Review The Black Phone, Perkawinan Thriller dan Supranatural

#TheBlackPhone sukses bikin penonton tak nyaman, tapi seru!

Scott Derrickson, sutradara Doctor Strange (2016) akhirnya kembali dengan film horor baru. Yup, jika sebelumnya Scott pernah sukses dengan Sinister (2012), tahun ini ia menggarap The Black Phone yang diproduksi studio spesialis horor, Blumhouse Production.

The Black Phone yang tayang di bioskop Indonesia sejak 22 Juni 2022 ini pun mendapat sambutan baik dari penggemar film seram. Ini dia review film teranyar Ethan Hawke tersebut versi IDN Times.

1. Cerita mencekam tentang seorang anak yang disekap pembunuh berantai

Review The Black Phone, Perkawinan Thriller dan SupranaturalAdegan The Black Phone (dok. Blumhouse Productions/The Black Phone)

The Black Phone diangkat dari cerita pendek karya Joe Hill, anak dari Raja Cerita Horor, Stephen King. Film ini ber-setting di sebuah kota kecil di Amerka pada era 80-an. Kala itu, penculikan marak terjadi dan telah memakan sejumlah korban anak laki-laki.

Finney, menjadi korban terbaru yang disekap seorang pembunuh rantai bertopeng di basement rumahnya. Tak langsung dihabisi, psikopat dengan julukan "The Grabber" ini ingin memainkan permainan sadis dengan korbannya.

Dalam ruangan itu terdapat telepon warna hitam yang kabel jaringannya sudah diputus. Anehnya, setelah beberapa waktu disekap, Finney mulai mendengar telepon hitam itu berdering. Ada suara-suara misterius yang berbicara kepadanya saat telepon itu diangkat. Bagaimana nasib Finney selanjutnya?

2. The Black Phone sukses hidupkan aura creepy dan mengusik sejak mulai

Review The Black Phone, Perkawinan Thriller dan SupranaturalAdegan The Black Phone (dok. Blumhouse Productions/The Black Phone)

The Black Phone berhasil membangun atmosfer khas film horor vintage dengan visual mendukung. Contohnya memasukan footage bak film dokumenter kriminal yang suram atau rekaman penampakan jadul.

Sejak awal film, aura mencekam juga perlahan tapi pasti dibangun dengan narasi yang rapi. Penonton akan dibuat paham betul tentang betapa berbahayanya kondisi yang dihadapi Finney. Bahkan bisa membuat kita larut dan jadi ikutan panik karenanya.

Tidak banyak jedar-jeder atau jumpscare, namun tensi yang dibangun dengan baik ini sering berbuntut 'ledakan' yang bikin saya terlonjak dari kursi. Jantung terpacu banget deh saat menonton beberapa klimaks di film ini.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Film Horor Blumhouse Productions, Ada The Black Phone

3. Akting ciamik dari cast kecil yang terlibat

Review The Black Phone, Perkawinan Thriller dan SupranaturalAdegan The Black Phone (dok. Blumhouse Productions/The Black Phone)

Ini merupakan kolaborasi kedua Ethan Hawke dengan sutradara Derrickson. Ia berperan sebagai The Grabber, sosok penebar teror di kota kecil tersebut. Berbeda dengan sosok pembunuh sadis di kebanyakan film yang aktif mengejar-ngejar korbannya, Ethan cukup minim aksi tapi justru makin bikin ngeri!

Hal ini ditunjang gestur dan suaranya yang penuh ancaman. Belum lagi adu permainan psikologis antara The Grabber dan Finney yang bikin kita ikut parno. Di sisi lain, para bintang cilik yang berperan di The Black Phone juga gak kalah curi perhatian.

Mason Thames tunjukkan penampilan meyakinkan dan relatable sebagai korban yang terperangkap, namun tak mudah menyerah. Ada pula Madeleine McGraw, pemeran Gwen, adik Finney yang kecil-kecil savage. Aksinya bisa berikan secercah komedi, tapi gak maksa dan tetap nyambung dengan atmosfer horor sepanjang film.

4. Perpaduan beberapa subgenre horor yang sukses bikin bulu roma berdiri

Review The Black Phone, Perkawinan Thriller dan SupranaturalAdegan The Black Phone (dok. Blumhouse Productions/The Black Phone)

Cukup unik, The Black Phone jadi perpaduan lengkap beberapa subgenre horor. Selain thriller slasher tentang pembunuh psikopat yang memangsa anak-anak, film ini juga memasukkan unsur supranatural yang bikin merinding. 

Walau begitu, eksekusinya tetap rapi dan berkesinambungan. Bikin rasa penasaran penonton makin berlapis. Apa sebenarnya alasan telepon hitam itu berdering. Suara-suara apa yang Finney dengar? Apakah indra keenam sang adik bisa membantunya? Bagaimana usahanya untuk tetap selamat di tengah banyak tekanan ini?

5. Tempo sempat melambat, namun diakhiri dengan gong ciamik

Review The Black Phone, Perkawinan Thriller dan SupranaturalAdegan The Black Phone (dok. Blumhouse Productions/The Black Phone)

The Black Phone membawa kita hanyut dalam usaha Finney untuk keluar dari cengkraman The Grabber. Perjalanan emosi seorang anak, dari takut, marah, hingga sedih terasa ikut bikin penonton overthinking. Usaha demi usaha yang dilakukannya untuk bebas juga bakal buat kamu berdebar. 

Mungkin ada beberapa momen yang terasa melambat di tengah film. Karena terdiri dari beberapa babak yang masing-masing punya puncak sendiri. Tapi jangan khawatir. Hal ini justru bikin ending The Black Phone semakin nendang! IDN Times beri skor 4/5 untuk film terbaru Scott Derrickson bersama Blumhouse Production ini. Saksikan The Black Phone di bioskop-bioskop terdekat di tempatmu ya!

Baca Juga: 5 Fakta Film Horor The Black Phone, Hantunya Jadi Protagonis

Topik:

  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya