Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film IT

#MovieOn Sibling goals!

Para penikmat film horror pastinya sudah menonton film yang seram satu ini. Ya, dengan mengangkat badut sebagai pemeran utama yang justru meneror anak-anak, film horror IT sukses membuat para penontonnya merinding.

Film besutan sutradara Andy Muschietti dan diproduseri oleh Roy Lee, Dan Lin, Seth Grahame-Smith, David Katzenberg dan Barbara Muschietti ini memang wajib ditonton bagi para penikmat film horror. Film "IT" sendiri sudah rilis di Indonesia sejak tanggal 8 September 2017. Mengisahkan tentang sekumpulan bocah yang menamakan diri mereka Kelab Pecundang, mereka mulai menyelidiki tentang teror yang menyebabkan hilangnya anak-anak.

Walau bergenre horror, ternyata film ini memiliki nilai kebaikan atau positif yang dapat kita petik lho, berikut ulasannya.

1. Siblings goal

Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film ITid.bookmyshow.com

Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh Bill dalam film tersebut, sangat menyayangi adiknya yaitu Georgie. Bahkan, walau dalam keadaan sakit, ia membuatkan Georgie perahu kertas, dan membiarkannya mengeksplorasi dunia kanak - kanaknya dengan bermain hujan.

Saat mengetahui Georgie hilang, Bill pun masih berkeyakinan bahwa Georgie masih hidup, ia bahkan sudah membuat rencana dengan membuat pipa dan mempraktikkannya di depan ayahnya, walau pada akhirnya ayah Bill menentang obsesi Bill yang menganggap Georgie masih hidup.

Hal tersebut, tentunya patut dicontoh dalam kehidupan kakak-beradik di dunia nyata.

2. Bersatu kita teguh

Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film ITin.ign.com

Dalam film tersebut, ternyata menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berkelompok. Contohnya saat adegan terakhir mereka harus menyelamatkan Beverly yang diculik oleh Pennywise. Mereka bena-benar harus menyatukan tekad mereka untuk melawan badut jahat itu walau wujud berubahnya Pennywise membuat mereka ketakutan. Namun hanya ada satu tekad yaitu menyelamatkan Beverly dan mengusir Pennywise.

Contoh lain saat Bill, Richie dan Eddie harus memasuki rumah angker, mereka harus bersama dan tidak boleh terpisah. Namun, cara kerja si jahat adalah memisahkan mereka agar mereka gagal dalam menjalankan misi mereka.

Dalam kehidupan nyata, juga diperlukan adanya kesatuan dan persatuan antar kelompok, karena kekuatan didapatkan karena persatuan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!

3. Lawan rasa takut

Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film ITdigitalspy.com

Ciri khas Pennywise dalam film tersebut adalah menakut-nakuti anak-anak. Seperti Bill yang takut kehilangan Georgie, Ben terhadap hantu tentara tak berkepala, dan lain sebagainya. Dalam film tersebut juga menampilkan ketakutan masing-masing tokoh sehingga sangat disenangi oleh Pennywise yang akan memangsa ketakutan para anak-anak.

Akan tetapi, menjelang akhir, para tokoh mulai menyadari hal tersebut, mereka harus melawan rasa takut mereka agar mampu mengusir hantu badut jahat yang menerornya. 

Dalm kehidupan sehari-hari, kita pasti memiliki rasa takut. Akan tetapi, semuanya kembali lagi pada kita, melawannya atau justru membiarkan rasa takut itu "memakan" diri kita sendiri.

4. Menolong sesama

Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film ITpatheos.com

Ben memang tokoh yang paling dipandang rendah oleh sekitarnya. Seperti saat tidak ada yang mau menandatangani bukunya, hingga datanglah Beverly untuk menyelamatkannya atau saat dia harus mengalami bully yang kejam dari Henry dan geng yang membuatnya harus terjatuh terguling-guling ke hutan karena mencoba melawan, Bill dan kawan-kawan juga menolong Ben.

Apalagi saat Mike harus dipaksa memakan daging domba mentah oleh Henry cs, Bill dan yang lainnya menolong Mike walau harus mengalami perang batu dan masih banyak lagi adegan tolong-menolong yang mereka lakukan.

Sudah sepatutnya kita sebagai makhluk sosial, juga meniru perilaku baik Bill dan yang lainnya dalam hal peduli terhadap sesama dan menolong sesama.

5. Contoh didikan orang tua yang salah

Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film ITourhappyhive.com

Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh Eddie dalam film IT adalah tokoh yang lemah, ringkih, takut kotor yang berlebihan dan lain sebagainya. Akan tetapi, ternyata hal tersebut berasal dari didikan Ibunya yang salah. Ibunya terlalu mengekang Eddie untuk pergi bermain bersama teman-temannya, apalagi saat dinasihati agar tidak main di lapangan rumput karena takut alerginya kambuh. Intinya, Ibu Eddie sangat salah dalam mendidik anak.

Ternyata, Eddie baik-baik saja, ia tidak mengalami sakit atau alergi apapun. Hal tersebut terjadi saat Eddie harus membeli obat-obatan di toko, dan penjaga toko tersebut mangatakan bahwa itu hanya plasebo. Plasebo tidak memberikan dampak apa-apa pada tubuh sehingga Eddie merasa "ditipu" oleh Ibunya sendiri.

6. Bekerja sama

Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film ITmedium.com

Dalam memecahkan suatu misteri atau teror, mereka tidak bekerja sendiri. Mereka bekerja sama antara satu dan yang lain. Contohnya saat adegan di gudang rumah Bill, mereka berusaha menyelidiki di setiap kejadian aneh di kota mereka tinggal, pasti semuanya itu mengarah pada sumur tua.

Walau akhirnya satu per satu anggota team harus berpisah karena konflik yang terjadi, namun mereka tetap bekerja sama lagi saat menyelamatkan Beverly yang diculik oleh Pennywise. Dan itu yang membuat mereka berjanji bahwa bila suatu saat Pennywise kembali lagi dalam meneror kota, mereka pun juga akan kembali untuk melawan Pennywise.

7. Menerima kenyataan

Meski Seram, Ini Lho Nilai Kebaikan yang Bisa Kamu Petik dari Film ITimdb.com

Pada akhirnya Bill harus menerima kenyataan bahwa Georgie sudah tiada, walau hal itu membuatnya sakit dan kecewa, hal tersebut tidak akan mengembalikkan Georgie hidup kembali. Terlebih saat Richie yang menemukan pamflet dirinya dinyatakan hilang, Bill berusaha meyakinkan Richie bahwa itu tidak nyata, itu hanya tipu muslihat Pennywise.

Dalam kehidupan nyata, terkadang menerima kenyataan yang ada memang sulit dilakukan, seperti kehilangan orang tersayang, mengalami kejadian traumatis dan lain sebagainya, membuat seseorang terkadang lupa bahwa hal tersebut benar-benar mereka alami. Maka, diperlukan kebesaran hati dalam menerima kenyataan yang ada.

Nah, kembali lagi pada kita, sudahkah kita menerapkan kebaikan-kebaikan yang telah disebutkan sebelumnya? Belum terlambat kok untuk berbuat baik atau membenahi diri jauh lebih baik.

Denny Kurniawan Photo Writer Denny Kurniawan

Bachelor of Psychology

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya