Nyi Wilengi (dok. Pribadi/Anwar Gepeng)
Ternyata ada alasan krusial kenapa saat ini departemen prostetik lebih mengandalkan latex atau silikon yang sudah dicetak. Tujuannya agar mempermudah proses pengerjaan dan juga menjaga continuity.
"Continuity itu jadi gini, ketika bikin satu sobekan di pipi hari ini, di hari lain letak dan bentuk sobekannya harus sama, meski sudah dihapus. Nah, apa yang paling tepat supaya continuity terjaga, ya dengan cetakan," ungkapnya.
Salah satu tantangan di bidang prostetik adalah mahalnya harga yang harus dikeluarkan saat membeli bahan dasar. Namun, racikan prostetik Anwar Gepeng berhasil menjawab masalah itu.
"Kalau teman-teman mengejar bentuk, saya mengejar penguasaan bahan. Silikon racikan saya sendiri menghemat 90% budget daripada membeli silikon bahan di luar negeri," jelas filmmaker yang pernah membuat prostetik untuk body double karakter Sinto Gendeng di Wiro Sableng (2019) ini.
Selain itu, kelenturan racikan yang Anwar buat juga 300% lebih baik. Hal ini dibuktikan lewat prostetik yang dipakai Hayati Azis, pemeran karakter Nyi Wilengi di film Pabrik Gula (2025). Dengan prostetik yang lentur, maka aktor akan lebih leluasa berekspresi.
"Sementara dari kelenturannya, 300% kali lebih lentur daripada mereka. Poin eksperimen saya meracik silikon sendiri sudah memenuhi unsur yang paling urgent dari efek, yaitu kelenturan," cerita Anwar.
Anwar Gepeng sudah 30 tahun mendalami dunia prostetik sejak era latex hingga silikon. Termasuk jajaran filmmaker senior, Anwar terus berkarya dan bereksperimen di dunia prostetik.