9 Film Indie Amerika Bergenre Melodrama yang Bikin Mewek

Budget rendah, kualitas tetap tinggi

Film indie merupakan istilah yang cukup awam kamu dengar, bukan? Melansir tulisan David Sterrit yang berjudul "American Independent Cinema", sinema indie, terutama yang berasa dari Amerika, merujuk pada karya-karya yang diproduksi dan dirilis di luar sistem Hollywood. Tanda paling umum adalah ketiadaan sokongan dana yang membuat film ini cenderung sederhana dari segi tampilan. 

Di sisi lain, film-film indie justru memiliki kelebihan dari segi cerita atau plot yang biasanya lebih realistis dan kuat. Absennya tambahan efek grafis dan kostum bombastis memang sedikit banyak membuat sineas indie dituntut fokus pada hal lain seperti performa akting dan ide cerita. 

Kamu mungkin sudah familier dengan Boyhood, Short Term 12, Donnie Darko, atau film-film garapan A24 seperti Lady Bird, The Witch, dan Hereditary. Ini saatnya kamu menjelajah lebih banyak opsi sinema indie Amerika Serikat. Coba dari genre melodrama dulu.

1. Mysterious Skin (2004)

https://www.youtube.com/embed/5Lp5v4oQZRw

Mysterious Skin adalah salah satu film indie Amerika yang cukup banyak menuai pujian. Film ini diangkat dari sebuah novel berjudul sama. Inti ceritanya adalah kehidupan seorang pria muda yang sejak kecil menjadi korban pelecehan seksual seseorang yang ia percaya dan kagumi. 

Tanpa disadari, ia menganggap bahwa menyenangkan hati pria yang lebih dewasa darinya adalah sesuatu yang wajar dan dibawanya hingga dewasa. Mysterious Skin dibintangi Joseph Gordon-Levitt dan Bill Sage. Siap-siap dibikin kepikiran dan sedih saat nonton film ini.

2. Paranoid Park (2007)

https://www.youtube.com/embed/LQNqM8kG4kE

Paranoid Park juga bisa kamu jajal ketika akan berkelana ke semesta film indie Amerika. Film ini berkisah tentang sosok skater remaja yang tak sengaja menyebabkan kematian seorang penjaga keamanan. Hidupnya yang tenteram carut marut semenjak polisi mulai mencurigai gerak-gerik dan bekas keterlibatannya.

Berlaju lambat dengan sinematografi yang khas film indie, penonton diajak mengikuti pergolakan batin dan pertentangan moral sang lakon serta orang-orang di sekitarnya.

3. Sweetgrass (2009)

https://www.youtube.com/embed/SL2r2OMcLOw

Sweetgrass merupakan film dokumenter yang mengikuti keseharian koboy pada era modern. Latarnya adalah sebuah pegunungan di Montana, Amerika Serikat. Film ini dibuat dalam jangka waktu 8 tahun sebelum akhirnya tayang perdana pada 2009. 

Ilisa Barbash, sang sutradara, menuai banyak pujian atas keautentikan serta isu sosial yang diangkat. Ditambah gaya sinematografi yang memukau. Ia bisa masuk kategori film bermuatan etnografi yang membuka perspektif baru buat penontonnya.

4. Winter's Bone (2010) 

https://www.youtube.com/embed/bE_X2pDRXyY

Film indie Amerika ini layak disebut salah satu karya terbaik Jennifer Lawrence sepanjang kariernya. Ia memerankan sosok Ree, putri tertua dari keluarga miskin dan disfungsional yang mendiami kawasan pinggiran kota Ozarks, Missouri. 

Sebagai yang tertua, Ree harus merawat ibunya yang mengalami gangguan mental dan adik-adiknya yang masih kecil. Tak cukup di situ, ia harus mencari sang ayah untuk mempertahankan satu-satunya rumah yang mereka miliki. Film ini cukup intens dan penuh adegan yang menyayat hati. Satu dari sedikit film yang memotret kemiskinan di Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Hal yang Menentukan Buku Jalur Indie Sukses di Pasaran

5. Starlet (2012)

https://www.youtube.com/embed/MUSNZGYIfD4

Starlet yang dirilis pada 2012 memotret persahabatan seorang perempuan muda bernama Jane dan lansia berusia 85 tahun bernama Sadie. Keduanya bertemu di satu momen dan sejak itu secara naluriah saling membantu masalah hidup masing-masing. 

Film indie ini tayang perdana pada SXSW Film Festival 2011 serta Locarno Film Festival 2012. Ia menuai pujian dan cocok buat yang sedang mencari film melodrama yang heartwarming.

6. Paterson (2016)

https://www.youtube.com/embed/uW0Mr5uyG5w

Begitu pula dengan Paterson yang dibintangi Adam Driver dan Golshifteh Farahani. Keduanya memerankan sepasang suami istri yang tinggal damai dengan rutinitas mereka yang biasa-biasa saja. 

Kisahnya minimalis dengan satu titik fokus yang membuat film berlatarkan seminggu ini jadi favorit pencinta film festival. Harus tonton, sih. Pas untuk santai di akhir pekan.

7. The Rider (2017)

https://www.youtube.com/embed/l5A9Lp5oOHw

The Rider juga bisa jadi alasanmu untuk mager ke mana-mana. Film garapan Chloe Zhao ini dirilisnya sebelum Nomadland mengguncang dunia. The Rider mengikuti kehidupan komunitas penduduk asli Amerika yang mendiami sebuah kawasan reservasi. Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai koboy atau atlet rodeo yang sebenarnya merupakan pekerjaan dengan risiko tinggi. 

Film ini dikemas dengan latar yang menawan dan cerita yang diangkat dari kejadian nyata yang seakan mengaburkan antara realitas dan fiksi. Salah satu karya terbaik Zhao sih, ini. 

8. Gook (2017)

https://www.youtube.com/embed/DbRe0XqSM0U

Beruntunglah kalau kamu punya kesempatan nonton Gook. Film yang berlatarkan Los Angeles tahun 1990-an ini digarap Justin Chon secara independen. Dengan cerdas ia mengangkat dinamika hubungan antara imigran Asia dan Afrika di Amerika Serikat yang ternyata tak rukun.

Bagian akhirnya dijamin bikin penonton tak kuat menahan air mata. Apalagi, film ini dikemas dalam format hitam putih dan diiringi score yang menunjang sehingga bikin makin terenyuh.

9. Sweet Thing (2020)

https://www.youtube.com/embed/YKUBI8mrt2o

Mirip dengan Gook, film indie Amerika yang berjudul Sweet Thing juga dikemas dalam format hitam putih. Ia mengajak penontonnya menyelami kehidupan dua kakak beradik yang tinggal bersama ayah mereka yang alkoholik. Sementara itu, ibu mereka memilih untuk pergi meninggalkan rumah. 

Lagi-lagi ini potret kehidupan yang tak mudah buat anak-anak. Ia menyuguhkan kombinasi antara keceriaan khas anak-anak dengan horornya tuntutan untuk dewasa sebelum waktunya karena besar di keluarga yang disfungsional.

 

Genre melodrama merupakan salah satu yang cukup banyak ditemukan saat bicara film indie Amerika. Lajunya memang lambat bukan untuk kamu yang sedang mencari film dengan intensitas tinggi apalagi efek-efek canggih nan futuristik.

Baca Juga: 7 Film Horor Indie Berlatar Era Victoria, Suasananya Mencekam

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya