Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini Buktinya

[WANSUS] Di balik akun pencinta KPop ada sosok inspiratif

"Ah pendapat avatar Korea gak valid"

"Plastik kok disukain"

"Alay banget fans KPop"

Kamu yang penggemar KPop atau KDrama alias industri hiburan Korea Selatan pasti sudah kenyang mendengar ejekan ini di sosial media. Selama ini muncul stigma buruk terhadap para penggemar KPop di sosial media.

Apalagi mereka yang menggunakan avatar idol atau artis kesukaan mereka. Generalisasi bahwa fans KPop tidak dewasa, tak punya pencapaian hidup, dan berpenampilan buruk rupa kerap muncul.

Namun belakangan terbukti bahwa komunitas KPop di sosial media justru sangat membantu mengangkat kesadaran masyarakat akan isu-isu penting seputar sosial, politik, dan ekonomi di berbagai belahan dunia. Ternyata fans KPop tidak dangkal seperti tuduhan haters selama ini. Mereka juga terbukti punya pencapaian keren di kehidupan nyata lho! 

IDN Times pun mengangkat 11 profil fans KPop yang jadi bukti nyata bahwa di balik avatar Korea ada sosok-sosok profesional muda dan inspiratif yang mematahkan stigma buruk tentang fans. Yuk kita kenalan dengan mereka.

1. "Penggemar KPop ya kayak penggemar bola atau penggemar Radiohead, sama aja. Beda preferensi doang," kata Rere, analis hukum di salah satu kementerian di Indonesia

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaRere seorang analis hukum di salah satu kementrian di Indonesia ini menyukai multifandom di KPopTwitter.com/whenscarves

Yuk kenalan dengan Rere, seorang analis hukum di salah satu kementerian di Indonesia. "Tugasku ngurusin aksi korporasi BUMN, termasuk holding, memberi konsultasi hukum terkait perusahaan gitu-gitu lah," kisah Rere saat dihubungi IDN Times.

Usut punya usut, Rere sudah menyukai KPop sejak SMA. Saat masa kejayaan 2NE1, Big Bang, dan After School. Cewek pemilik akun Twitter @whenscarves ini juga menyukai KDrama. Saat ini ia menggeluti multi fandom alias menyukai lebih dari satu idol group. 

Menurutnya, KPop mudah disukai karena selain tampang idol yang kece-kece, mereka punya fashion dan kreativitas yang istimewa. "Kan sekarang western music sama indo gak terlalu ada ciri khas gitu, jadi susah diikutin. Nah Korea tuh inovasinya jalan terus, orang gak bosen. Ganti album, ganti konsep,  ganti koreografi, ganti genre," tuturnya.

Untuk KDrama, fans V BTS ini menyukainya karena digarap dengan riset dan naskah yang gak setengah-setengah. "(Jumlah episodenya) gak panjang banget sampe bikin bosen. Berhenti pas banget di posisi kita attached," ujar Rere.

ASN yang sebelumnya pernah berkarier sebagai pengacara ini punya pesan untuk mereka yang masih sering meremehkan fans KPop.

"Penggemar KPop ya kayak penggemar bola atau penggemar Radiohead, sama aja. Beda preferensi doang. Kalau merasa lebih keren cuman gara-gara kamu gak suka KPop atau kesel sama orang yang suka artinya jati diri kamu sebatas kotak itu. Kotak bernama preferensi."

2. "Kadang teman sesama ava KPop itu justru lebih enak untuk bertukar pikir. Bukan sekedar alay," ungkap Wiwin, bankir dan ibu rumah tangga tangguh

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaWiwin, bankir dan ibu rumah tangga yang menggemari Seventeen dan aktif menulis fiksi fansInstagram.com/wiwinprilia

Berikutnya ada Wiwin, seorang bankir yang sejak 2014 berkarier di salah satu bank BUMN terkemuka. Yup fans berat Seventeen ini sempat memegang posisi manajer di BNI. "Sekarang lagi rehat kerja sebentar karena COVID dan fokus jaga anak juga karena masih bayi. Umur anak aku sekarang setahun," ungkapnya.

Penerima Beswan Djarum angkatan 27 ini sudah menyukai KPop sejak 2006! Ia memutuskan membuat fan account Korea @h1mgod terpisah di Twitter karena mempertimbangkan perasaan teman-temannya yang non KPopers. Alasannya pakai avatar Korea ya sesederhana ingin mengapresiasi rasa sukanya terhadap bias alias idol yang sedang disukainya. 

Bagi Wiwin, KPop punya peran sendiri dalam hidupnya. "Manfaat dari suka KPop lebih ke refreshing dari rutinitas sehari-hari yang kadang bikin nyesek. Kayak cuci mata, bikin seneng aja gitu. Terus musik mereka juga oke dan kerja keras mereka buat sampe dikenal internasional kadang bikin kagum banget!" 

Walau kerap dipandang sebelah mata, Wiwin bersaksi bahwa para fans KPop sebenarnya adalah sosok-sosok yang asik buat dijadikan teman.

"Don't judge people by its cover, terlebih ava kpop. Karena kadang teman sesama ava kpop itu lah yang menyelamatkan kita. Jadi temen yang sebener-benernya temen dan tempat yang justru lebih enak untuk bertukar pikir. Bukan sekadar alay, tapi justru kita lebih bisa melihat sesuatu dari sisi yang berbeda, walau bersembunyi di balik ava atau akun KPop."

3. "Sebagai anggota society yang bijak, kita hanya perlu menghargai pilihan dan selera orang lain. Perbedaan itu membuat semuanya jadi lebih berwarna," tutur Desi, auditor dan pengarang novel

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaMultitalenta, Desi menjabat sebagai auditor dan sudah menulis sejumlah novel. KPop jadi salah satu sumber inspirasinyaTwitter.com/X1Seungzz

Kali ini IDN Times ngobrol dengan Desi, manajer audit di perusahaan 3PL (third party logistics). Sehari-harinya ia sibuk mengaudit bisnis-bisnis unit dan keliling ke cabang di seluruh Indonesia. Tapi gak cuma sampai di situ!

"Kalau prestasi terpisah saya ada beberapa karya novel di penerbitan Gramedia group," bebernya. Ya, selain karier kantoran, Desi juga sudah merilis delapan novel! User Twitter @X1Seungzz ini juga aktif menulis fiksi fans untuk dinikmati secara gratis oleh teman-teman satu fandomnya.

Penulis novel Forgive to Forget (2015) ini sudah menyukai KPop sejak 2010. "Dulu awalnya suka 2NE1 dan Big Bang, pokoknya era Lollipop. Sekarang ngestan Han Seungwoo dan Cho Seungyoun yang jadi former member X1. Jadi meski X1 dibubarkan, tetap setia ngestan mereka," kisahnya. 

Menurutnya, dari KPop ada rasa senang ketika melihat bakat-bakat hebat para idol di bidang menyanyi dan menari. "Dan yang pasti sih, jadi punya banyak teman karena fandom-fandom KPop cukup rame dan membuka jalan pertemanan," imbuhnya.

Desi sendiri menyadari bahwa memang di KPop ada fans yang fanatik. Tapi fans-fans ini toh tak ubahnya fans fanatik sepak bola, Moto GP, dan aneka bidang hobi lainnya. "Pada akhirnya sebagai anggota society yang bijak, kita hanya perlu menghargai pilihan dan selera orang lain. Perbedaan itu membuat semuanya jadi lebih berwarna kok," pesannya.

Untuk mereka yang masih sering menghina fans KPop. Ini insight dari Desi.

"Tidak perlu mencibir orang lain dan merasa menjadi paling baik. Mencintai musik itu bukan soal lomba mana yang seleranya paling oke. Cukup nikmati musiknya, cintai karyanya, dan kurang-kurangi melihat orang lain lebih rendah hanya karena beda selera.

Anak KPop banyak yang berprestasi juga kok, sama seperti kalian juga yang non KPop. Jadi, tetap cintai sesuatu yang menjadi passion-mu, karena bahagia itu yang paling penting. Apa pun jalannya."

4. "KDrama itu bisa jadi salah satu media alternatif untuk belajar tentang sisi psikologis dari manusia," pesan Irdha Zahra, M.Psi., psikolog klinis dewasa dan dosen

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaTak cuma hiburan, KDrama memberi ilmu bagi Irdha, seorang psikolog dan dosen di JakartaInstagram.com/irdhazahra

Gak sedikit juga lho akademisi yang jatuh cinta pada dunia hiburan Korea. Salah satunya Irdha Zahra, M.Psi., seorang psikolog klinis dewasa yang bekerja sebagai dosen di Jakarta. 

Gak langsung suka kok, dulunya Irdha juga termasuk yang gak doyan KDrama. "Tapi mencoba nonton, dan ternyata drama dan film Korea tuh beda dan unik. Secara psikologis juga lebih mudah 'kena' ke budaya Indonesia," kisahnya. Dari sana berawal lah eksplorasi Irdha terhadap dunia KDrama.

Walau sudah suka sejak masih S1, fans berat Ryu Jun Yeol ini mulai intens membedah KDrama dan KMovie di masa pandemik ini. Irdha bahkan membuat konten khusus membahas KDrama di akun Instagramnya, @irdhazahra. "Terinspirasi aja untuk sekalian edukasi sisi psikologis dari KDrama. Berhubung audiens di IG saya kebanyakan ibu-ibu muda yang suka nonton KDrama."

Irdha juga menuangkan inspirasinya ini ke dalam sejumlah artikel yang berhasil diterbitkan di IDN Times Community bahkan di-feature oleh LINE Today.

Gak sekadar senang-senang lho, menyukai KDrama sebenarnya punya manfaat berisi menurut psikolog ini.

"Menurut saya, kita gak cuma bisa belajar dari ruang kelas atau dari buku aja. KDrama itu bisa jadi salah satu alternatif media untuk belajar tentang sisi psikologis dari manusia, juga belajar kehidupan. Selalu ada topik utama yang bisa diangkat jadi pembelajaran dari KDrama.

Misalnya, Crash landing on You, kita belajar tentang cara bertahan di lingkungan baru. Atau Descendant of the Sun, kita bisa belajar etika dalam profesi atau pekerjaan. Yang terbaru Its Okay to Not be Okay, kita belajar cara-cara agar kita punya kesehatan mental yang baik." 

5. "Mereka pun mendorong fans untuk terus maju di tengah-tengah kesulitan apa pun itu, tanpa memandang umur dan status," tutur Riani, research project manager di sebuah Rumah Sakit di Yogyakarta

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaBTS jadi sumber inspirasi bagi Riani, research project manager di sebuah Rumah Sakit di YogyakartaTwitter.com/mbloh_mbloh

Next, ada Riani, seorang research project manager di salah satu rumah sakit ternama di Yogyakarta. Ia mulai menyukai KPop sejak 2007 lho! Saat itu idolanya adalah TVXQ. Di tahun 2014, Riani menemukan BTS yang jadi salah satu penyemangatnya hingga sekarang.

Awardee StuNed (Studeren in Nederland), beasiswa dari pemerintah Belanda untuk pendidikan S2 ini merasakan banyak manfaat sebagai fans KPop terutama BTS. Menurutnya Namjoon alias RM sang leader punya banyak sisi positif yang bisa dijadikan teladan.

"Namjoon sebagai leader yang baik, memotivasi aku buat jadi manager yg baik pula dalam pekerjaanku. Namjoon terkenal genius dan berpandangan luas, memotivasi aku juga buat selalu belajar walaupun udah berumur. Baik dalam pendidikan atau pekerjaan," beber Riani.

Secara umum musik BTS juga bagus, dan apabila menelisik lirik dan maknanya maka akan menemukan hal-hal yang sangat relatable dengan kehidupan. "Jadi semacam ada teman yang bener-bener paham masalah kita gitu. Menurutku hal ini sangat berarti karena mindset kita jadi berpikir 'oh ada lho yang senasib dengan kita'," jelas pemilik akun Twitter @mbloh_mbloh ini. 

BTS juga terbukti telah membantu memotivasi banyak penggemarnya selama ini. Seperti yang diungkapkan Riani berikut.

"Mereka pun mendorong untuk terus maju di tengah-tengah kesulitan apa pun itu, tanpa memandang umur dan status. Intinya pesan-pesannya BTS itu sangat positif dan membangun. Kadang hal-hal seperti ini yang tidak bisa didapat dari pelajaran di kehidupan nyata, seperti dari sekolah maupun dari orang tua..." 

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Mengukur Perkembangan Fans SM Entertainment di Indonesia

6. "Coba baca terjemahan lirik lagu-lagu mereka karena di masa sulit seperti sekarang bisa jadi insight dan penyemangat," saran Rima, advokat dan pendiri firma hukum Rima Baskoro & Partners

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaBagi Rima yang merupakan advokat, BTS bukan sekadar jual tampang tapi seni yang menyeluruhTwitter.com/Gravianty

Masih belum kapok meremehkan fans KPop? Kenalan dulu dengan Rima, fans KPop satu ini merupakan seorang advokat dan pendiri firma hukum Rima Baskoro & Partners. Ahli di bidang litigasi ini sudah menyukai BTS sejak 2019.

Berawal dari sering lihat BTS seliweran di timeline sosial media, ia jadi penasaran. Rima pun mencoba menyaksikan penampilan live grup asuhan BigHit itu di YouTube. "Pas lihat koreo-nya, stage-nya, lighting-nya, kostum, konsep, semuanya! Sejak itu aku langsung 'Wah gila sih kpop. TOTALITAS'," ucap cewek yang juga menggeluti tari tradisional ini.

Pengguna Twitter @Gravianty tersebut semakin jatuh hati pada Jimin dan kawan-kawan sejak mengikuti varitery show mereka. Tempat di mana para member BTS membagikan perjuangan berat mereka sampai jadi idol dunia.

"Terus aku baca terjemahan lirik lagu mereka yang gak cuma cinta-cintaan tapi juga isu sosial seperti self love campaign. Aku makin kagum. Jadi aku ngestans BTS bukan karena wajah mreka, tapi karena BTS itu sendiri buatku adalah art," pungkasnya. 

Rima sendiri sadar bahwa walau penggemarnya banyak, gak sedikit juga yang masih membeci KPop dewasa ini. Ia merasa itu hal yang wajar, dalam hidup memang selalu ada pro dan kontra. Namun, ia juga memberi saran kepada mereka yang masih memandang BTS sebelah mata.

"Coba baca terjemahan lirik lagu-lagu mereka karena di masa-masa sulit seperti sekarang itu bisa jadi insight dan penyemangat, bahwa hidup memang harus berjuang. Bahwa merasa lelah itu gak apa-apa yg penting jangan nyerah.”

7. "Toh lebih baik menyisihkan waktu mencintai idola, daripada sibuk berpolemik di sosmed untuk panjat sosial," nasihat Gusti, seorang media and goverment relation di perusahaan BUMN Tambang

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaGusti (kanan) mereka ulang BTS Dynamite bersama para sahabat fangirls yang juga para profesional berkompetenInstagram.com/mbakgoes

Satu lagi fangirl KPop yang pencapaiannya gak main-main. Gusti berprofesi sebagai media and goverment relation di perusahaan BUMN Tambang. Sebelumnya, ia sudah punya jam terbang tinggi di dunia jurnalisme dan pernah menjabat sebagai managing director salah satu media ternama. "Kadang-kadang masih suka diminta review KDrama sama media," kekehnya. 

Gak selamanya fans KPop selalu memakai avatar KPop di sosial media. Gusti salah satunya, ia tetap mengoceh soal hobi KPop di akun utamanya. Alasannya, "I know that being a fangirl is a part of me and I'm proud of that. Apalagi sekarang KPop dan KDrama udah merajalela."

Gusti telah menyukai KPop sejak era kejayaan Super Junior di tahun 2005. Saat itu biasnya Lee Donghae, dan berlanjut menjadi fans Big Bang dan 2PM. "Nah sekarang gue lagi kena demam BTS dan BLACKPINK. BTS sejak 2018 gara-gara sering ngedit berita tentang mereka. BLACKPINK sejak 2016. Begitu 2NE1 bubar terus cari penggantinya," kisah Gusti.

Ia dikelilingi teman-teman yang supportif soal hobinya. Gusti bahkan punya geng fangirls yang anggotanya berprofesi sebagai pengacara, dokter, auditor, sampai konsultan di luar negeri! Belum lama ini mereka baru saja recreating foto-foto ala BTS. "Fangirls ya waktunya kerja, kerja hahaha," tekannya. 

Pesan buat mereka yang masih suka menghina fans KPop sederhana saja sih.

"Kami gak peduli sih apa yang orang pikirkan, karena kita sadar ability dan quality diri kita secara professional. Toh lebih baik menyisihkan waktu mencintai idola, daripada sibuk berpolemik di sosmed untuk panjat sosial."

8. "Ada banyak orang-orang keren di balik ava kpop itu, tapi mereka memilih untuk tidak menunjukkan kekerenan mereka di dunia nyata dengan menjadi akun anonim," ucap Ronzzy, blogger dan influencer

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaBlogger dan influencer Ronzzy Kevin ingatkan bahwa banyak sosok hebat di balik avatar KoreaInstagram.com/ronzstagram

Nama pemuda yang satu ini sudah cukup terkenal di kalangan penggemar KPop. Ronzzy merupakan seorang blogger dan influencer yang telah eksis di Twitter sejak beberapa tahun lalu. Akunnya @ronzzykevin telah diikuti lebih dari 19 ribu followers!

Ia sendiri juga gak selalu menggunakan avatar Korea, tetapi mengaku bahwa eksistensi akun tersebut sangat besar di komunitas fans KPop. "Kalau dulu kita nyebutnya second account, akun khusus buat ngomongin KPop atau Korean related content," tutur Ronzzy.

Fans biasanya membuat akun ini karena tidak ingin mengganggu para followers dan koneksi dari kehidupan nyata mereka dengan ocehan tentang topik Korea. Wah, berarti ava Korea muncul justru karena menghargai mereka yang gak suka KPop lho!

Karena akun Ronzzy bukan second atau fanaccount, ia menggunakan avatarnya sendiri sambil tetap spazzing soal berbagai topik yang digemarinya. Termasuk konten Korea. Tapi ada kalanya juga ia menggantinya sesuai mood. "Sometimes aku ganti juga pake ava Korea when I feel like I want to change it," ucapnya. Yang terbaru saat ngehype teaser NCT 2020, pemilik blog Kaoskakibau.com ini sempat mengganti avatarnya dengan wajah Xiaojun lalu Shotaro.

Menyoroti fans KPop yang belakangan berpengaruh banget dalam mengangkat berbagai isu penting di Indonesia, Ronzzy merasa senang. "Menurutku ini seru dan menarik. Karena Twitter itu sekarang bisa dibilang 'milik fans KPop'," katanya. Ini dibuktikan dengan trending topic yang selalu dikuasai oleh fans KPop setiap ada kejadian penting di fandom mereka. "Dan seneng ngeliat temen-temen fans KPop pada akhirnya ikut menyuarakan apa yang penting juga untuk disuarakan, selain soal bias."

Blogger satu ini mengingatkan bahwa ada sosok-sosok hebat di balik avatar KPop yang sering diejek netizen.

"Ada banyak orang-orang keren di balik ava kpop itu tapi mereka memilih untuk tidak menunjukkan kekerenan mereka di dunia nyata dengan menjadi akun anonim. Dan mereka memilih membuat akun ava kpop karena banyak alasan. 

Orang-orang yang ngeremehin sebenarnya juga kan gak lebih baik dari orang yang dia remehkan. Aku selalu percaya bahwa orang pinter, orang cerdas, orang yang berpikir, gak akan semudah itu ngejudge orang lain hanya karena mereka memilih untuk tidak menampilkan sosok asli mereka di sosmed. 

Memang sih, semua orang berhak melakukan apa pun, dia mau meremehkan orang lain di akun dia itu pun sebenarnya hak dia. Orang-orang yang kayak gini akan selalu ada sih. Inilah saat untuk menggunakan fitur bernama block di Twitter hehe."

9. "Menyukai budaya negara lain atau menjadi fans dari KPop tidak menyebabkan berkurangnya rasa cinta kami terhadap indonesia," tegas Pangeran Ipam, konten kreator dan influencer

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaKPop membantu content creator, Pangeran Ipam untuk lebih percaya diri dan produktif berkarya Instagram.com/pangeranipam

Fans KPop gak cuma berasal dari kalangan cewek doang. Kali ini ada Pangeran Ipam, seorang konten kreator dan influencer yang sedang aktif mengembangkan kariernya di sosial media. Lewat akun @pangeranipam, ia telah mengantungi 129 ribu lebih followers di TikTok dengan 1,3 juta likes!

Cowok yang juga finalis ZPop Dream Indonesia 2019 ini sudah menyukai KPop sejak SMP. Fandomnya ada banyak, mulai dari Super Junior, SNSD, dan After School dari generasi kedua, sampai TXT, IZ*ONE, dan Loona dari generasi keempat.

Dari menyukai KPop, alumnus salah satu PTN terbaik di Indonesia ini merasakan banyak manfaat. Selain terhibur dengan konten-kontennya, ada keuntungan substansial seperti memahami budaya negeri lain hingga mendapatkan teman yang tertarik dengan topik yang sama. 

Pengaruh KPop dalam mengubah cara pandang masyarakat tentang maskulinitas juga besar. "Aku jadi merasa bahwa aku bukan orang aneh di Indonesia karena aku relate banget dengan fashion Korea Selatan."

Yup dahulu Pangeran sempat merasa berbeda karena style fashionnya berbeda dengan cowok-cowok lain. Namun, melihat  bahwa para pria Korea Selatan, khusunya idol punya style dan gaya yang sama dengannya, rasa percaya dirinya semakin terpupuk. "Jadi lebih pede buat self expression melalui gaya baju aku."

Popularitas KPop juga membuka wawasan awam tentang pentingnya skin care buat kaum Adam. "Jadi kalau cowok pakai skin care gak dianggap feminin lagi karena memang cowok membutuhkan skin care," jelas Pangeran.

Sebagai fans KPop, apalagi cowok, tantangan dan cibirannya seakan berlipat ganda. Pangeran mengaku pernah menghadapi ujaran kebencian di sosial media. Namun, ia memilih tidak menanggapinya. "Salah satu cara yang efektif untuk membungkam orang-orang seperti itu adalah mendapat prestasi, sukses, dan menjadi bahagia versi kita sendiri hehe."

Buat netizen yang masih suka merendahkan fans KPop boleh diingat pesan Pangeran nih. Walau suka konten dari negara lain, tapi fans KPop masih sangat peduli negara sendiri kok

"Kita ini adalah dan masih warga negara Indonesia. Walaupun kita suka budaya negara lain, tetapi jiwa kami masih Indonesia. Ketika kami disuruh untuk membela negara indonesia, pasti kami akan ikut berpartisipasi.

Menyukai budaya negara lain atau menjadi fans KPop tidak menyebabkan berkurangnya rasa cinta kami terhadap indonesia. Jadi, aku ingin bahwa yang suka ngata-ngatain fans KPop tidak cinta negara sendiri untuk berhenti mengecap kami seperti itu."

10. "Sebenernya kalau pendapat itu valid dan benar, kenapa harus perhatiin ava KPopnya, ya gak?" ujar Disie, seorang desainer dan entrepreneur

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaMenggemari KPop bisa membuka pintu kesempatan dan koneksi yang luar biasa bagi desainer, DisieTwitter.com/topkrisus

Yang suka meremehkan akun avatar KPop, kalian punya pencapaian kaya Disie gak? Fans KPop satu ini merupakan seorang desainer tekstil yang fokus pada pembuatan batik. Produktif dan penuh karya, Disie punya brand kolektif bersama teman-temannya yaitu @kelayangindonesia. Ia juga tengah membangun brand pribadinya @basic_unnie. Cek deh karyanya di Instagram.

"Dulu aku sempet ada proyek sama pemerintah, jadi ke daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) untuk ngembangin industri kreatifnya juga," ungkapnya. Keberadaannya di sosial media pun menonjol, akun Twitternya @topkrisus telah diikuti 16 ribu lebih followers!

Disie sudah terjun ke fandom KPop sejak 2011. Saat ini ia merupakan seorang proud Ahgase alias fans GOT7. Walau kerap dipandang sebelah mata, sebenarnya jadi fans KPop justru bisa nambah rezeki juga lho! "Kadang juga bisa nambah koneksi yang malah nyangkut ke pekerjaan karena emang temen-temen KPop seluas dan seberagam itu orangnya," kata Disie.

Dari menyukai KPop ia membuka pintu terhadap berbagai hal yang mungkin belum tentu bisa dilakukannya jika gak suka KPop, "Kayak, bisa bikin buku dan bikin online shop hehe." Disie sendiri mengaku awalnya membuat akun beravatar Korea karena tak ingin mengganggu teman-teman non KPop saat sedang fangirling. "Ya lebih nyaman aja karena emang akunku khusus bahas per-KPop-an."

Cewek yang sedang sibuk menggarap proyek dengan perusahaan yang memiliki bakti budaya dan desainer fashion indonesia ini menyadari adanya stigma sebagian netizen terhadap mereka yang menggunakan avatar KPop.

"Menurut aku, sebenarnya kalau pendapat itu valid dan benar, kenapa harus perhatiin ava KPop-nya, ya gak? Berarti emang orang-orang aja yang suka labelling. Kalau emang kita selalu respek sama pendapat orang, mau tua, muda, ava KPop, JPop, dangdut juga ya udah. Selama yang diomongin benar dan tidak melanggar hukum," kata Disie. 

Saling menghargai saat bermasyarakat maupun bersosial media jadi kuncinya bagi desainer satu ini.  

"Pesan aku ya terlepas ava KPop apa gak, yang penting saling menghargai aja satu sama lain. Kadang, karena virtual jadi lebih gampang untuk menyakiti orang. Tapi gak tahu kan sekali orang yang ngatain lupa, tapi yang dikatain teringat sampe 1000 tahun.

Terus, buat KPopers juga jangan gampang kepancing sama yang suka ngatain KPop. Beberapa kadang sengaja aja biar bikin panas. Jadi ya udah do what you like to do. Selama ga langgar hukum ya lanjut aja!"

11. "Jangan merendahkan orang karena kita gak tahu suatu saat nanti bisa aja kita butuh pertolongan dari orang itu. Di balik ava KPop juga masih manusia kok, gak beda dari kalian," pesan Babah, wiraswasta dan social media influencer

Jangan Remehkan Avatar KPop, 11 Fans Berprestasi Ini BuktinyaSosial media influencer Babah mengingatkan agar tidak menilai seseorang berdasarkan tampilan avatarnya sajaTwitter.com/ustadchen

Last but not least, rasanya belum lengkap profil ini tanpa sosok Babah. Ia merupakan salah satu akun ava KPop yang menonjol di sosial media dan memiliki influence besar. Akun Twitternya @ustadchen sudah diikuti oleh 148 ribu lebih followers!

Gak kaleng-kaleng, wiraswasta muda ini punya gelar double degree sebagai Bachelor of Journalism dan Bachelor of Arts dari universitas terbaik di negeri ginseng yaitu Korea University. 

Ia sudah mengikuti KPop sejak 2009, diawali dengan SHINee dan Super Junior. "Paling memuncak waktu EXO debut sih, aku sampai pindah ke Korea. Dan akun ini juga awalnya aku bikin karena EXO, makanya namanya ada Chen-nya," kenangnya.

Meskipun sudah gak sefanatik dulu karena kesibukan kuliah dan pekerjaan, akunnya tetap jadi panutan para fans KPop di Indonesia. "Mungkin karena aku juga delapan tahun terakhir tinggal di Korea dan kontenku fokus di Kekoreaan. Walau bukan KPop, tapi lebih ke K-Beauty, K-Fashion, travel tips, daily life in Korea, etc."

Baginya KPop menjadi mood booster dan penyemangat yang efektif. KPop juga memberinya kesempatan bertemu teman-teman yang satu frekuensi. "Sampai sekarang kita masih berteman baik dan sekarang mereka udah jadi orang-orang hebat. Jadi poin plus di koneksi juga," ujarnya.

Gak hanya itu, KPop juga berperan dalam memotivasi fans untuk lebih menyadari soal self love. Mulai dari mengkampanyekan pentingnya self love itu sendiri, sampai menginspirasi untuk menjaga kesehatan dengan giat berlatih, menjaga pola makan sehat, dan rajin olahraga.

Di sisi lain, Babah sendiri paham bahwa ada juga bagian dari fans KPop yang kontroversial. "Kalau memang ada dari fans KPop yang toxic, merugikan, atau kekanak-kanakan, oke aku paham kalau dikritik. Diejek pun aku akan paham," tuturnya. Hanya saja, seringkali kebencian terhadap fans KPop justru tidak berdasar. 

"Pas kita lagi gak ngapa-ngapain pun tetep sering dikatain. Dibilang suka plastik, dibilang halu, kalau di Twitter ada istilahnya 'Yah ava KPop', di mana argumen kita langsung auto invalid dan gak didengar kalau kita pake ava KPop. Dulu juga heboh yang cuitan 'Percuma pendidikan tinggi kalau ava KPop'," kesahnya. Saat itu akhirnya banyak fans beravatar KPop yang buka identitas bareng dan ternyata banyak yang background-nya keren. Bahkan dari kalangan public figure pun ada.

Hal seperti ini mematahkan anggapan mereka yang merendahkan fans KPop terutama yang beravatar KPop.

"Jadi menurutku, jangan suka merendahkan orang lain. Atau tiba-tiba ngatain orang yang suka KPop. Kalau lagi adem ayem tiba-tiba dikatain 'ih ava KPop suka plastik' gitu kan siapa yang gak kesel.

Biar lah kita suka sama apa yang kita suka. Selera orang 'kan beda-beda. Tapi jangan jadi menatap rendah dan ngejek kita yang punya beda selera atau hobi. Saling menghargai aja.

Jangan merendahkan orang karena kita gak tau suatu saat nanti bisa aja kita butuh pertolongan dari orang itu. Di balik ava KPop juga masih manusia kok, gak beda dari kalian."

Itu dia 11 profil fans KPop dan KDrama yang ternyata punya latar belakang dan prestasi mengagumkan. Bukti bahwa ejekan tentang fans KPop terutama ava Korea gak benar. Siapa tahu, yang direndahkan justru lebih berbobot dari yang mengejek. Kuncinya sih yuk saling menghargai perbedaan yang ada. Hidup damai berdampingan antara fans KPop dan non gak sulit lho! 

Baca Juga: 10 Gerakan Sosial Politik Ava Korea, Bukti KPopers Gak Cuma Bucin Oppa

Topik:

  • Triadanti
  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya