6 Film Terbaik Mohammad Rasoulof, Sutradara Iran yang Berstatus Eksil 

Film terbarunya tayang di Cannes Film Festival 2024

Setelah Jafar Panahi, otoritas Iran kembali menjatuhkan dakwaan atas sineas mereka yang bernama Mohammad Rasoulof. Tak segan melontarkan kritik dan aktif memperjuangkan regulasi prodemokrasi di negeri sendiri, keduanya memang sering berurusan dengan pemerintah, bahkan dicekal kepergian ke luar negeri. Panahi sudah lebih dulu keluar dari Iran sejak ia berhasil bebas dari penjara pada 2023. Kali ini giliran Rasoulof yang menyusul rekan sejawatnya jadi eksil. 

Tak mau menyebut posisinya saat ini, Rasoulof berhasil menyelesaikan karya terbarunya dan dipastikan bakal hadir di penayangan perdananya pada Cannes Film Festival 2024. Sebagai apresiasi untuk resiliensinya berkarya di tengah tekanan, berikut rekap film terbaik Mohammad Rasoulof yang wajib kamu tahu. Sepedas apa sih kritiknya?

Baca Juga: Sutradara Iran Mohammad Rasoulof Divonis 8 Tahun Penjara

1. There is No Evil (2020)

6 Film Terbaik Mohammad Rasoulof, Sutradara Iran yang Berstatus Eksil There is No Evil (dok. Kino Lorber/There is No Evil)

Kamu bisa berkenalan dengan Rasoulof lewat film antologi There is No Evil (2020). Sang sineas menyajikan empat cerita berbeda dalam satu judul. Keempatnya membahas beberapa kebijakan pemerintah Iran yang menurut Rasoulof tak ideal, yakni hukuman mati dan wajib militer untuk penduduk pria.

Filmnya provokatif dan kontemplatif sekaligus, mendorong siapapun jadi memikirkan kembali dua kebijakan itu. Namun, tentu di bawah otoritas Iran yang makin totaliter, film ini tak dapat izin tayang di negeri sendiri. Ia juga dituntut atas dugaan mengancam stabilitas negara gara-gara film ini. 

2. A Man of Integrity (2017)

6 Film Terbaik Mohammad Rasoulof, Sutradara Iran yang Berstatus Eksil adegan film A Man of Integrity (dok. Trigon Films/A Man of Integrity)

A Man of Integrity punya kadar kritis yang tak kalah pedas dibanding film sebelumnya. Sinema Iran itu ditulis pakai perspektif pria sederhana yang hanya ingin hidup tentram dari hasil bertani dan memancing. Namun, sebuah proyek yang diinisiasi oligarki dan didukung pejabat daerah mengancam sumber penghidupannya.

Sudah jadi trademark Rasoulof untuk berpihak pada rakyat jelata dan kelas pekerja, meski risikonya lagi-lagi penjara. Rasoulof sempat dipenjara setahun gara-gara film ini pada 2019. Namun, itu tak cukup membuatnya berhenti berkarya. 

Baca Juga: 5 Film Indonesia Awal 2024 Karya Sutradara Perempuan

3. The White Meadows (2009)

6 Film Terbaik Mohammad Rasoulof, Sutradara Iran yang Berstatus Eksil The White Meadows (dok. Museum of Modern Art/The White Meadows)

The White Meadows adalah film pertama yang bikin Rasoulof masuk daftar hitam pemerintah Iran. Kali ini ia bekerja sama dengan sobat karib sekaligus rekan sesama sutradara Jafar Panahi untuk proses editing. Filmnya sendiri berkutat pada sosok Rahmat yang berprofesi sebagai pengumpul air mata. 

Untuk melancarkan pekerjaannya, Rahmat harus mampu membongkar isi hati orang-orang sampai mereka menangis. Tak jelas apa tujuan Rahmat sebenarnya, tetapi apa yang dilakukannya punya asosiasi kuat dengan kehidupan penduduk Iran yang sarat pembatasan kebebasan dan kesulitan ekonomi. Inovatif dan filosofis, film ini pula yang bikin Rasoulof mulai dikenal luas di kancah internasional.

4. Goodbye (2011)

6 Film Terbaik Mohammad Rasoulof, Sutradara Iran yang Berstatus Eksil Goodbye (dok. Fortissimo Films/Goodbye)

Meski sempat berurusan dengan polisi selepas perilisan The White Meadows, Rasoulof berhasil menelurkan karya lain berjudul Goodbye. Kali ini ia mencoba menjelajahi perspektif perempuan Iran yang harus hidup di tengah berbagai pembatasan karena gender mereka. Lakonnya adalah seorang perempuan yang ingin keluar dari Iran, tetapi terjegal dokumen dan birokrasi. Goodbye mengantar Rasoulof meraih gelar Sutradara Terbaik di seksi Un Certain Regards Cannes Film Festival. 

5. Manuscripts Don't Burn (2013)

6 Film Terbaik Mohammad Rasoulof, Sutradara Iran yang Berstatus Eksil Manuscripts Don't Burn (dok. Netflix/Manuscripts Don't Burn)

Gaya bercerita provokatif Rasoulof juga tampak dalam film Manuscripts Don't Burn yang rilis pada 2013. Film ini mengikuti beberapa perspektif sekaligus, yakni penulis yang dianggap mengancam negara dan dua orang yang ditugaskan untuk mengawasi serta melakukan pembunuhan atas sang penulis. Pembunuhan itu harusnya dilakukan dengan seksama agar terlihat seperti kasus bunuh diri, tetapi keduanya justru harus berganti rencana beberapa jam sebelum eksekusi dilakukan. 

6. The Seed of the Sacred Fig (2024)

6 Film Terbaik Mohammad Rasoulof, Sutradara Iran yang Berstatus Eksil The Seed of the Sacred Fig (dok. Festival de Cannes/The Seed of the Sacred Fig)

Terkonfirmasi berpartisipasi dalam perebutan Palem Emas Cannes Film Festival 2024, The Seed of the Sacred Fig adalah film terbaru Mohammad Rasoulof yang tak kalah provokatif. Lakonnya Iman, seorang hakim yang bekerja untuk pemerintah. Saat Iran dilanda demonstrasi besar dan kepercayaan rakyat terus berkurang, Iman curiga anak dan istrinya masuk dalam golongan orang yang tak lagi setia pada negara. Kaya akan referensi politik Iran terkini, penayangan massalnya pun dinantikan. 

Berani dan tak kenal lelah itu mungkin dua kata ideal untuk sang sineas. Kesetiaan Mohammad Rasoulof dan sineas-sineas lain untuk tetap melontarkan kritik lewat karya di tengah tekanan patut diberi label luar biasa. 

Baca Juga: Apa yang Bikin Cannes Film Festival Superior? Ini Penjelasannya!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya