internasional

7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!Johnny Depp sebagai Gellert Grindelwald (dok. Warner Bros/Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Gellert Grindelwald ingin berkuasa, tapi tidak hanya di Inggris saja. Lihatlah skala operasinya, ia bergerilya ke Amerika Serikat, berkampanye di Prancis, dan pengaruhnya terus meluas ke berbagai negara lain. 

Hal ini bertepatan dengan kondisi berbagai negara yang juga sedang dilanda Perang Dunia pada masa itu. Artinya, pengaruh dan dampak dari skenario keji Grindelwald punya cakupan jauh lebih besar dan internasional.

Di sisi lain, walau namanya dikenal dan disegani para penyihir dari berbagai belahan dunia, tetap Lord Voldemort terlihat hanya fokus beroperasi di Inggris semata. Lingkup yang jauh lebih kecil dari Grindelwald.

5. Jumlah korban Grindelwald jauh lebih besar

7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!Johnny Depp sebagai Gellert Grindelwald (dok. Warner Bros/Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Karena skala operasinya yang lebih besar tadi, otomatis korban Grindelwald juga jauh lebih masif. Tak cuma di Inggris, ia juga memakan korban di berbagai negara lain.

Ditambah lagi, misinya untuk mengalahkan muggle yang juga sedang sibuk Perang Dunia. Di tengah kondisi politik dunia yang kacau balau, korban Grindelwald bisa dengan mudah tersamarkan sebagai korban perang antar muggle. 

Meski doyan melempar kutukan Avada Kedavra, Lord Voldemort terlihat hanya fokus di Inggris. Ia memang pernah mengembara ke berbagai negara lain, dan mungkin meninggalkan 'jejak darah' di sana. Namun, tetap saja dampaknya tidak seluas Grindelwald. 

6. Waktu berkuasa Grindelwald lebih lama

7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!Mads Mikkelsen sebagai Gellert Grindelwald (dok. Warner Bros/Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022)

Selain itu, Voldemort hanya punya waktu berkuasa yang cenderung singkat. Tak cukup untuk mengumpulkan korban sebanyak Grindelwald. Pewaris Salazar Slytherin ini memulai perang sihir pada 1970 dan disegani hingga awal 80-an. Kemudian, ia hanya bangkit selama kurang lebih dua tahun sebelum sirna di tangan Harry Potter pada 1998.

Sementara itu, Grindelwald sudah membangun reputasi dan agendanya sejak tahun 20-an hingga ditangkap pada 1945. Selama 20 tahun itu, ia telah mengumpulkan banyak pendukung dan juga korban, sekaliber penjahat perang dunia. 

7. Ideologi Grindelwald tetap melekat hingga kini

7 Alasan Grindelwald Lebih Berbahaya dari Voldemort, Bikin Takluk!Mads Mikkelsen sebagai Gellert Grindelwald (dok. Warner Bros/Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022)

Grindelwald berhasil mendoktrin masyarakat dengan ideologi tentang "Kebaikan yang Lebih Besar." Ia memanfaatkan momen Perang Dunia untuk mengingatkan betapa haus darahnya muggle dan alangkah lebih baiknya jika penyihir berkuasa. Wajar jika penyihir dari berbagai negara dan kalangan pun bersatu mendukungnya.

Grindelwald seolah-olah tidak menempatkan dirinya sebagai pusat ambisi. Hasilnya, ideologi ini diserap dengan baik oleh sebagian besar orang, bahkan masih terus dianggap relevan sebagian komunitas penyihir hingga masa modern. 

Sementara itu, Voldemort terlihat terlalu berfokus tentang kemurnian darah penyihir dan ingin menghancurkan apa pun yang tak sejalan dengan keinginannya. Hal ini tentu menimbulkan perpecahan dalam komunitas penyihir itu sendiri.

Ia juga dikenal sebagai psikopat yang tidak ragu membunuh anak buah demi pencapaian pribadi serta tak dapat ditebak. Gak heran jika yang dikenang darinya hanyalah rasa takut dan teror mendalam. Bahkan, orang-orang tak ingin mengucapkan namanya dan seolah ingin melupakannya (meski tak bisa). 

Tujuh kelebihan di atas inilah yang membuat Gellert Grindelwald berpotensi dianggap lebih berbahaya dan menghancurkan dibanding Lord Voldemort. Kamu lebih takut sama siapa di antara mereka berdua?

Baca Juga: 16 Aktor yang Bintangi Fantastic Beasts 3, Gak Ada Lagi Johnny Depp

Bebe Cervesa Photo Verified Writer Bebe Cervesa

Aku hidup dalam kata-kata, aku bernapas dalam syair nada

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya