Para Pemain Hadiri Pemutaran Film Inang di BIFAN, Bangga!

Film Inang mendapat kesempatan untuk berkompetisi di BIFAN untuk kategori Bucheon Choice Award. Di kategori tersebut, film Inang berkompetisi dengan berbagai film bergenre Horror, Thriller, Laga, Fiksi Ilmiah, dan Komedi dari negara lain, seperti Alien Artist dari Jepang, Social Distancing dari Hongkong, Cina, dan Such Small Hands dari Inggris. Total ada lebih dari 268 karya film dari 49 negara yang akan berpartisipasi dalam BIFAN tahun ini. 

Film Inang dibintangi nama-nama besar di dunia perfilman Indonesia seperti Naysilla Mirdad, Lydia Kandou, Rukman Rosadi, Dimas Anggara, dan Pritt Timothy. Selain itu, film Inang pun menjadi begitu spesial karena menandakan debut Naysilla Mirdad di film layar lebar berdurasi panjang. Beradu peran dengan ibunya, Lydia Kandou, Naysilla Mirdad memerankan sosok Wulan di film Inang. Kolaborasi antara ibu dan anak dalam satu film menjadikan film Inang unik dan patut untuk ditonton penonton Indonesia, terutama oleh penggemar kedua aktris kawakan ini. 

Selama perhelatan BIFAN, film Inang diputar dua kali. Untuk pemutaran perdana, film Inang telah diputar di sesi world premiere pada 8 Juli 2022, yang turut dihadiri oleh Duta Besar Indonesia di Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto. Sementara, pemutaran kedua dilaksanakan pada 13 Juli 2022. Seluruh pemeran film Inang yang berangkat ke Korea Selatan juga datang ke sesi screening kedua ini, yakni Naysilla Mirdad, Lydia Kandou, dan Dimas Anggara. 

Para pemeran film Inang pun sangat antusias saat pertama kali mendengar berita bahwa film Inang masuk nominasi di BIFAN. Dilansir dari video reel di akun Instagram @filminang, para pemain merasa senang dan bangga karena film Indonesia mendapatkan apresiasi dari BIFAN dan berkesempatan untuk diputar di Korea Selatan. Bahkan, Naysilla yang berulang tahun pada 23 Mei silam mengatakan bahwa kabar gembira ini merupakan kado ulang tahun terindah baginya di tahun ini.

Film Inang berkisah tentang Wulan, seorang karyawati supermarket, yang hamil tanpa didampingi sang pacar yang malah memilih meninggalkannya. Keputusasaan Wulan membawanya bertemu dengan keluarga Santoso yang ingin mengadopsi sang anak dalam kandungan. Mereka juga menawarkan tempat tinggal untuk Wulan dan bersedia merawat perempuan itu di rumah mereka seiring kandungannya yang kian membesar. Selama tinggal di rumah itu, Wulan perlahan mulai menyaksikan ritual-ritual aneh yang dilakukan keluarga Santoso.

Film Inang mengangkat tradisi ritual khas Jawa, yaitu Rabu Wekasan atau dikenal juga dengan Rebo Wekasan. Unsur magis dari Rebo Wekasan di film Inang menonjolkan daya pikat Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak unsur horor, kepercayaan tradisional dan cerita urban legend. Diharapkan kehadiran film Inang di BIFAN dapat semakin memperkenalkan film horor Indonesia di mata penonton internasional.