Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perubahan Dunia KPop Dulu dan Sekarang yang Beda Banget

instagram.com/superjunior

KPop menjadi hal yang biasa saat ini. Bahkan bisa dibilang jadi fans KPop sekarang itu lebih enak karena semuanya jauh lebih mudah. Beda dengan anak sekarang, jadi fans KPop dulu itu susah-susah gampang.

Kamu yang jadi fans KPop dari awal pasti sadar betapa beratnya perjuangan fans jika ingin mendengarkan lagu bias terbaru. Tapi seiring dengan semakin populernya KPop, dunia KPop juga berubah dan semakin berbeda dari tahun ke tahun. Dan berikut ini 7 perubahan dunia KPop dulu dan sekarang!

1. Balon sebagai pengganti lightstick

twitter.com/sechskies_sin

Lightstick menjadi barang yang penting artinya bagi KPopers terutama saat konser. Selain membawa banner, para fans juga menggunakan lightstick untuk menyemangati idolanya. Fans KPop zaman dulu tidak punya lightstick dan sebagai gantinya mereka menggunakan balon untuk menyemangati idolanya.

Sama seperti lightstick, setiap grup memiliki warna balon yang berbeda. Misalnya balon biru untuk Super Junior, hijau untuk Shinee dan balon pink untuk SNSD.

2. Dulu Cyworld adalah segalanya

metrohoney.wordpress.com

Facebook, Twitter atau Instagram menjadi hal penting yang wajib dimiliki oleh fans KPop. Karena dari media sosial-lah kita bisa dengan mudah mendapatkan berita terbaru bahkan berkomunikasi langsung dengan idola kita. Dulu untuk mendapatkan berita paling update tentang bias itu susahnya minta ampun terutama untuk fans internasional.

Karena sebelum ada Twitter atau Instagram, fans KPop menggunakan media sosial Cyworld untuk bisa terhubung dengan idolanya. Masalahnya adalah untuk bisa daftar di Cyworld kamu harus punya kartu identitas Korea Selatan. Tidak memiliki KTP Korea Selatan itu berarti kamu tidak akan bisa memiliki akun Cyworld.

3. Mengakses acara TV Korea itu 10 kali lebih rumit

koreaboo.com

Mau melihat reality show Korea kamu tinggal membuka YouTube. Mau nonton drama Korea kamu tinggal instal aplikasi Drakor.id, Netflix, atau Viu. Sayangnya dulu tidak ada YouTube atau aplikasi seperti Drakor.id dan sebagai gantinya fans akan menggunakan program TVAnts untuk streaming acara Korea. Sayangnya selain kualitas gambar yang ditampilkan sangat rendah, program ini juga rawan virus. 

4. Kehidupan idola sangat misterius

avid.fun

Zaman dulu kehidupan para idol sangatlah misterius. Ini karena semua idol sangat hati-hati dalam membagikan kehidupannya di luar panggung. Sekarang ada banyak reality show yang menunjukkan kehidupan pribadi idolanya.

Meski kamu tidak tahu dimana rumah mereka, setidaknya kamu tahu seperti apa kehidupan para bias jika sedang di rumah. Selain itu para idol juga sering menunjukkan kegiatannya sehari-hari melalui instastory, instalive atau vlive.

5. Kontrak idol dulu sangatlah singkat

koreaboo.com

Rata-rata idol sekarang dikontrak minimal 7 tahun. Bahkan ada banyak idol yang menjalin kontrak selama belasan tahun dengan agensinya. Dulu para idol hanya dikontrak selama 3 tahun atau paling lama 7 tahun dan tidak lagi aktif setelah kontrak habis.

Banyak grup seperti H.O.T, Sechs Kies atau S.E.S yang bubar setelah kontrak mereka berakhir. Sebagian dari mereka kemudian berkarir solo tapi kebanyakan lebih memilih kembali pada kehidupan normal mereka sebagai orang biasa.

6. Pekerjaan sebagai idol dianggap sebagai pekerjaan rendahan

shineeusa.net

Pada tahun 90an, pekerjaan sebagai idol dianggap sebagai pekerjaan rendahan. Banyak orang tua yang menentang anaknya untuk jadi idol karena pekerjaan tersebut dianggap sebagai pekerjaan yang tidak jelas dan tidak menjanjikan.

Seiring dengan semakin populernya budaya KPop, pekerjaan sebagai idol justru menjadi impian hampir semua orang. Sekarang banyak orang tua membantu anaknya untuk jadi idol. Bukan hanya sekedar menyemangati, mereka juga memasukkan anaknya ke sekolah musik untuk mendapatkan latihan menari, bernyanyi atau mengikuti kelas akting.

7. Jangan harap menemukan subtitle otomatis

ngehits.net

Enggak perlu bisa bahasa Korea untuk bisa memahami apa yang bias kamu katakan. Untuk memudahkan para fans, hampir semua acara TV menambahkan subtitle bahasa Inggris di setiap video yang mereka upload di YouTube.

Fans KPop tahun 90 sampai awal 2000an mana bisa semudah itu. Zaman dulu, satu-satunya cara untuk bisa memahami apa yang bias katakan adalah dengan mempelajari bahasa Korea. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us