Sadana Agung sebagai Obet di film Agak Laen (Instagram.com/sadanaagungs)
Setelah tiga minggu tayang di bioskop, film Agak Laen baru-baru ini mendapat kritikan dari warganet. Kritik itu muncul di media sosial X yang membahas soal penggambaran karakter difabel dan pelakor dalam film ini.
Beberapa dari mereka menilai bahwa tokoh Obet dalam film ini ableist. Bagi kamu yang belum tahu, ableist berarti perlakuan diskriminasi yang diarahkan kepada orang dengan disabilitas.
"Reaksi pertama gw kelar nonton Agak Laen adalah buka profil yang meranin karakter Obet. Bukan difabel. Ga lama, nanya pendapat beberapa temen difabel yang nonton atau minimal terpapar ceritanya ni film. Pada kesel tuh ternyata. Ya udah ableist berarti ini film. Kelar," tulis salah satu warganet.
"Agak Laen (2024) kok super ableist yah... gws," kata warganet lain.
Warganet lainnya di X juga ada yang berpendapat bahwa jokes yang ditampilkan melalui karakter Obet sensitif dan berharap riset untuk penggambaran peran difabel dalam film ke depannya bisa lebih baik lagi.
Kritik warganet ini pun sudah ditanggapi oleh Ernest Prakasa, produser Agak Laen, melalui cuitannya di X. Ia membalas kritik yang ditulis oleh akun @runiarumndari.
"Hi Runi, salam kenal. Terima kasih banyak untuk ulasannya, masukannya diterima dengan baik. Akan jadi catatan untuk kami moving forward. All the best," tulis Ernest pada Selasa (20/2/2024).
Itulah biodata dan profil Sadana Agung yang saat ini jadi sorotan, karena karakter Obet di film Agak Laen.