7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling Inovatif

Tentu ada pemenang Oscar, dong!

Sinematografi adalah elemen yang menarik buat diulas lebih jauh saat bicara film. Gaya pengambilan gambar itu secara langsung maupun tak langsung bisa menciptakan persepsi dan pemahaman tertentu di benak penonton. Tak heran kalau sinematografi punya nominasi khusus di berbagai ajang penghargaan, termasuk Academy Awards atau Oscar.

Namun, tentu tak semua film dengan sinematografi bagus bisa jadi nomine Oscar. Keterbatasan slot dan faktor-faktor lainnya turut memengaruhi keikutsertaan mereka pada ajang penghargaan itu. Kabar baiknya, kamu tetap bisa menikmati dan mengapresiasi beberapa karya sinematografi brilian. Sebagai referensi, berikut daftar film dengan teknik pengambilan gambar paling inovatif sejauh ini.

1. Son of Saul (2015)

7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling InovatifSon of Saul (dok. Laokoon Filmgroup/Son of Saul)

Son of Saul adalah salah satu film kontemporer dengan camerawork paling inovatif. Kamera dalam film pemenang Oscar 2015 diletakkan selevel dengan kepala sang lakon, Saul yang diperankan aktor Hungaria Géza Röhrig. Saul diceritakan sebagai salah satu tawanan Yahudi yang dipaksa bekerja oleh Nazi Jerman untuk menyiapkan dan membersihkan ruang pembakaran jenazah kaumnya sendiri.

Dengan latar itu, otomatis kamu akan berasumsi kalau akan ada banyak adegan mengganggu dalam film ini. Nyatanya, dengan meletakkan kamera lekat-lekat di dekat kepala sang lakon, berbagai adegan kekerasan tampak samar. Namun, itu tak menghilangkan suasana horor dari peristiwa Holokaus tersebut. Untuk departemen sinematografi, sutradara László Nemes memercayakannya pada Mátyás Erdély.

2. Once Upon a Time in Anatolia (2011)

7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling InovatifOnce Upon A Time in Anatolia (dok. The Cinema Guild/Once Upon A Time in Anatolia)

Teknik pengambilan gambar film lambat asal Turki ini juga tak kalah menarik. Gökhan Tiryaki yang ditunjuk Nuri Bilge Ceylan untuk mengurus sinematografi film Once Upon a Time in Anatolia sering mengambil gambar dengan teknik long shot dari jarak jauh. Sesuai dengan plotnya yang berkutat pada proses pencarian lokasi makam korban pembunuhan, penonton bisa melihat tantangan yang harus dihadapi semua orang yang terlibat lewat teknik pengambilan gambar itu. Ini suatu terobosan yang inovatif dan sudah dipikirkan masak-masak.

3. Mulholland Drive (2001)

7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling InovatifMulholland Drive (dok. Prime Video/Mulholland Drive)

Ada yang mencolok dari film Mulholland Drive, yakni penggunaan variasi pencahayaan pada tiap sekuen dan adegan. Ini sengaja dilakukan Peter Deming selaku sinematografer untuk menciptakan perubahan suasana. Ini sesuai dengan keinginan sutradara David Lynch yang membuat film ini bak teka-teki buat penontonnya. 

Mulholland Drive yang berkutat pada balada empat perempuan berbeda yang diperankan Naomi Watts dan Laura Harring ini adalah salah satu film terfavorit para kritikus dan sinefili. Kompleksitas ceritanya pas dan teknik pengambilan gambar serta penyuntingannya inovatif. Tak heran ketika film ini tak tembus Oscar, banyak yang kecewa dan terkejut. 

Baca Juga: 8 Film Romantis dengan Sinematografi Paling Estetik, Ciamik!

4. Nope (2022)

7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling InovatifNope (dok. Monkeypaw Productions/Nope)

Demi ambisinya menciptakan sinematografi yang mendukung kerumitan plot buatannya, Jordan Peele menggandeng sinematografer kawakan Hoyte van Hoytema. Hoytema adalah kolaborator reguler Christopher Nolan (Dunkirk, Interstellar, Oppenheimer). Pantas saat nonton Nope, kamu bisa menemukan gaya khas yang familier. Geometric hingga wide shot secara khusus diambil untuk memberikan efek teror dan misterius.

5. Fallen Angels (1995)

7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling InovatifFallen Angels (dok. Criterion/Fallen Angels)

Fallen Angels (1995) sering dibilang sekuel dari Chungking Express (1994). Ada beberapa karakter yang kembali, tetapi plotnya dibuat berbeda jauh. Menariknya, Fallen Angels dibuat saat malam hari dengan color grading yang gelap dan penuh lampu neon khas metropolitan Hong Kong. Ini bertolak belakang dengan Chungking Express yang pengambilan gambarnya banyak menggunakan penerangan alami.

Selain pencahayaan, Fallen Angels dianggap inovatif. Itu karena posisi kameranya yang menyorot wajah para aktornya dengan sudut tertentu. Sinematografi kedua film karya Wong Kar Wai ini digarap Christopher Doyle.

6. Good Morning (1959)

7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling InovatifGood Morning karya Yazujiro Ozu (dok. Criterion/Good Morning)

Good Morning atau Ohayo adalah salah satu film coming of age klasik Jepang yang memanjakan hati dan mata sekaligus. Plotnya minimalis realis, tapi kocak dan seru. Selain itu, secara sinematografi, film karya Yasujirō Ozu ini nyaman ditonton. Untuk urusan pengambilan gambar, Ozu memercayakannya pada kolaborator setianya, Yuharu Atsuta. Film-film mereka selalu punya struktur yang rapi dan simetris. Ada satu lagi kekhasan mereka, yakni penggunaan close-up shot ketika karakternya berdialog. 

7. Nightcrawler (2014)

7 Film dengan Teknik Pengambilan Gambar Paling InovatifNightcrawler (dok. Bold Films/Nightcrawler)

Nightcrawler mengisahkan upaya seorang pengangguran bernama Lou mencari uang dengan menjadi videografer lepas. Caranya dengan merekam fenomena menarik untuk dijual ke media massa. Untuk memberikan kesan yang realistis dan menunjukkan betapa krusialnya peran perspektif dalam berbagai peristiwa, Robert Elswit selaku sinematografer beberapa kali menyorot Lou yang sedang memegang kamera. Kemudian, secara perlahan, ia melakukan transisi dengan memperlihatkan apa yang sedang direkam karakter Lou lewat layar kameranya.

Sebagai karya seni audiovisual, sinematografi memegang peran penting dalam proses pembuatan film. Tanpa konsep yang matang pada departemen ini, sulit buat menikmati film secara utuh. Ini saatnya mengapresiasi para sinematografer!

Baca Juga: 5 Film dengan Sinematografi Apik, tapi Plotnya Amburadul

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya