5 Pelajaran dari Sapardi Djoko Damono, Karyanya Abadi Lintas Generasi

Puisi-puisi Pak Sapardi dari 1971 masih dikutip millennials!

Kepergian Sapardi Djoko Damono jadi kehilangan besar bagi dunia sastra Indonesia. IDN Times bersama editor in chief Storial.co, Jia Effendie, mengenang karya-karya mendiang lewat Live IG bertajuk Karya Abadi Sapardi pada Senin sore (20/7/2020). 

Yuk, simak pelajaran-pelajaran positif yang bisa kita ambil dari sosok Sapardi Djoko Damono.

1. Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah sastra Indonesia yang masih produktif hingga akhir hayat

5 Pelajaran dari Sapardi Djoko Damono, Karyanya Abadi Lintas GenerasiInstagram.com/damonosapardi

Tak bisa dimungkiri bahwa Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu tokoh paling penting di dunia sastra Indonesia. Ia dianggap punya kelebihan dengan kemauannya mendukung para penulis-penulis baru yang masih muda. Kelebihan Sapardi lainnya, menurut Jia Effendie, adalah kegigihannya dalam menciptakan karya bahkan di usia yang tak lagi muda.

"Kita yang sebagai anak muda ketika melihat Pak Sapardi harusnya malu sih, Pak Sapardi udah sepuh dan masih produktif," tutur editor in chief Storial.co ini.

2. Jika penyair lain berlomba-lomba membuat sajak yang rumit, Sapardi justru menjadikan kesederhanaan sebagai kekuatan

5 Pelajaran dari Sapardi Djoko Damono, Karyanya Abadi Lintas GenerasiInstagram.com/damonosapardi

Apa sebenarnya yang membuat karya Sapardi berbeda dan membekas di benak masyarakat? Bukan karena kerumitan syairnya, tapi justru kemampuannya membuat hal-hal sederhana begitu mengena dan tak lekang oleh waktu.

"Puisi-puisi Pak Sapardi yang bahkan terbitnya tahun 71 itu masih sering dikutip sama anak-anak muda sekarang, bahkan pada hafal puisi-puisnya," ujar Jia.

Selain itu puisi-puisi terpopuler Sapardi juga kerap menggunakan ironi secara cantik. Jia Effendi memberi contoh sajak Hujan Bulan Juni. 

"Zaman dahulu, zaman Pak Sapardi menulis itu, bulan Juni itu musim kemarau gak ada hujan. Jadi ironis."

Ironi ini tentulah mudah menarik hati para generasi muda di berbagai era yang sedang suka-sukanya dengan hal romantis untuk semakin terpesona.

3. Sapardi Djoko Damono memberi inspirasi bagi banyak penulis dan penyair muda

5 Pelajaran dari Sapardi Djoko Damono, Karyanya Abadi Lintas GenerasiInstagram.com/damonosapardi

Bagi Jia Effendie sendiri, Sapardi berhasil jadi salah satu tokoh yang paling menginspirasi. Ia pertama kali mengenal sosoknya ketika sang maestro bertandang ke kampusnya di tahun 2001. Sejak pindah ke Jakarta, Jia semakin sering bertemu dengan sang legenda setiap ada pementasan teater di Salihara.

Meski belum berkesempatan untuk kolaborasi langsung, Jia menjadi bagian dari salah satu proyek sastra yang terinspirasi dari Pak Sapardi. Pada tahun 2011, ia jadi salah satu penulis yang karyanya diterbitkan dalam bunga rampai Menuai Sajak di Kebun Raya Bersama Sapardi Djoko Damono.

"Satu puisiku ada di sini, seru banget di cover-nya ada Sapardi Djoko Darmono dan di dalamnya juga," kenangnya bangga.

4. Konsisten berkarya dan keterbukaannya berkolaborasi dengan kawula muda membuatnya dikagumi

5 Pelajaran dari Sapardi Djoko Damono, Karyanya Abadi Lintas GenerasiInstagram.com/damonosapardi

Kelebihan lain yang membuat Sapardi jadi salah satu tokoh sastrawan paling eksis selama hampir delapan dekade adalah kemauannya untuk berkolaborasi dengan generasi muda. Sementara selama ini banyak anggapan bahwa para tokoh senior gak level bekerja sama dengan yang di bawah mereka, Sapardi membuktikan sebaliknya.

"Pak Sapardi gak masalah kolaborasi dengan junior-junior," ucap Jia.

Ia juga dianggap tetap relevan bagi generasi muda di tiap era, karena sajak-sajaknya yang romantis. Sementara banyak sastrawan lain yang lebih memilih tema-tema seperti politik atau sosial. Kata-kata sederhana yang dipakainya juga mudah dipahami dan membuat siapa pun mengerti. Tak perlu terlalu nyeni untuk bisa menyerami maknanya dalam hati. 

5. Selalu mendorong generasi muda untuk berkarya, yuk teruskan langkah Pak Sapardi di dunia sastra!

5 Pelajaran dari Sapardi Djoko Damono, Karyanya Abadi Lintas GenerasiInstagram.com/damonosapardi

Bukan hal yang mustahil untuk meneruskan apa yang sudah Pak Sapardi perjuangkan untuk dunia sastra Indonesia. Konsistensi dan kemauannya untuk terus beradaptasi bisa dijadikan inspirasi penulis muda negeri untuk berkarya.

Kamu bisa mencobanya juga lho, misalnya dengan menuangkan ide-idemu dalam novel atau puisi ke platform-platform yang memberi apresiasi, seperti IDN Times Community dan Storial.co.

"Di Storial suka ada lomba menulis lho," bagi Jia Effendi di pengujung sesi Live IG Karya Abadi Sapardi dengan IDN Times. Yuk tunggu apa lagi, ekspresikan idemu sekarang juga!

Baca Juga: 13 Ucapan Berduka Selebriti Indonesia untuk Sapardi Djoko Damono

Topik:

  • Triadanti
  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya