5 Film yang Pamerkan Tari Tradisional dari Tiap Sudut Dunia

Ada dari Indonesia

Menyertakan elemen musikal dalam film itu sudah biasa, bagaimana dengan koreografi? Ternyata tak sedikit sineas yang mengadopsi cerita dari kehidupan penuh peluh para penari. Namun, kalau diperhatikan lebih seksama, ternyata film bertema tari masih didominasi tarian kontemporer. 

Tak banyak yang memamerkan tarian tradisional. Padahal secara historis, tari tradisional lebih kaya dan menarik buat dikupas. Sebagai bentuk apresiasi pada warisan budaya yang mulai ditinggalkan, mari ulik lima film yang pamerkan tari tradisional dari berbagai sudut dunia. Tentu dari Indonesia tak ketinggalan, ya. 

1. And The We Danced (2021)

5 Film yang Pamerkan Tari Tradisional dari Tiap Sudut DuniaAnd Then We Danced (dok. French Quarter Films/And Then We Danced)

And Then We Danced akan mengajakmu mengenal tari balet tradisional negara pecahan Uni Soviet di Kaukasus Selatan, Republik Georgia. Jarang terekspos, tari balet Georgia ternyata berbeda dari balet yang berasal dari Eropa. Gerakannya lebih energik, akrobatik, dan demanding. 

Karakter utama dalam film And Then We Danced adalah Merab, seorang pemuda yang tergabung dalam komunitas penari balet tradisional tersebut. Di tengah tekanan ekonomi yang menghimpit keluarganya dan ambisinya jadi penari profesional, Merab jatuh cinta pada rekan sesama penari di komunitasnya.

Unsur LGBTQ+ dalam film ini sempat jadi masalah di Georgia, pemutarannya ditolak di banyak pihak. Terlepas dari itu, ini tipe sinema yang layak menyita dua jam berhargamu. Kaya referensi budaya dan sosial politik, tanpa kehilangan sisi humanis. 

2. Billy Elliot (2000)

5 Film yang Pamerkan Tari Tradisional dari Tiap Sudut DuniaBilly Elliot (dok. European Film Awards/Billy Elliot)

Sebagai salah satu tarian klasik yang masih populer hingga kini, sebenarnya banyak film yang mengekspos kehidupan penari balet. Namun, Billy Elliot bisa dibilang yang terbaik. Film lawas ini dibintangi aktor kawakan Jamie Bell saat masih berusia 12 tahun. Ia memerankan Billy, bocah laki-laki yang menemukan ketertarikan pada tari balet.

Ia kemudian memilih meninggalkan klub tinju dan bergabung dengan kelas balet. Saat ayah dan kakak laki-lakinya tahu, Billy dapat masalah besar. Namun, kegigihannya menggerakkan seorang guru hingga bersedia melatih sang bocah tanpa bayaran. 

3. I'm No Longer Here (2019)

5 Film yang Pamerkan Tari Tradisional dari Tiap Sudut DuniaI'm No Longer Here (dok. Netflix/I'm No Longer Here)

Ulises adalah remaja 17 tahun yang tingal di kawasan permukiman padat penduduk di Monterrey, Meksiko. Ia dan rekan-rekannya memiliki kecintaan pada musik dan tarian Cumbia. Dengan gaya pakaian dan rambut khasnya, mereka sering nongkrong dan menari.

Satu hari, Ulises tak sengaja menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika teman-temanya tewas karena konflik dengan geng kriminal. Ia dan keluarganya kemudian melarikan diri dari permukiman tersebut dan Ulises terdampar di Amerika Serikat. Sendiri dan tak mahir berbahasa Inggris, tetapi masih mencintai musik Cumbia kebanggaannya. 

Baca Juga: 5 Film Romance dengan Nuansa Sci-fi yang Underrated, Unik dan Seru!  

4. Araatika: Rise Up! (2021)

5 Film yang Pamerkan Tari Tradisional dari Tiap Sudut DuniaAraatika: Rise Up! (dok. Madman Films/Araatika: Rise Up!)

Film dokumenter ini memfitur perjalanan seorang eks pemain rugby Australia, Dean Widders yang terinspirasi setelah melihat para pemain rugby di Selandia Baru menampilkan tarian Haka sebelum pertandingan. Sebagai sesama kaum pribumi, ia pun ingin memiliki kebanggaan identitas serupa. Esai sinematik ini dibuat oleh akademisi bernama Larissa Behrendt yang juga memiliki keturunan pribumi. 

5. Memories of My Body (2018)

5 Film yang Pamerkan Tari Tradisional dari Tiap Sudut DuniaMemories of My Body (dok. IFFR/Memories of My Body)

Memories of My Body berkutat pada Juno, pemuda yang dihadapkan pada kekerasan dan penolakan dalam hidupnya hingga memaksanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ia akhirnya menemukan rumah dan dirinya sendiri saat bergabung dengan kelompok penari Lengger. Tari tradisional asal Banyumas ini dikenal mendobrak konstruksi dan batasan gender, bahkan jauh sebelum istilah LGBTQ+ ditemukan. 

Sempat jadi kontroversi, Memories of My Body atau Kucumbu Tubuh Indahku sebenarnya berisi pengamatan sosial yang menarik tentang tatanan masyarakat Indonesia, terutama Jawa. Ketimpangan gender, sistem masyarakat patriarki, dan korupsi jadi isu yang didiskusikan di sini. 

Keputusan sineas menggunakan tari tradisional sebagai elemen dalam karya mereka terbukti tepat. Film-film di atas jadi lebih kaya dan kompleks, serta punya nilai plus yang jadi magnet untuk penonton. Selamat berkenalan dengan tari-tari tradisional dari tiap sudut dunia. 

Baca Juga: 5 Opening Scene Unik Columbia Pictures, Sesuai Tema Film

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya