Anime Solo Leveling Season 2 berakhir dengan merampungkan arc Jeju Island. Menilik cerita dari webtoon-nya, berarti musim kedua anime Solo Leveling berakhir di chapter 107 versi webtoon.
Pada beberapa episode terakhir, elemen-elemen dari webtoon yang dihilangkan di versi animenya cukup banyak dibicarakan. Lalu, apa saja perbedaan ending anime Solo leveling Season 2 dengan versi webtoon-nya?
Aksi para Hunter menyerbu monster semut di Jeju Island menjadi pusat perhatian warga Korea hingga mancanegara. Beberapa media diceritakan menyiarkan siaran langsung peristiwa tersebut dari Jeju.
Siaran langsung tersebut punya dampak yang cukup penting dari persepsi publik terhadap kekuatan sebenarnya Sung Jinwoo. Khususnya ketika Jinwoo melakukan ekstraksi atau membangkitkan bayangan dari monster-monster yang ia kalahkan, untuk dijadikan pasukan bayangannya.
Meski begitu, versi anime tidak terlalu menonjolkan hal tersebut. Sehingga dampak publik dari kekuatan Jinwoo jadi kurang terasa.
Setelah para Hunter terlibat pertarungan sengit di Jeju Island, versi anime lebih memfokuskan pada pertarungan dan penyelamatan yang dilakukan oleh para hunter.
Adegan kedatangan Jinwoo pun dibuat lebih sederhana tanpa memperlihatkan reaksi dari publik. Tidak seperti yang terlihat di Chapter 101 webtoon Solo Leveling, di mana kedatangan Jinwoo dirayakan setelah muncul di siaran langsung.
Hilangnya adegan ini juga jadi salah satu yang disorot fans Solo Leveling di media sosial.
Keputusan Jinwoo untuk membangkitkan bayangan Min Byung Gyu, menjadi salah satu adegan emosional di episode finale. Baek Yoon Ho meminta untuk Jinwoo tidak membangkitkan bayangan sahabatnya, sementara Jinwoo membutuhkan sang healer untuk menyembuhkan Cha Hae In yang kritis.
Sementara di webtoon, sang Shadow Monarch tidak ragu-ragu untuk mengekstraksi Min Byung Gyu menjadi pasukan bayangan setelah kematiannya. Adanya perubahan ini membuat adegan kebangkitan sementara bayangan Min Byung Gyu terasa lebih emosional di versi anime.
Anime Solo Leveling Season 2 memang terasa cukup padat, terutama di beberapa episode jelang ending. Tidak mengherankan karena anime ini harus memadatkan sekitar 61 chapter ke dalam 13 episode.
Akibatnya, ada beberapa detail pertarungan di Jeju Island yang di-skip. Salah satu yang terasa adalah soal evolusi para monster semut, yang membuat para Hunter kewalahan.
Kepanikan Hunter Jepang ketika menghadapi monster semut, terutama saat berhadapan dengan Ant King juga cukup ikonik di versi webtoon. Namun, versi anime kurang menonjolkan nuansa itu.
Alih-alih memunculkan detail kecil yang memperkaya nuansa, versi anime fokusnya langsung beralih ke pertarungan epik antara Jinwoo dan Ant King. Pertarungannya memanglah epik, tapi harus mengorbankan beberapa nuansa cerita.
Jeju Island mungkin merupakan salah satu arc besar di cerita Solo Leveling. Namun, itu baru awal dari ancaman-ancaman lebih besar yang akan menghampiri Sung Jinwoo dan kawan-kawan.
Meski begitu, episode finale anime Solo Leveling Season 2 tidak mengungkapkan ancaman dari Monarch lain setelah arc Jeju Island selesai. Mereka memang memunculkan dua tokoh misterius di ending-nya. Namun, identitas dari kedua Monarch tersebut belum diungkap sama sekali.
Dengan masih dirahasiakannya kedua karakter tersebut, membuat penikmat anime Solo Leveling jadi penasaran dan makin gak sabar pengin tahu apa yang akan terjadi di musim selanjutnya.
Hilangnya beberapa adegan webtoon di versi anime Solo Leveling menimbulkan pro kontra dari netizen. Ada yang menganggap sudah tepat tidak perlu dimunculkan, namun gak sedikit penikmat cerita webtoon merasa ada yang hilang ketika menonton animenya.