5 Karya Sinematik Terbaik Produksi Causeway Films, Berlian Australia!

Termasuk film horor sukses, The Babadook dan Talk to Me

Dibandingkan film Asia dan Eropa, sinema asal Australia bisa dibilang kalah progresif. Terlihat jelas dari masih minimnya karya sineas Australia yang berhasil penghargaan internasional. Meski bisa dibilang tertinggal, industri film mereka mulai merangsek ke permukaan beberapa tahun ke belakang. 

Salah satu pelopornya adalah Causeway Films, rumah produksi yang dipelopori Samantha Jennings dan Kristina Ceyton. Lewat perusahaan ini, mereka memperkenalkan kultur Australia lewat karya sinematik yang memukau.

Beberapa film pun dikenal luas, bahkan yang terbaru sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Apa saja film terbaik Causeway yang wajib kamu tahu? Ini enam judulnya. 

1. The Babadook (2014)

5 Karya Sinematik Terbaik Produksi Causeway Films, Berlian Australia!film The Babadook (dok. Causeway Films/The Babadook)

The Babadook adalah film pertama yang diproduksi Causeway Films. Ia banyak disebut sebagai film horor terbaik Australia. Film ini dapat eksposur besar usai tayang perdana di Sundance Film Festival. William Friedkin, sutradara film horor legendaris The Exorcist. memuji keunikan ceritanya lewat Twitter. 

The Babadook sendiri digarap sutradara Jennifer Kent dan membahas soal makhluk menyeramkan dari buku cerita anak-anak yang termanifestasi jadi sosok yang meneror seorang ibu tunggal dan putranya. Film ini bukan cuma horor jump scare belaka, ada obrolan soal trauma dan duka cita di dalamnya. 

2.  The Nightingale (2018)

5 Karya Sinematik Terbaik Produksi Causeway Films, Berlian Australia!film The Nightingale (dok. Causeway Films/The Nightingale)

Jennifer Kent kembali bekerja sama dengan Causeway Films untuk menggarap film fitur keduanya, The Nightingale. Masih mengusung genre yang dekat dengan The Babadook, ini soal seorang perempuan imigran Irlandia di Australia pada 1800-an saat daratan di Seletan bumi itu jadi koloni Inggris.

Setelah anggota keluarganya dihabisi dan dirinya dilecehkan oleh seorang tentara Inggris, ia bekerja sama dengan seorang pria Aborigin untuk membalas dendam. Kent mencoba menguak sejarah kelam penjajahan Inggris di Australia yang jarang diangkat ke layar lebar.

Setelah perilisan film ini, proyek baru pun berdatangan ke meja kerja Kent. Ia berkesempatan menyutradarai salah satu episode series Netflix, Guillermo del Toro's Cabinet of Curiosities. 

3. You Won't Be Alone (2022)

5 Karya Sinematik Terbaik Produksi Causeway Films, Berlian Australia!film You Won't be Alone (dok. Causeway Films/You Won't be Alone)

Setelah Kent, Causeway Films membuka jalan untuk sutradara Australia keturunan Macedonia, Goran Stolevski. Setelah berkecimpung di produksi film pendek dan series, ia akhirnya debut lewat You Won't Be Alone (2022). Film ini sempat diajukan jadi submisi resmi Australia untuk Academy Awards, tetapi gagal masuk daftar nomine. 

Untuk ceritanya, Stolevski mengajak kita berkelana ke Macedonia pada abad ke-19. Seorang remaja perempuan diculik oleh penyihir yang berpura-pura jadi ibunya. Percaya bahwa itu sosok ibu kandungnya, sang remaja pun menuruti perintah sang penyihir sampai ia sadar ada hal-hal yang tak beres dengan gaya asuh "ibunya" itu dan mulai memberontak. Dengan kekuatan baru yang didapatnya dari sang penyihir, si remaja pun tanpa sengaja mengambil banyak keputusan-keputusan yang gegabah dan berbahaya. 

Setelah merilis You Won't Be Alone, Stolevski kembali dengan Of An Age yang juga diproduksi Causeway. Ia masih setia mengangkat karakter keturunan Eropa Timur dalam film terbarunya itu. 

Baca Juga: 5 Film Horor dengan Latar Kehidupan Kampus, Ada Happy Death Day

4. Buoyancy (2019)

5 Karya Sinematik Terbaik Produksi Causeway Films, Berlian Australia!film Buoyancy (dok. Causeway Films/Buoyancy)

Buoyancy adalah film garapan sutradara Australia, Rodd Rathjen. Lewat karyanya ini, ia hendak menyuarakan dan membagikan kesadaran soal perbudakan modern. Lakonnya seorang bocah Kamboja berusia 14 tahun yang nekat merantau untuk mencari penghidupan lebih baik. Tanpa disadari, ia menceburkan diri dalam perangkap perbudakan terselubung. 

Bersama beberapa orang lain yang senasib dengannya, ia dipaksa bekerja keras di sebuah kapal ikan tanpa bayaran dan hanya dapat makanan tak layak. Ia juga dipaksa bersahabat dengan kekerasan dan kematian. Pedih dan miris, apalagi ini masih terjadi dan susah diberantas. 

5. Talk to Me (2022)

5 Karya Sinematik Terbaik Produksi Causeway Films, Berlian Australia!adegan film Talk to Me (dok. Causeway Films/Talk to Me)

Causeway Films seolah dapat jackpot dengan membantu produksi film garapan duo YouTuber kembar, Danny dan Michael Philippou. Talk to Me yang jadi proyek debut keduanya sebagai sutradara film fitur tayang perdana di Sundance Film Festival 2023 dan dibeli hak distribusinya oleh A24. 

Eksposur yang besar ternyata setimpal dengan kualitas film horor ini. Berkisah tentang sekelompok remaja yang bermain-main dengan sebuah benda terkutuk, film horor ini melampaui ekspektasi semua penonton. Banyak yang menyamakan sutradara kembar itu dengan Ari Aster dan Jordan Peele. Jadi penasaran, kan? 

Dengan mengenal Causeway Films, kamu bisa menyelam lebih dalam ke industri film Australia yang relatif tak terekspos. Siapa tahu ada banyak berlian tersembunyi yang bikin nagih.  

Baca Juga: 7 Film Horor Adaptasi Novel Stephen King yang Tidak Boleh Dilewatkan

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya