8 Lagu Soal Tendensi Self-Sabotage, Tahu Salah tapi Ogah Berhenti
![8 Lagu Soal Tendensi Self-Sabotage, Tahu Salah tapi Ogah Berhenti](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/05/birdyinstagram-1704152123-3270987545571814419-476346188-afe3b9957861d6b8da1d2ab738493a12-a18948d8315609c0857f57c25f21d86e_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu menunda, melakukan satu hal secara berulang atau berlebihan karena kesal, menghindari risiko, enggan meminta bantuan, sampai sengaja menempatkan dirimu dalam masalah? Beberapa contoh di atas adalah perilaku self-sabotage yang ironisnya cukup umum terjadi. Hampir semua orang rasanya pernah melakukan satu dari beberapa perilaku di atas.
Alasannya bisa bermacam-macam seperti trauma dan ketakutan menghadapi perubahan dalam hidup. Namun, bila bisa dirangkum self-sabotage terjadi karena keinginan dasar manusia untuk melindungi dirinya dari rasa sakit dan ketidak nyamanan. Tak heran kalau self-sabotage pun sering dijadikan topik empuk buat bikin karya, termasuk lagu. Seperti delapan judul berikut ini.
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu LOST! dari RM BTS, Resmi Comeback Solo
1. FLETCHER - "Maybe I Am"
"Maybe I Am" ditulis bak respons atas kritik yang dilontarkan seseorang pada narator lagu. Menariknya, bukannya merasa rendah diri, ia justru mengakui kalau kritik orang itu ada benarnya dan ia telah berada dalam mode self-sabotage selama ini. Lagu ini unik karena bernada mawas diri, tetapi juga menguarkan insekuritas sekaligus.
2. Taylor Swift - "Afterglow"
Diambil dari album Lover, lagu "Afterglow" ditulis dari perspektif seseorang yang sadar kalau perilakunya menyebalkan dan menyakiti kekasihnya. Mulai dari menuduh yang tidak-tidak, bereaksi berlebihan, dan perilaku toksik lain. Itu jadi hal yang sulit dihindarinya, tetapi setidaknya ia mengakui dan berusaha meminta maaf.
3. Gus Dapperton - "First Aid"
Terinspirasi pengalamannya sendiri, "First Aid" yang dipopulerkan Gus Dapperton adalah lagu tentang orang dengan kondisi mental yang tak stabil. Akibatnya ia sering melakukan hal-hal yang menyakiti diri sendiri dan orang lain, bahkan menghindarkannya dari kesuksesan. Di lagu ini, ia mengucap syukur atas kemauannya mencari bantuan serta keberadaan orang terdekat yang mau membantunya keluar dari kolam kegelapan itu.
Baca Juga: 13 Lagu Bahasa Inggris yang Cocok untuk Tugas Sekolah
4. Lewis Capaldi - "How I am Feeling Now"
Editor’s picks
Tak jauh beda, "How I Am Feeling Now" adalah pengakuan Lewis Capaldi soal kondisi mentalnya yang kadang tak baik-baik saja. Ia sering dihantui rasa ragu dan keinginan untuk tampil sempurna hingga menghindarkannya dari banyak peluang untuk maju. Dinyanyikan dengan iringan gitar dan vokal yang mentah, lagunya terdengar amat personal dan penuh emosi.
5. Maneskin - "Off My Face"
Meski bernada playful, lagu "Off My Face" sebenarnya sebuah pengakuan tentang tendensi sabotase diri sendiri. Terutama yang berkaitan dengan adiksi alias ketergantungan berlebih terhadap sesuatu yang ia sadari tak baik buat dirinya. Lagu ini disertakan band rock asal Italia itu di album bahasa Inggris perdana mereka Rush! (2023).
6. NIKI - "Backburner"
Sesuai judulnya, lagu ini adalah surat cinta dari seorang bucin untuk backburner. Walau tahu kalau ia hanya dijadikan cadangan, sang narator lagu tak juga berniat lepas dari hubungan tak sehat itu. Dalam video musiknya, NIKI secara sengaja memasukkan video footage dirinya sendiri yang sedang melakukan hal-hal bodoh dan tak jelas, sesuai dengan tendensi self-sabotage sang narator lagu.
7. Birdy - "Heartbreaker"
Lagu milik Birdy ini menceritakan kesadaran seseorang menjebloskan dirinya dalam kisah cinta yang tak sehat. Padahal ia tahu betul berdasar pengalamannya, hubungan macam itu tak bakal langgeng. Bisa diartikan spesifik soal hubungan maupun kehidupan secara umum, mengingat kita pun sering menjebak diri dalam kebiasaan buruk hanya karena obsesi akan kenyamanan dan familiaritas.
8. ZAYN - "Gates Of Hell"
Mirip dengan lagu sebelumnya, balada milik ZAYN yang disertakannya dalam album termutakhirnya, Room Under the Stairs (2024) adalah sebuah pengakuan perilaku toksik yang ia pertahankan. Padahal, ia tahu itu hanya akan menyakitinya atau membawanya kembali ke masa-masa kelam. Namun, ternyata tak mudah untuk melepaskan diri.
Meski umum, self-sabotage memang bisa berdampak buruk, apalagi bila dilakukan dalam jangka panjang. Ada kalanya kamu harus melawan, tetapi tentu perlu diawali dengan kesadaran dulu sebelum mencapai tahap keluar dari siklus toksik tersebut.
Baca Juga: Park Bo Gum Ikut Buat Lirik Lagu Duetnya dan Suzy di Film Wonderland
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.