Menengok Legasi Britney Spears di Industri Musik Lewat Tate McRae

Kemiripan keduanya masih jadi pro kontra di kalangan fans

Sejak merilis lagu "Exes" dan "Greedy" yang jadi bagian dari album keduanya, THINK LATER, pada 2023 lalu, Tate McRae jadi sorotan banyak orang. Ada hal yang terasa familier di mata penonton, yakni kemiripannya dengan Britney Spears. Mulai dari vokal, kostum, hingga gaya menarinya saat di panggung.

Kemiripannya dengan ikon pop 2000-an itu masih jadi perdebatan sengit. Ada yang setuju, tetapi tak sedikit yang mencibir. Maklum, Britney Spears adalah diva yang dikenal karena lagu-lagu hits dan stage presence-nya yang sampai sekarang belum tertandingi. Terlepas dari itu lewat Tate McRae, sebenarnya kita bisa merekap beberapa legasi Britney Spears di industri musik. Apa saja?

1. Britney Spears memang bukan penyanyi dengan vokal kuat, tetapi stage presence-nya tak tertandingi

Menengok Legasi Britney Spears di Industri Musik Lewat Tate McRaeBritney Spears saat tampil di Video Music Awards 2001 (instagram.com/vmas)

Bila dibandingkan dengan beberapa rekan sejawatnya, seperti Christina Aguilera, P!nk, dan Shakira, vokal Britney Spears bisa dibilang paling lemah. Ini disebabkan Britney identik dengan baby voice yang dipercaya bukan warna vokal naturalnya. Diimbangi dengan tuntutan untuk menari sepanjang lagu, ia pun lebih sering tampil lip-sync atau menyanyi dengan dukungan back-track yang sudah direkam sebelumnya.

Namun, konser-konser Britney Spears tak pernah sepi. Penampilannya di ajang-ajang penghargaan juga selalu dinanti. Salah satu faktor yang bikin orang tetap penasaran adalah kepiawaiannya menari dengan koreografi rumit tanpa cela di atas panggung. Ada beberapa penampilan langsung Britney Spears yang sampai sekarang masih diingat penggemar, yakni saat menyanyikan medley  "(I Can't Get No) Satisfaction" dan "Oops I Did It Again" di MTV Video Music Awards 2000 serta penampilannya membawa ular sanca di MTV Video Music Awards 2001 sambil menyanyikan lagu "I'm a Slave 4 U".

Pada 1990--2000-an, menyanyi dan menari secara bersamaan adalah hal yang wajar dilakukan para musisi. Selain Britney Spears, NSYNC, Christina Aguilera, Shakira, dan Janet Jackson juga melakukan hal serupa. Namun, sejak 2010-an, kombinasi itu ditinggalkan. Tren menyanyi sambil menari justru berkembang pesat di Korea Selatan lewat grup musik macam SNSD, 2NE1, dan BIGBANG. 

2. Tate McRae seolah menghidupkan tren menari di panggung ala 2000-an di Billboard Music Awards 2023

https://www.youtube.com/embed/NFZNGoHo2cw

Tim Tate McRae tampaknya tahu betul celah ini. Setelah sekitar dua dekade ditinggalkan, tren menari dan menyanyi seolah kembali diperkenalkan oleh Tate McRae. Ini menarik sebab saat pertama muncul sebagai musisi Tate McRae dipasarkan layaknya musisi gen Z pada umumnya yang menyanyikan lagu pop-ballad. Coba dengar album debutnya, I Used to Think I Could Fly, yang rilis 2022 lalu. Penampilannya di panggung pun fokus pada vokal.

Setahun berselang, citra McRae berubah. Lewat video musik "Exes" dan "Greedy", ia seolah mengambil banyak referensi dari musisi 2000-an. Puncaknya terjadi saat Tate McRae membawakan lagu hits "Greedy" di Billboard Music Awards 2023. Ia tak hanya menyanyi langsung, tetapi juga menampilkan tarian energik yang mengingatkan banyak orang akan Britney Spears pada puncak popularitasnya dua dekade lalu. Sejak itu, jargon-jargon seperti "The Next Britney" sampai "The Gen Z's Britney Spears" dilabelkan padanya.

Meski begitu, penampilan ikoniknya itu tidak ia ulang saat tampil di beberapa acara lain. Misalnya saat Saturday Night Live (SNL) dan Capital's Jingle Bell Ball 2023. Pada dua penampilan itu, McRae kembali fokus ke vokalnya ketimbang koreografi.

3. Benar-benar akan lanjutkan legasi Britney Spears atau hanya cari momen untuk pemasaran?

Menengok Legasi Britney Spears di Industri Musik Lewat Tate McRaeTate McRae (instagram.com/tatemcrae)

Konsistensi Tate McRae menghidupkan kembali tren menari sambil menyanyi memang belum terlihat sejauh ini. Tak heran kelompok kontra yakin ia tak akan bisa meraih status selevel Britney Spears. Dalam album THINK LATER, McRae terlihat masih meraba-raba penerimaan audiens soal pendekatan barunya. Padahal, secara musikal, THINK LATER penuh dengan lagu pop upbeat yang ideal dipadukan dengan koreografi.

Selain dua single yang sudah rilis sebelumnya, ada lagu-lagu macam "Hurt My Feelings", "Guilty Conscience", dan "We're Not Alike" yang bisa mendukungnya melanjutkan legasi Britney Spears. Meski begitu, zaman sudah berubah dan persaingan tak seperti dulu. Ini bukan soal mendominasi televisi seperti tahun 2000-an, tetapi juga merangkul pengguna media sosial dan platform streaming yang amat luas jangkauan dan variasi seleranya. Tak heran bila tim McRae pun cenderung berhati-hati.

Namun, melihat kesuksesan lagu "Greedy", sepertinya pasar memang butuh sesuatu yang segar, baru, tetapi bisa membangkitkan kenangan kejayaan musik pop 2000-an. Bagaimana menurutmu? Percayakah kamu kalau Tate McRae bisa melanjutkan legasi Britney Spears atau lebih baik kita dukung saja mereka bikin proyek kolaborasi?

Baca Juga: Lirik Lagu Greedy - Tate McRae, Viral di TikTok Berkat Tren Tube Girl

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya