Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24

Asupan film beride segar langsung tercukupi

Industri film Hollywood memang sudah jenuh sejak beberapa tahun lalu. Layar lebar dikuasai film bergenre serupa dengan cerita yang tak benar-benar baru, seperti sekuel, remake, dan reboot. Ini yang kemudian memunculkan celah untuk studio film dan distributor memperkenalkan sinema-sinema independen. 

Situasi pun makin mendukung berkat keberadaan layanan streaming atau over-the-top (OTT) yang secara tidak langsung mengubah pola konsumsi film di dunia. Kini untuk bisa dapat penonton dan pemasukan, filmmaker tidak harus melakukan screening di bioskop. Dari sudut pandang konsumen alias penikmat film, keberadaan mereka juga menguntungkan audiens yang tinggal di negara-negara yang biasanya tak masuk pertimbangan para auteur dan sutradara film indie, seperti Indonesia. 

Jika kamu salah satu yang gemar berburu film independen, jangan berhenti di A24 saja. Coba juga tujuh rumah produksi dan distributor indie berikut. Dijamin kebutuhanmu akan asupan film-film inovatif beride segar bakal tercukupi. 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Korea Peraih Piala Best Film di Buil Film Awards

1. NEON

Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24The Worst Person in the World, salah satu rilisan tersukses NEON (dok. NEON/The Worst Person in the World)

Baru berdiri pada 2017, NEON langsung melejit setelah mereka merebut beberapa nominasi bergengsi termasuk Oscar dalam waktu yang cukup singkat. Itu terjadi setelah mereka membeli hak distribusi atas Parasite (2019), disusul The Worst Person in the World (2021), Titane (2021), dan Triangle of Sadness (2022).

NEON sering dibandingkan dengan A24 saat melakukan kurasi, yakni mengumpulkan film-film unik dan nyeleneh. Coba saja Pig (2022) dan Infinity Pool (2023). Terbaru, mereka baru saja merilis merilis film thriller The Royal Hotel (2023) yang dibintangi Julia Garner dan membeli hak distribusi atas film pemenang Cannes Film Festival, Anatomy of a Fall (2023). 

2. Blumhouse

Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24Sinister, salah satu film ikonik dari Blumhouse (dok. Blumhouse/Sinister)

Berawal dari kesuksesan Insidious (2010) dan Sinister (2012), studio indie Blumhouse kini membesar jadi salah satu rumah produksi spesialis film thriller dan horor Amerika yang menaungi sejumlah sutradara berbakat macam Jordan Peele dan Mike Flanagan.

Beberapa film tersukses mereka berikutnya adalah Oculus (2013), Get Out (2017), Us (2019), dan Invisible Man (2020). Selain beberapa sekuel dua film ikonik mereka, Blumhouse cukup produktif merilis karya-karya baru seperti Megan (2023) dan The Passenger (2023).  

3. IFC Films

Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24When Evil Lurks (dok. IFC Films/When Evil Lurks)

Kalau kamu salah satu penonton yang bisa menikmati semua genre, coba tengok film-film yang didistribusikan IFC Films. Mereka cukup rajin melakukan kurasi film independen dari Amerika Serikat dan seluruh dunia. Beberapa karyanya Hirokazu Koreeda, Ken Loach, dan Lars von Trier misalnya. Disusul judul-judul ikonik seperti Boyhood (2014), Frances Ha (2012), dan The Death of Stalin (2017). 

Selain drama, koleksi film horor mereka juga tak kalah menarik. Terbaru mereka sudah mengantongi izin distribusi film horor Argentina, When Evil Lurks (2023) dan Birth/Rebirth (2023). 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Andy Lau yang Tayang di Vidio, Sudah Nonton? 

4. Strand Releasing

Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24Riz Ahmed dalam film Mowgul Mogli (dok. Strand Releasing/Mowgul Mogli)

Cukup lama berkecimpung dalam bisnis produksi dan distribusi film, Strand Releasing punya koleksi film independen dari berbagai belahan dunia yang bisa dipilih sesuai selera. Meski tak sesanter A24 saat melakukan pemasaran, koleksi mereka layak masuk daftar tontonanmu. 

Coba Mysterious Skin (2004), Oslo, August 31st (2011), dan Mowgul Mogly (2020). Terbaru mereka baru saja mengakuisisi hak distribusi film Singapura The Breaking Ice (2023). 

5. Magnolia Pictures

Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24penampilan ikonik Mads Mikkelsen dalam film The Hunt (dok. Magnolia Pictures/Another Round)

Magnolia Pictures juga bukan pendatang baru. Mereka sudah puluhan tahun fokus pada distribusi film independen dari seluruh dunia, termasuk Eropa dan Asia. Tak heran kalau kamu mungkin akan kewalahan melihat daftar kurasi mereka yang begitu banyak.

Beberapa yang terbaik antara lain The Hunt (2012), Let the Right One In (2008), The Square (2017), Force Majeure (2014), Shoplifters (2018), dan The Handmaiden (2016). Film terbaru yang mereka akuisisi termasuk Blue Jean (2022) dan The Promised Land (2023) 

6. Focus Features

Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24The Holdovers (dok. Focus Features/The Holdovers)

Film-film Focus Features juga sering meramaikan Oscar. Sebut saja BlacKkKlansman (2018), Promising Young Woman (2020), The Pianist (2002), Manchester by the Sea (2016), dan Lost in Translation (2003). Rumah produksi dan distributor ini menarik karena memungkinkan kita menonton film independen yang dibintangi aktor-aktor bintang lima. 

Beberapa rilisan terbaru mereka seperti Holdovers (2023) dan Asteroid City (2023) pun masuk bursa nomine Oscar 2024. Harus diakui mereka cukup superior mengingat satu grup dengan Universal Pictures. 

7. Bleecker Street Media

Butuh Film Inovatif, Ini 7 Studio dan Distributor Indie Selain A24Jules (dok. Bleecker Street/Jules)

Walau baru berdiri pada 2014, Bleecker Street langsung meroket lewat perilisan Paterson (2015), Beasts of No Nation (2015), dan Captain Fantastic (2016) yang sabet nominasi bergengsi. Kepiawaian mereka melakukan kurasi terus berlanjut dengan Beasts of No Nation (2018), Leave No Trace (2018), dan The Assistant (2019). 

Pada 2023, mereka merilis film-film yang tak kalah ngeri seperti The Boy and the Heron (2023) dan Jules (2023). Kalau suka genre drama sosial dan coming-of-age, jangan lupa mampir ke studio indie satu ini. 

Tentu studio independen tak terbatas pada 7 daftar di atas. Kamu bisa coba memperpanjang daftarnya sendiri. Setelah tahu, ini saatnya mengapresiasi film-film independen tadi. Banyak yang sedang tayang di OTT lokal, kok.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Laga Yash Raj Films, Terbaru Tiger 3

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya