4 Game Nyeleneh di Donghua The Richest Man in Game

Kalau ada yang rilis di dunia nyata, tertarik untuk main?

Apakah kalian sudah menonton donghua (animasi China) The Richest Man in Game? Tontonan kocak satu ini menceritakan Pei Qian yang diberi kesempatan oleh sistem ‘konversi kekayaan’ untuk memulai bisnis sendiri. Akan tetapi karena rasio konversi laba dan kerugian yang aneh, lebih menguntungkan bagi Pei Qian jika usahanya merugi.

Ia pun memilih bisnis pengembang game karena berpikir bahwa industri tersebut akan banyak menghabiskan biaya tetapi kemungkinan suksesnya kecil. Demi mencapai tujuannya, ia meluncurkan game yang pengaturannya bertentangan dengan kriteria game ideal di pasaran. Namun bukannya merugi, game nyelenehnya malah diterima baik dan menjadi populer. Penasaran apa saja game nyeleneh di donghua The Richest Man in Game dan malah sukses laris manis? Keep scrolling!

1. Jalan Gurun yang Sepi

4 Game Nyeleneh di Donghua The Richest Man in GameThe Richest Man in Game (dok. Bilibili/The Richest Man in Game)

Game ini dibuat sang protagonis dengan memodifikasi template game simulasi mengemudi yang dijual di pasaran. Karena tujuannya membuat game tersebut gagal, Pei Qian sengaja mengatur permainannya menjadi membosankan. Mulai dari background gurun pasir seadanya, rute super panjang yang butuh waktu penyelesaian 8 jam, serta ditiadakannya tombol pause.

Sebenarnya game tersebut jelas menyebalkan dan menyita waktu. Namun berkat reviewer game yang membahasnya dengan berapi-api, banyak orang jadi penasaran ingin mencobanya sendiri. Pei Qian pun gagal merugi karena laba dari biaya unduh game tersebut jauh melampaui modal awal. Fenomena kocak yang mendefinisikan bad marketing is still marketing.

Baca Juga: GDH 559 dan Upaya Thailand Sebarkan Soft Powernya lewat Film

2. Jenderal Hantu

4 Game Nyeleneh di Donghua The Richest Man in GameThe Richest Man in Game (dok. Bilibili/The Richest Man in Game)

Game selanjutnya merupakan jenis permainan kartu yang ilustrasinya mengikuti karakter Three Kingdoms. Konsep tersebut dipilih Pei Qian karena sudah banyak konsep serupa jadi kemungkinan bisa bersaingnya kecil. Demi memastikan kegagalannya, ia membuat modifikasi karakter yang sangat jauh berbeda dengan karakter asli agar penggemar cerita Three Kingdoms membencinya.

Tak hanya itu, Pei Qian pun merekrut ilustrator pemula dengan portofolio style chibi padahal akan memesan gambar orisinal versi normal. Demi menghabiskan dana sistem, ia juga sengaja membayar mahal melebihi harga yang ditawarkan padanya di awal. Tak disangka, hasil ilustrasi kartunya malah sangat berkualitas. Berkebalikan dari niat Pei Qian yang mengharapkan sang ilustator mengerjakan pekerjaannya dengan buruk karena berbeda dengan style biasanya dalam menggambar.

Meski begitu Pei Qian tidak bisa mundur karena akan dianggap melanggar aturan oleh sistem. Sebagai gantinya ia punya strategi lain yaitu mematok harga game dua kali lipat dari pasaran, menaikkan tingkat peluang kartu langka untuk keanggotaan VIP, sengaja memakai musik kampungan, desain antar muka yang jelek, efek pertarungan kuno, dan meniadakan promosi. Meski begitu game tersebut malah disalahpahami sebagai game yang dermawan pada penggunanya sehingga kembali viral seperti game sebelumnya.

3. Anjungan Lepas Pantai

4 Game Nyeleneh di Donghua The Richest Man in GameThe Richest Man in Game (dok. Bilibili/The Richest Man in Game)

Ini game Pei Qian pertama yang tidak dikerjakan langsung oleh Pei Qian karena kini perusahaannya (Tengda) sudah merekrut banyak karyawan profesional demi menghabiskan dana sistem yang makin besar. Kepada para karyawannya Pei Qian hanya memberi intruksi untuk membuat game RPS (mirip permainan RPG layaknya game FPS dengan aksi tembak-tembak) yang pengoperasiannya sederhana dan ramah pada pemula. Padahal umumnya penikmat game RPS justru orang-orang yang sudah mahir dan suka permainan ekstrem jadi kemungkinan mudah bosan jika terlalu sederhana.

Pei Qian juga meminta game tersebut harus memiliki mode cerita sedangkan tipe game tersebut diceritakan sudah tidak populer lagi. Tak hanya itu, game ini juga ditargetkan agar pemain melakukan banyak pembelian dalam game padahal game Pei Qian sebelumnya telah membuat tren pengguna yang memprotes tipe game semacam itu. Tentunya permintaan tersebut sengaja dibuat Pei Qian untuk menyabotase game perusahaannya sendiri.

Meski diliputi tanda tanya, para karyawan tetap mengejakan game sesuai arahan Pei Qian dengan maksimal. Akibat Pei Qian tidak terlalu memantau perkembangan, game tersebut dikerjakan dengan cepat dan kualitas yang baik. Sebagai langkah pencegahan lain, Pei Qian sengaja membuat perilisan game-nyasetelah peluncuran game perusahaan saingan dan meniadakan promosi agar kalah bersaing. Meski begitu, pada akhirnya usaha Pei Qian kembali gagal seperti biasanya.

4. Produser Game

4 Game Nyeleneh di Donghua The Richest Man in GameThe Richest Man in Game (dok. Bilibili/The Richest Man in Game)

Game kali ini menggambarkan masalah-masalah yang ada di industri game itu sendiri. Menggunakan kalimat kasar yang dilontarkan pada pemain adalah rencana Pei Qian membuat game tersebut gagal. Sistem permainannya berupa petualangan teks yang menempatkan pemain sebagai produser game dan mengharuskan mereka membuat keputusan-keputusan yang bisa memengaruhi jalan cerita khususnya terkait untung dan rugi serta tanggapan yang berbeda dari NPC (karakter dalam video game yang dikendalikan mekanisme game).

Awalnya rencana menggagalkan game tipe minoritas ini hampir berhasil. Apalagi karena promosi yang dianggap menipu dan menggunakan sogokan uang, banyak kritik bermunculan. Namun setelah ada yang menginterpretasikan game-nya sebagai sindiran yang mengkritik realita industri game, banyak pengguna lain ikut terpengaruh dan melihat game tersebut dengan cara pandang lebih positif. Game ini pun akhirnya gagal merugi.

Tidak pernah menyangka bahwa game nyeleneh di donghua The Richest Man in Game bisa laris manis. Tapi sayangnya, strategi pengembangan maupun pemasaran game dalam donghua The Richest Man in Game ini belum tentu memberi dampak serupa ketika diaplikasikan di kehidupan nyata. Meski begitu beragam perspektif mengenai game di sana jelas memperkaya wawasan penonton. Oleh sebab itu jika menyukai cerita berlatar industri game, donghua satu ini sangat layak untuk dicoba.

Baca Juga: 8 Cowok Menawan di Anime dan Donghua, Songong tapi Layak Disayang

Desita Writer Photo Verified Writer Desita Writer

Mantan anak sastra yang masih mencintai kata-kata. IG: @ngerusuhkarya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya