Lagu ini menyoroti dunia politik dan kapitalisasi yang terjadi di Indonesia. Bahwa dunia sekarang layaknya permainan monopoli, dimana ada seseorang atau oknum tertentu yang menguasai orang lainnya karena adanya kesempatan.
Slank mengibaratkan monopoli tersebut seperti permainan dadu, dimana pemainnya selalu berharap mendapatkan hasil kocokan dadu terbaik. Tapi kenyataannya tidak demikian. Di tangan beberapa orang, dadunya bernasib baik, tapi ada pula yang buruk. Bahkan sangat buruk.
Slank menggambarkan situasi tersebut lewat lirik di bait pertama yang berbunyi, "Kocokan dadu di tangan berharap nasib baik. Orang yang menang langkah pun semakin naik". Lalu dilanjutkan dengan "Orang-orang yang kalah peluang makin susah".
Slank juga menambahkan bahwa orang yang bernasib susah itu kehidupannya sangatlah memprihatinkan, bahkan mudah untuk dikriminalisasi. Hal itu tertuang lewat lirik "Kalau salah salah langkah bisa bisa masuk penjara". Seolah memasukkan orang lain ke penjara begitu mudahnya.
Di bait terakhir, Slank juga menyoroti para penguasa negara, pemilik modal yang kaya raya bisa menguasai banyak sumber kehidupan. Tapi orang-orang miskin yang tak punya apa-apa harus terseok-seok dengan banyak lilitan hutang di bank.
Kemudian, Slank mengulang-ulang lagi kesimpulan dari renungan yang ia tuliskan lewat lagu, bahwa itu semua adalah permainan monopoli. Bahwa ketidakadilan yang terus melebar di negeri ini, salah satunya disebabkan oleh adanya monopoli kekuasaan yang tidak adil di tangan segelintir orang.
Itulah chord dan lirik lagu "Main Monopoli" - Slank dan makna yang ada pada lagu tersebut. Saat suntuk memikirkan negara, betapa keruhnya pemerintah atau dunia politik sekarang, coba nyanyikan lagu Monopoli Slank untuk melampiaskan kekesalan. Selain hati terasa lebih plong, lagu ini juga bisa memotivasi siapapun yang mendengarnya untuk lebih peka terhadap keadaan sekitar.