11 Kontroversi Arnold Putra, Dugaan Perdagangan Organ Manusia & Hewan
Desainer Indonesia, Arnold Putra terlibat kontroversi terkait dugaan perdagangan organ tubuh manusia. Hal ini bermula setelah Kepolisian Brasil menduga ada paket berisi lengan dan tiga plasenta manusia yang sudah dikirimkan ke Singapura.
Kasus tersebut menjadi perhatian netizen. Nama Arnold Putra langsung trending topik di Twitter. Inilah kontroversi yang melibat Arnold. Keep reading!
1. Arnold Putra terlibat kontroversi dugaan perdagangan organ tubuh manusia
2. Kepolisian Brasil menemukan ada paket berisikan lengan dan tiga plasenta manusia yang sudah dikirimkan ke Singapura
3. Kasus tersebut pun diduga merujuk kepada Arnold Putra, seorang desainer Indonesia
4. Melalui Instagramnya, Arnold pernah pamer tas rancangannya yang terbuat dari lidah hewan buaya dan tulang belakang manusia
5. "Bagian gagang terbuat dari tulang belakang anak kecil yang menderita osteoporosis," tulis Arnold. Tas tersebut dibanderol sekitar Rp71 juta pada tahun 2016
6. Akun Twitter @superiorgrab juga menyebut bahwa Arnold memberikan jam tangan mewah palsu kepada orang-orang suku pendalaman
7. Hal tersebut diduga dilakukan Arnold demi mendapatkan barang-barang berharga dari suku mereka, seperti tulang manusia atau hewan
8. Di Instagram Arnold juga menunjukkan adanya penggunaan organ tubuh hewan langka untuk hiasan
9. Arnold kembali menjadi pusat perhatian usai menggunakan baju mirip seragam Pemuda Pancasila di Paris Fashion Week 2022
10. Ia pernah dianggap mengolok-olok adat suku Kano serta Yagua dari pedalaman Amazon lantaran meminta abu warga suku yang meninggal lalu dibarter tas desainer ternama
11. Saat di India, Arnold dinilai tidak menghargai budaya dan agama karena menunjukkan buku tentang satanisme di samping orang-orang bersembayang
Arnold Putra telah menuai banyak kontroversi, mulai perdagangan organ tubuh manusia, hingga dianggap tidak menghargai adat dan tradisi daerah yang dikunjunginya. Saat ini dugaan perdagangan organ tersebut tengah diselidiki oleh Kepolisian Brazil, Indonesia, dan interpol.
