Dodi Setiadi Spill di Balik Prostetik Hantu Dokter Tantri di Lembayung

Surabaya, IDN Times - Lembayung menjadi salah satu film horor Indonesia yang disorot pada September hingga Oktober 2024 ini. Film yang disutradarai oleh Baim Wong dan dibintangi aktris Malaysia, Anna Jobling ini bahkan telah ditonton sebanyak 1,6 jutaan hingga artikel ini dirilis.
Cuplikan saat hantu Dokter Tantri yang diperankan Anna Jobling tersenyum lebar pun jadi salah satu momen terviral di media sosial saat ini. Selain itu, penonton pun dibuat kagum dengan prostetik yang melekat di wajah Anna saat syuting.
Kepada IDN Times, Dodi Setiadi, Prosthetic Supervisor pun men-spill proses di balik proses make up prostetik pemeran hantu dokter Tantri tersebut. Gak cuma itu, pemilik akun Instagram @dodisetiadi711 ini juga berbagi soal teknik SFX Make Up lainnya di wawancara khusus bersama IDN Times. Simak selengkapnya #COD (Cerita Orang Dalam) bersama Dodi Setiadi berikut ini.
1. Butuh bantuan sampai 6 orang untuk make up Anna Jobling

Dodi Setiadi spill proses pemasangan prostetik untuk karakter hantu Dokter Tantri yang diperankan Anna Jobling. Sebelum syuting, tim SFX Make Up harus menyiapkan cetakan prostetik karakternya terlebih dahulu.
"Jadi misalnya kita hari H besok lusa, sekarang kita cetak dulu. Baru nanti kita diemin dan di-apply. Pengaplikasiannya butuh empat sampai enam orang, karena ke tangan, kaki, muka, dan semuanya udah ada yang megang sendiri gitu," jelas Dodi.
Sementara itu, proses make up yang dibutuhkan bisa memakan waktu 2 sampai 3 jam. Setelah pemasangan, ternyata prosesnya belum selesai, lho.
"Jadi lumayan lama, dua sampai tiga jam sebenarnya sih. Habis itu setelah make up kita detailing warna, terus baru kita pakai," tambahnya.
Ternyata melepas prostetik tidak semudah itu, lho. Terlebih karena wajah Anna Jobling cenderung sensitif, jadi harus menggunakan remover khusus dan tentunya bahan-bahan prostetik yang teruji secara klinis.
"Proses pelepasannya sendiri itu kurang lebih satu jam dengan remover khusus. Kenapa dia lama? Karena dia kan kulitnya sensitif ya, jadi kita harus benar-benar pelan biar gak iritasi," lanjutnya.
2. Adegan kecelakaan Moming dan Heru ternyata full menggunakan boneka, lho

Berbeda dengan adegan kecelakaan yang menimpa karakter Moming (Erick Estrada) dan Heru (Ence Bagus). Ternyata tim SFX Make Up menggunakan boneka yang sudah dibuat terlebih dahulu, lho!
"Itu sebenarnya bukan orang ya. Itu kita pakai dummy. Jadi kita cetak dummy-nya semua, kita bikin satu banding satu, dengan ekspresi yang sudah kita tentuin," tutur filmmaker yang sudah berkarier sejak tahun 2005 ini menjelaskan teknik adegan kecelakaan Heru.
Ia menambahkan, " Baru nanti kita pakaikan kostum, rambut, dan segala macamnya. Baru kita tempelin ke kursi dengan luka-luka yang udah ada, lalu tinggal ditancepin besi aja sih."
Sama halnya dengan adegan kecelakaan Moming di ruang generator. Diceritakan jika Moming meninggal dunia karena tubuhnya terkoyak mesin pemotong rumput.
"Kalau si Moming itu sama, pakai make up juga, dengan kondisi sudah terkoyak-koyak. Jadi itu semuanya dari boneka, bukan orang asli," ujarnya.
Penggunaan dummy dan prostetik memang lebih mahal dari segi bahan. Namun, bisa menghemat waktu tim SFX Make Up saat hari produksi. Terlebih karena sewa alat-alat pendukungnya cukup mahal.
3. Dodi spill teknik adegan darah mengucur di film Lembayung

Di film Lembayung (2024), penonton juga disuguhkan adegan darah mengucur. Dodi Setiadi spill jika adegan tersebut menggunakan teknik praktikal atau efek praktis yang dihasilkan secara fisik, tanpa bantuan CGI.
"Jadi kita pakai praktikal, kita pakai selang terus udah ada lubang. (Saat) sudah mau adegan, kita pencet, baru darahnya ngocor gitu, muncrat," jelas filmmaker yang juga berpartisipasi di film Siksa Kubur (2024) ini.
Proses pembuatan, pemasangan, dan pelepasan prostetik di film Lembayung (2024) ternyata memakan waktu cukup lama. Terlebih lagi, Anna Jobling harus melakoni adegan menggunakan prostetik selama 11 dari total 26 hari syuting.