5 Film yang Penting Ditonton sebelum Pemilu, Terbaru Dirty Vote!

Perkayalah referensimu sebelum ke TPS

Pemilu mungkin hanya berlangsung beberapa menit buatmu, tetapi dampaknya bisa memengaruhi kehidupan kita 5 sampai 10 tahun ke depan—sesuai dengan kebijakan yang memungkinkan presiden menjabat selama 2 periode. Bahkan, mengingat betapa besarnya kuasa yang dimiliki presiden pada sistem pemerintah presidensial Indonesia, berbagai kebijakan strategis bisa saja diubah.

Artinya, ada konsekuensi besar dari pilihan kita. Untuk itu, rasanya wajib bagi kita untuk memperkaya diri dengan sebanyak-banyaknya referensi, termasuk menilik kembali sejarah pahit negeri ini yang harusnya tak diulang. Selain membaca dan berdiskusi, coba juga film sebagai referensi audiovisual yang praktis dan mencerahkan. Berikut lima rekomendasi film yang penting ditonton sebelum pemilu. 

1. Eksil (2024)

5 Film yang Penting Ditonton sebelum Pemilu, Terbaru Dirty Vote!film Eksil (dok. Jogja-NETPAC Asian Film Festival/Eksil)

Eksil adalah film dokumenter terbaru dari Lola Amaria yang tayang terbatas di beberapa bioskop tanah air. Sesuai judulnya, film ini berisi testimoni para eksil politik yang kehilangan paspor Indonesia pada era Soeharto karena dicap terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kesaksian dan kisah mereka mengharukan. Namun, yang tak kalah penting, secara tak langsung film ini menampar penonton dengan pertanyaan penting jelang pemilu. Sudikah kita kembali berada di bawah rezim otoriter dan menyaksikan absennya proses hukum yang adil serta terbuka? 

2. Dirty Vote (2024)

5 Film yang Penting Ditonton sebelum Pemilu, Terbaru Dirty Vote!film Dirty Vote (dok. Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia/Dirty Vote)

Dirty Vote dirilis pada beberapa hari menjelang pemilu 2024 oleh Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia. Film dokumenter berdurasi 2 jam ini berisi analisis dan pemaparan bukti-bukti kecurangan dan keganjilan yang dilakukan sejumlah pihak selama masa kampanye. Bahkan, beberapa sudah dilakukan secara sistematik sejak beberapa tahun lalu. Dikemas objektif, didukung dasar pengetahuan dan data yang valid, serta langsung pada intinya, film ini bisa jadi panduan dan pertimbanganmu sebelum berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Korea Tema Keluarga, Teman saat Liburan di Rumah!

3. Laut Bercerita (2017)

5 Film yang Penting Ditonton sebelum Pemilu, Terbaru Dirty Vote!film pendek Laut Bercerita (dok. Chudori Corner/Laut Bercerita)

Diadopsi dari novel berjudul sama karya Leila S Chudori, Laut Bercerita adalah kisah fiktif yang terinspirasi dari peristiwa nyata penculikan dan penghilangan paksa sejumlah aktivis mahasiswa pada era reformasi 1998. Chudori menulis kisahnya dari perspektif pemuda bernama Laut dan beberapa orang terdekatnya. Ia mengikuti perjalanannya sebelum hilang hingga dampak psikis yang harus dihadapi orang-orang terdekatnya beberapa tahun setelah keberadaannya masih jadi misteri. 

 

4. The Look of Silence (2014)

5 Film yang Penting Ditonton sebelum Pemilu, Terbaru Dirty Vote!The Look of Silence (dok. Final Cut for Real/The Look of Silence)

Kalau Eksil mengangkat kisah para WNI yang terasing di luar negeri karena pergolakan politik pada 1965, The Look of Silence meneropong dinamika yang terjadi di dalam negeri sendiri. Sineas Joshua Oppenheimer mengikuti Adi, seorang pria paruh baya, yang kakaknya terbunuh pada tahun kelam itu karena dianggap terafiliasi dengan PKI. Ia berusaha memahami kematian kakaknya tersebut dengan menemui para perangkat desa yang terlibat dalam proses genosida sistematis tersebut. 

Ini bukan peristiwa endemik di Indonesia. Tragedi berdarah yang dimulai ketika militer mengambil alih pemerintahan yang dianggap beraliran kiri juga terjadi di beberapa belahan dunia lain. Ini terjadi terutama selama puncak Perang Dingin, yakni 1960—1980-an. Isu ini jadi penting buat Indonesia karena sampai sekarang belum ada pemimpin yang berkomitmen mengusut kasus pelanggaran HAM berat seperti ini dan menjamin proses peradilannya. 

5. The Act of Killing (2012)

5 Film yang Penting Ditonton sebelum Pemilu, Terbaru Dirty Vote!The Act of Killing (dok. Final Cut for Real/The Act of Killing/)

The Act of Killing kurang lebih membahas isu serupa, yakni pembunuhan massal terhadap WNI yang dianggap terafiliasi dengan PKI tanpa proses peradilan sepanjang 1965—1966. Digarap sutradara yang sama dengan The Look of Silence, film dokumenternya kali ini menggunakan perspektif para algojo atau orang yang melakukan eksekusi. Oppenheimer berhasil mengulik alasan mereka menerima pekerjaan itu hingga metode yang mereka pakai untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Seperti yang sudah disenggol dalam The Look of Silence, tak ada konsekuensi apa pun yang harus para algojo tanggung. Jangan tanya pula apa yang terjadi pada pihak yang menginisiasi dan memerintahkan aksi keji tersebut. Pertanyaannya, kapan kita akan menemukan resolusi atas kasus ini? 

Ada pepatah bilang bahwa "history repeats itself" yang artinya 'sejarah mengulang dirinya sendiri'. Ini karena kecenderungan kita enggan belajar dari kesalahan masa lalu dan memilih melupakan sebuah tragedi. Namun, ini tanpa lebih dulu mencari resolusi atau penutup yang memuaskan. Ada beberapa faktor penyebabnya, mulai dari keterbatasan akses terhadap informasi sejarah karena tak diajarkan di sekolah dan dibahas di media mainstream hingga murni karena sikap apatis kita selama ini.

Tragedi yang pernah mengoyak negeri ini dan relatif terabaikan sampai bukti-bukti kecurangan sistematis pada pemilu sudah difilmkan. Lantas, terserah apa yang hendak kamu lakukan dengan informasi tadi. Semoga akal sehat dan kompas moral kita bekerja saat mencoblos di bilik suara nanti.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Film Indonesia yang Rilis Maret 2024

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya