Dianggap sebagai aib yang harus ditutupi, susah dibuktikan, dan adanya kecenderungan menyalahkan adalah faktor terbesar yang membuat korban pelecehan seksual enggan melaporkan kejadian pahit yang menimpa mereka.
Sampai gerakan #MeToo menyeruak tahun 2017 lalu dan menginspirasi lebih banyak penyintas untuk bersuara tentang pelecehan seksual yang mengoyak hidup mereka. Termasuk 10 artis Hollywood berikut ini. Siapa saja?
Kejadian pahit ini dialami Demi Lovato di tahun 2018, pada malam ia mengalami overdosis dan hampir meninggal dunia. Ia ditemukan salah satu pegawainya dalam keadaan tak sadarkan diri di kamar tidurnya dengan suhu tubuh yang sangat dingin.
Ternyata bukan hanya kasus overdosis belaka. Beberapa waktu sebelumnya ia melakukan transaksi narkoba dengan seseorang yang tak dikenal. Orang tersebut menambahkan dosis di narkoba yang dibeli dan dikonsumsi Demi.
Orang tersebut juga melakukan pelecehan seksual pada penyanyi yang sudah tak sadarkan diri tersebut. Pengalaman mengerikan ini dibagikan Demi lewat serial dokumenter Demi Lovato: Dancing with the Devil yang rilis di YouTube pada awal 2021 lalu.
Mirip dengan kejadian yang menimpa Demi, aktris dan sutradara Michaela Coel juga harus menerima kenyataan, jika ia menjadi korban pelecehan setelah dicekoki obat-obatan terlarang.
Kejadian tersebut ia alami saat masih aktif syuting serial debutnya, Chewing Gum. Tak heran, serial terbarunya yang banjir pujian, I May Destroy You, terasa sangat nyata dan lekat dengan pengalaman para penyintas pelecehan seksual. Ia juga mengaku setelah menulis naskah cerita dan membintangi serial tersebut terasa sangat melegakan.
Lady Gaga pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang produser musik di usia 19 tahun. Kejadian itu bahkan membuatnya sempat hamil dan hingga kini masih membuatnya mengidap kondisi trauma tertentu.
Pengakuan ini ia lontarkan di sebuah acara baru gubahan Oprah Winffrey dan Pangeran Harry di Apple TV+ berjudul The Me You Can't See.
Ia mengaku butuh setidaknya 2 tahun untuk sembuh dari trauma tersebut dan kembali semangat melanjutkan hidup serta kariernya. Gaga memilih untuk tidak menyebutkan nama pelaku.
Kesha menuntut mantan produser musiknya, Lukasz Gottwald alias Dr. Luke atas kasus pemerkosaan. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2005, saat Kesha masih berstatus pendatang baru tanpa satu single pun yang rilis.
Bertahun-tahun kemudian, Kesha seakan tak bisa lepas dari sosok Dr. Luke yang masih membelenggunya dengan ancaman dan manipulasi. Bahkan, Kesha sempat menulis cuitan yang menyatakan jika ia dipaksa menyanyikan lagu dengan lirik yang tak pernah ia setujui.
Barulah [ada tahun 2014 kesehatan mental Kesha memburuk. Ia akhirnya memilih untuk lepas dari label yang selama ini menggawanginya serta memperkarakan kasus pelecehan seksual serta abuse secara emosi dan fisik yang dilakukan Dr. Luke.
Proses peradilan masih berlangsung sampai sekarang. Namun, Kesha dapat dukungan penuh dari rekan sesama musisi, mulai dari Taylor Swift hingga Lady Gaga.
Gabrielle Union membagikan pengalaman pahitnya sebagai penyintas pelecehan seksual di talkshow Good Morning America pada 2017 lalu. Kejadian tidak mengenakan tersebut dialami Gabrielle di usia 19 tahun. Ia dilecehkan di bawah ancaman pistol dan membuatnya tak berdaya.
Saat melihat gerakan #MeToo viral, Gabrielle seakan diingatkan pada pengalaman pahit itu. Ia mengaku merasakan kebas di sekujur tubuh, tapi di satu waktu lega karena ribuan orang di luar sana adalah penyintas seperti dirinya.
Ini juga yang menginspirasinya untuk membuka diskusi tentang pelecehan seksual hingga masalah kesuburan lewat buku yang ia tulis dan platform yang ia miliki sebagai public figure.
Aktris Evan Rachel Wood juga menyatakan diri sebagai penyintas pelecehan seksual. Tanpa ragu, ia menyebut nama si pelaku yang tak lain adalah seorang musisi papan atas bernama Brian Warner atau yang sering dikenal dengan nama panggung Marylin Manson. Pengakuan itu ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya.
Selain Evan Rachel Wood, setidaknya ada empat perempuan lain yang mengaku menjadi korban pelecehan Marylin Manson dan menjabarkan detail peristiwa tragis tersebut.
Pelecehan seksual tidak memandang gender. Pada tahun 2018, Brendan Fraser secara terbuka membagikan pengalamannya di tahun 2003.
Seorang petinggi Hollywood Foreign Press Association (HFPA) bernama Philip Berk merabanya di bagian tubuh yang sensitif tanpa seizinnya.
HFPA sendiri melontarkan pembelaan untuk pelaku dengan dalih bahwa pelaku hanya bermaksud bercanda. Mereka juga berjanji akan melakukan investigasi, tapi tidak menonaktifkan Berk sebagai bagian dari HFPA.
Kejadian serupa pernah dialami James Van Der Beek saat ia masih sangat muda dan berstatus pendatang baru di Hollywood. Keputusannya membagikan pengalaman miris tersebut datang dari banyaknya cuitan dan komentar yang memojokkan korban pelecehan seksual saat gerakan #MeToo viral.
James kemudian mengaku bahwa ia sendiri sering diraba dan dipaksa mendengarkan ocehan tak senonoh dari banyak laki-laki yang berkuasa di industri hiburan.
Lucy Hale membuka pengalaman buruknya menjadi korban pelecehan pada tahun 2018 lewat unggahan di media sosial. Ia mengaku, akhirnya malam itu ia tahu bagaimana pedihnya menjadi korban pelecehan seksual.
Ia menambahkan, bersimpati pada korban sudah sering ia lakukan, tapi merasakan pedihnya langsung sangat berbeda.
Lewat wawancara dengan UsWeekly, Lucy tidak menjelaskan secara detail pengalaman pahit yang ia alami, tapi bersyukur punya banyak rekan dan penggemar yang suportif.
Jika mengikuti perkembangan kasus pelecehan seksual yang memberatkan Kevin Spacey, nama Anthony Rapp pasti tak asing. Aktor inilah yang menjadi korban pelecehan seksual Kevin Spacey. Mirisnya itu terjadi saat ia masih berusia 14 tahun.
Ia dan satu orang penyintas lainnya melaporkan tindakan bejat Spacey tersebut pada 2019 hingga 2020 ke pihak berwajib dan kasus pun bergulir. Spacey dipecat dari Netflix dan harus menghadapi ancaman hukuman, walaupun beberapa waktu lalu sang aktor tampak sedang syuting film di Italia.
Memang kesal mendengar banyak pelaku yang masih bebas berkeliaran. Namun, boleh deh fokus dulu pada para penyintas yang berani bersuara. Salut dengan keberanian dan kekuatan mereka untuk melanjutkan hidup.