10 Buku Fiksi Bahasa Inggris Pendek, di Bawah 200 Halaman

Mungkin ada sebagian dari kita yang ingin membiasakan diri membaca buku bahasa Inggris di tahun 2025. Tetapi bagi sebagian orang, membaca buku adalah hal yang sangat sulit dilakukan.
Salah satu cara membiasakan diri membaca buku adalah mulai dengan membaca buku-buku singkat. Membaca buku singkat pun lebih menghemat waktu, sehingga cocok bagi orang yang berusaha meluangkan waktu membaca buku.
Bagi penggemar cerita fiksi, berikut 10 rekomendasi buku fiksi bahasa Inggris pendek yang bisa jadi bahan bacaanmu selanjutnya. Rekomendasi buku di bawah ini terdiri dari berbagai genre, mulailah dengan membaca genre yang kamu suka!
1. Graveyard Shift–M. L. Rio

Rekomendasi buku fiksi di bawah 200 halaman yang pertama ini cocok untuk pencinta horor. Novel Graveyard Shift bercerita tentang 5 orang dengan profesi berbeda yang selalu bekerja di malam hari. Tiap malam, mereka bertemu satu sama lain di suatu kuburan tua di daerah mereka.
Suatu malam, mereka menemukan sebuah lubang kuburan yang baru digali. Siapa yang menggalinya, dan apa fungsi lubang tersebut? Kelima orang ini pun mulai membuntuti si penjaga kuburan. Siapa sangka, penjaga kuburan ini jadi kunci untuk memecahkan misteri-misteri aneh yang terjadi di kota mereka.
Dengan panjang yang tidak sampai 150 halaman, M. L. Rio akan membuatmu penasaran dan bergidik ketakutan! Berani membacanya?
2. Everyone This Christmas Has a Secret–Benjamin Stevenson

Novela sepanjang 175 halaman ini bercerita tentang suatu misteri yang terjadi di malam Natal. Si tokoh utama, Ernest Cunningham, harus memecahkan misteri pembunuhan yang menimpa sponsor seorang pesulap ternama.
Masalahnya, semua tersangkanya adalah pesulap dan ilusionis profesional. Tak hanya itu, petunjuk-petunjuk yang didapatkan Ernest sangat aneh dan abstrak.
Buku ini memang singkat, tetapi misteri yang harus dipecahkan tetap seru! Bisakah kamu memecahkannya?
3. What Does It Feel Like?–Sophie Kinsella

Bagi pencinta romance, novela di bawah 200 halaman ini cocok untukmu. Novel ini bermula dengan Eve, seorang novelis sukses yang terbangun di sebuah ranjang rumah sakit. Ia tak ingat mengapa ia bisa ada di sana. Di sisinya, suaminya menjelaskan kalau Eve baru saja menjalani operasi pengangkatan tumor otak.
Mulailah Eve belajar berbicara, berjalan, dan menulis lagi. Perlahan, ia kembali mengingat kenangan-kenangan manis bersama suami dan anak-anaknya. Novel ini mengeksplorasi kesedihan dan kehangatan yang meremas-remas hatimu!
4. Small Things Like These–Claire Keegan

Buku fiksi di bawah 200 halaman ini masuk dalam daftar 100 buku terbaik di abad 21 versi New York Times. Small Things Like These adalah novel fiksi sejarah yang berlatar di Irlandia tahun 1985.
Bermula dengan kehidupan sederhana Bill Furlong, seorang penjual batu bara yang sedang mengantar pesanan ke biara lokal di kotanya. Tetapi setibanya di sana, ia menemukan suatu rahasia yang membuatnya harus mempertanyakan di mana letak keadilan ketika suatu kota dikontrol oleh institusi gereja.
5. When Among Crows–Veronica Roth

Kebanyakan orang mungkin mengenal Veronica Roth dari trilogi Divergent-nya. Tetapi tahukah kamu, Roth juga menulis novela urban fantasy berjudul When Among Crows?
When Among Crows mengikuti kisah Dymitr dan Ala. Dymitr adalah ksatria yang dibesarkan untuk membunuh monster. Untuk itu, ia harus membelah jiwanya sendiri dan membentuk sebuah pedang dari tulang punggungnya.
Sementara Ala mendapat warisan kutukan dari keluarganya. Kutukan itu akan mengambil nyawanya, kecuali jika Ala bisa menemukan obat penawar.
Maka pada suatu malam, Dymitr bertemu Ala dan menawarkan mereka pergi bertemu seorang penyihir yang mungkin memiliki suatu bunga ajaib untuk mengobati Ala. Tetapi bunga tersebut hanya bertahan hidup selama sehari, bisakah mereka berdua menemukannya?
6. How Not to Drown in a Glass of Water–Angie Cruz

Buku fiksi di bawah 200 halaman ini memiliki judul yang menarik perhatian. How Not to Drown in a Glass of Water adalah sebuah karya literary fiction tentang Cara Romero, seorang perempuan di umur 50-an yang baru saja dipecat dari pabrik tempatnya bekerja selama bertahun-tahun akibat resesi besar-besaran.
Kepada konsultan pekerjaan, Cara justru menceritakan kisah hidupnya. Mulai dari hubungan gelap yang penuh naik turun, rasa benci dan sayang pada tetangga dan saudarinya, sampai retaknya hubungan Cara dengan putranya. Melalui Cara, kita menyaksikan seorang perempuan yang sudah melalui asam garam kehidupan, tetapi masih penuh semangat juang.
7. Open Water–Caleb Azumah Nelson

Rekomendasi buku fiksi di bawah 200 halaman selanjutnya adalah Open Water, kisah dua orang berkulit hitam di London. Keduanya adalah seniman yang sedang berjuang di tengah komunitas yang mendiskriminasikan mereka karena perbedaan warna kulit.
Perlahan tapi pasti, keduanya pun jatuh cinta. Tetapi kisah cinta yang indah ini juga penuh dengan tantangan rasisme dan maskulinitas yang tidak bisa dikontrol keduanya. Meski singkat, Open Water akan membuatmu merenungkan suatu kisah yang dalam dan cerdas.
8. The Butcher of the Forest–Premee Mohamed

Satu lagi rekomendasi novel fantasi di bawah 200 halaman, The Butcher of the Forest berlatar di sebuah daerah yang dikuasai seorang pemimpin tiran. Di ujung daerah ini, ada sebuah hutan bernama Elmever. Saking banyaknya perangkap di hutan ini, orang yang masuk tak akan bisa keluar.
Hanya Veris Thorn yang pernah berhasil menyelamatkan seorang anak dari hutan ini. Maka, ketika kedua anak si pemimpin tiran menghilang di Elmever, Veris dikirim untuk mencari mereka. Jika Veris gagal menyelamatkan kedua anak si pemimpin, pastilah ia akan dieksekusi. Tetapi jika ia berada dalam hutan selama lebih dari sehari, ia tak akan bisa lagi keluar.
Satu kesalahan saja akan mengacaukan semua usaha Veris. Apakah ia akan berhasil menemukan kedua anak sang tiran dan membawa mereka pulang dengan selamat?
9. Ring Shout–P. Djeli Clark

Buku fiksi di bawah 200 halaman yang satu ini menggabungkan sejarah dengan elemen horor dan fantasi. Secara khusus, Ring Shout bercerita tentang kelompok teroris Ku Klux Klan di Amerika Serikat. Kelompok supremasi kulit putih ini berniat memberantas kaum minoritas lainnya di Amerika Serikat.
Di novel Ring Shout, ada kelompok resistansi yang dipimpin Maryse Boudreaux. Dengan senapan, pisau, dan peledak, kelompok perlawanan ini berupaya memburu para pemburu mereka. Bisakah Maryse menghentikan si Klan sebelum mereka menghancurkan dunia?
10. She Who Knows–Nnedi Okorafor

Rekomendasi buku fiksi di bawah 200 halaman yang terakhir adalah She Who Knows, novel fiksi ilmiah dan fantasi yang penuh budaya Afrika Barat. Di novel ini, diceritakan bahwa anak laki-laki mendapat “panggilan” untuk berdagang di Jalur Garam. Tetapi Najeeba, seorang gadis 13 tahun, mendapat panggilan ini.
Meski aneh, keluarganya mengizinkannya pergi bersama ayah dan saudara-saudaranya. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan bagi Najeeba. Ia bisa berpergian dengan unta dan menikmati pemandangan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Tetapi, kehadiran Najeeba di Jalur Garam akan mengubah segalanya. Ia dan keluarganya tak akan jadi sama lagi.
Rekomendasi buku fiksi bahasa Inggris pendek sangatlah cocok untuk kamu yang baru memulai hobi membaca. Jumlahnya kurang dari 200 halaman, dijamin buku selesai dalam 1 hingga 2 hari saja. Selamat membaca!