5 Fakta Film Keep Sweet: Pray & Obey, Ketua Sekte Nikahi 78 Perempuan
Keep Sweet: Pray & Obey (instagram.com/netflixid)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Netflix kembali menghadirkan deretan dokumenter terbaru diantaranya Keep Sweet: Pray and Obey berdasarkan kisah nyata sekte poligami Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day Saints (FLDS) yang diketuai Warren Jeff. Sekte yang mengaku bagian dari Mormonisme ini percaya poligami dengan banyak istri dan banyak anak akan semakin meningkatkan derajat seorang laki-laki.
Telah tayang di Netflix berikut 5 fakta dari film dokumenter Keep Sweet: Pray and Obey yang perlu kamu ketahui, jangan sampai kelewatan informasinya ya!
1. Berdasarkan kisah nyata
Keep Sweet: Pray and Obey merupakan film dokumenter berdasarkan kisah nyata tentang sekte poligami FLDS. Sekte ini diketuai oleh Warren Jeffs sebagai tempat untuk ia menunjukkan kekuasaan dan perbudakan pada para korban.
Sekte FLDS yang ia pimpin percaya bahwa semakin banyak istri semakin banyak anak maka semakin tinggi derajat seorang laki-laki, hal ini terealisasi dengan 78 istri yang ia miliki dan salah satunya merupakan istri dari mendiang ayahnya. Selain itu selama menjadi pemimpin sekte ratusan pernikahan yang ia setujui merupakan pernikahan di bawah umur.
2. Warren Jeffs sebagai pemimpin sekte
Warren Jeffs adalah sosok pria asal California kelahiran 1955, ia mengambil alih kekuasaan sekte FLDS pada tahun 2022 dari mendiang sang ayah Rulon Jeffs yang diketahui juga memiliki banyak istri.
Dalam aksinya ia menyebut dirinya adalah perwakilan Tuhan "nabi" dan menggunakan hal tersebut sebagai alasan agar orang-orang di sekitarnya terus tunduk dan menurut dengan perintahnya. Kasus pernikahan dini Ruth dan Ellisa merupakan titik balik dari terbongkarnya sekte poligami yang diketuai Warren hingga ia melarikan diri dan menjadi buronan paling dicari oleh FBI.
Baca Juga: 7 Fakta First Kill, Serial Netflix tentang Pembunuhan Vampir Remaja
3. Membangun kastil besar dan tertutup
Editor’s picks
Untuk menutupi aksi bejatnya ia berusaha menutup akses sekte FLDS dengan berbagai macam cara hingga membangun kastil besar di lokasi tertutup. Di kastil yang berlokasi di Utah, Amerika Serikat, Warren beserta istri-istri dan anak-anaknya tinggal, para perempuan dalam sekte ini diharuskan menggunakan pakaian yang sama dan gaya rambut yang sama, Warren Jeffs menyebut kastil yang ia tempati merupakan bentuk nyata dari surga di dunia.
Selain mendapat kekuasaan dari sekte FLDS, Warren juga menjadikan sekte ini sebagai tempat ia mengumpulkan harta dan perbudakan. Setelah terungkapnya kejahatan Warren ia dijatuhi penjara seumur hidup. Kastil dengan banyak kamar ini kini telah ditinggal oleh istri-istri dan para pengikutnya dan beredar kabar kastil ini akan dijadikan tempat wisata.
3. Tayang di Netflix
Film Keep Sweet: Pray and Obey merupakan dokumenter bergenre religion,cults, dan crime yang terdiri dari 4 episode dengan durasi 45 menit, film ini sudah bisa kamu saksikan di layanan streaming Netflix sejak 8 Juni 2022 lalu.
Dalam Keep Sweet: Pray and Obey akan menampilkan beberapa bagian atau gambaran umum kehidupan sekte FLDS, proses hukum Warren Jeffs, dan beberapa cuplikan yang menampilkan wawancara beberapa orang yang berhasil keluar dari sekte FLDS sampai kisah pernikahan dini dan perbudakan yang mereka alami.
5. Tim produksi Keep Sweet: Pray and Obey
Film dokumenter Keep Sweet: Pray and Obey disutradarai oleh Rachel Dretzin dan Grace McNally. Rachel Dretzin dikenal sebagai produser dan sutradara film dengan beberapa karya diantaranya Far From The Tree dan Hope & Fury: MLK, the Movement and the Media sedangkan Grace McNally adalah seorang filmmaker yang telah mengambil bagian dalam project National Geographic hingga Netflix.
5 Fakta di balik film dokumenter Keep Sweet: Pray and Obey ini bisa kamu jadikan refernsi sebelum melihat versi filmnya. Bagaimana? Apa kalian tertarik untuk menonton film ini?
Baca Juga: 10 Tayangan Netflix tentang Pembunuhan Misterius, Bikin Merinding!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
