5 Film yang Senggol Isu Perbudakan Modern, Masih Ada!

Kaum rentan jadi korbannya

Perbudakan secara hukum sudah dihapus sejak berabad-abad lalu. Namun, kenyataannya, sampai sekarang modus-modusnya masih bisa ditemukan. Semua dioperasikan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari masalah dengan pihak berwenang. Bisa juga dilakukan dengan sokongan aparat korup.

Berbagai modus dan fenomena miris ini diangkat beberapa pihak dalam bentuk sinema. Ada yang dikemas dalam format dokumenter, ada pula yang didramatisasi dalam format film fitur. Silakan perkaya khazanahmu lewat lima film yang senggol isu perbudakan modern.

1. 7 Prisoners (2021)

5 Film yang Senggol Isu Perbudakan Modern, Masih Ada!film 7 Prisoners (dok. Netflix/7 Prisoners)

7 Prisoners merupakan salah satu rilisan terbaik Netflix yang bisa kamu tonton sekarang juga. Sesuai judulnya, film ini mengikuti kehidupan sekelompok anak muda asal pedesaan Brasil yang dijanjikan pekerjaan di Sao Paulo. Dengan iming-iming gaji lumayan dan kehidupan kota besar, mereka malah dikurung bak tawanan di rumah sang atasan.

Lakonnya, Mateus, akan berada di persimpangan antara menyelamatkan dirinya sendiri atau memprioritaskan solidaritas dengan rekan-rekan senasib. Meski fiktif, film ini sebenarnya memotret fenomena nyata di Brasil dan sejumlah negara Amerika Latin lainnya. Biasanya, korban berasal dari wilayah pinggiran atau negara-negara Amerika Tengah yang porak-poranda karena geng kriminal.

2. The Box (2021)

5 Film yang Senggol Isu Perbudakan Modern, Masih Ada!film The Box (dok. MUBI/The Box)

Kalau 7 Prisoners berlatar Brasil, The Box menyenggol isu serupa di Meksiko. Ia dipotret dari kacamata seorang bocah yang awalnya hendak mengambil abu sang ayah yang meninggal saat bekerja di tambang. Ketika berada di kawasan industri tersebut, ia justru bertemu sosok pria paruh baya yang menurutnya mirip figur sang ayah.

Si bocah polos ini kemudian direkrut untuk bekerja bersama sang pria. Pekerjaannya tidak biasa, mengelabui orang-orang yang butuh pekerjaan untuk menjadi pegawai pabrik dengan bayaran murah dan jam kerja yang jauh dari layak. Kamu bisa mengakses film ini lewat platform MUBI.

Baca Juga: 5 Film Shah Rukh Khan yang Tampilkan Kritik Sosial, Menggugah!

3. Buoyancy (2019)

5 Film yang Senggol Isu Perbudakan Modern, Masih Ada!film Buoyancy (dok. Causeway Films/Buoyancy)

Melansir Variety, Rodd Rathjen membuat Buoyancy usai terinspirasi fakta miris perbudakan modern di kapal-kapal ikan Thailand. Estimasinya, ada ratusan ribu anak muda Asia Tenggara yang jadi korban. Salah satu penyintasnya dihidupkan kembali lewat film ini dengan nama Chakra yang berusia 14 tahun.

Frustrasi dengan kehidupannya yang miskin di pedesaan Kamboja, diperparah dengan kelakuan ayahnya yang toksik, ia kabur ke Thailand dengan harapan dapat pekerjaan yang lebih menjanjikan. Ia justru jadi pekerja migran ilegal yang dipaksa bekerja 22 jam sehari di atas kapal ikan.

4. A Woman Captured (2017)

5 Film yang Senggol Isu Perbudakan Modern, Masih Ada!film A Woman Captured (dok. Eclipse Film/A Woman Captured)

A Woman Capture memotret testimoni penyintas asli perbudakan modern asal Hungaria, Marish. Film dokumenter garapan Bernadett Tuza-Ritter ini menunjukkan bagaimana Marish yang baru saja dibebaskan dari kehidupan kelamnya berusaha untuk bangkit.

Sekitar 10 tahun jadi pekerja domestik untuk keluarga kaya yang tak tahu diri membuat guratan lelah di wajah Marish tak bisa disembunyikan. Terlihat kondisi psikisnya memburuk. Secara fisik, ia terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

5. Sold (2014)

5 Film yang Senggol Isu Perbudakan Modern, Masih Ada!film Sold (dok. Prime Video/Sold)

Sold bukan film yang nyaman ditonton. Sejak awal, ia sudah menampilkan ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukan manusia kepada sesama.

Film ini menggunakan sudut pandang Lakshmi, remaja perempuan yang dijual ayahnya kepada seorang perempuan dengan iming-iming memberinya pekerjaan layak di kota.  Nyatanya, ia dipaksa menjadi pekerja seks komersial di Kolkata.

Sold bukan satu-satunya film yang menjegal isu perbudakan modern dan perdagangan manusia. Ada beberapa film serupa, seperti Salaam Bombay! (1988) dan Gangubai (2022).

Meski sudah banyak upaya untuk menghapus perbudakan, fenomena ini rupanya masih dapat ditemukan di berbagai tempat di dunia. Korbannya tentu orang-orang yang rentan, seperti kalangan kelas bawah yang tak punya akses pekerjaan dan pendidikan sampai imigran yang hak-haknya sering tercerabut di negara lain.

Baca Juga: 8 Film Meksiko Terbaik selain Roma, Kritiknya Tak Kalah Tajam

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya