7 Rekomendasi Film yang Jabarkan Konsep Privilese dengan Akurat

Kamu bisa belajar konsep privilese lewat film

Belajar konsep-konsep dalam berbagai bidang keilmuwan bisa kamu lakukan lewat beragam media. Buku dan jurnal ilmiah memang disarankan karena merupakan hasil studi yang dilakukan para ahli atau orang-orang yang mendedikasikan waktunya untuk mempelajari sesuatu. 

Biasanya setelah kamu mengenal satu konsep, rasa penasaranmu akan tergelitik. Setidaknya penting untuk tahu contoh nyata dari konsep yang baru saja kamu kenal. Salah satunya konsep privilese atau hak istimewa, nih.

Istilah tersebut beberapa tahun belakangan jadi perbincangan hangat karena ideal dipakai untuk menjelaskan berbagai fenomena sosial yang terjadi. Misalnya, penjelasan mengapa beberapa orang bisa mengakses fasilitas yang lebih baik dibanding orang lain sehingga mampu mempertahankan status sosial mereka dari generasi ke generasi.

Kalau kamu tertarik mempelajari konsep ini dengan cara yang lebih menyenangkan, boleh coba nonton ketujuh film yang singgung isu privilese dan pertentangan kelas berikut. Penjabarannya akurat dengan alur yang seru. 

1. Hyenas (1992)

https://www.youtube.com/embed/FqO9FFwIAGA

Hyenas adalah salah satu film berpengaruh asal Afrika. Film ini digarap sutradara asal Senegal bernama Djibril Diop Mambety yang sayangnya meninggal beberapa tahun setelah mahakaryanya rilis. 

Hyenas berkutat pada kehidupan orang-orang di sebuah desa bernama Colobane yang didominasi warga miskin. Hiduplah sosok pria paruh baya bernama Dramaan yang dengan sabarnya mengizinkan tetangga dan pelanggannya berhutang untuk minum atau membeli makanan di warungnya. 

Sampai satu ketika, Dramaan harus menghadapi tuduhan berat yang dilayangkan padanya oleh seorang perempuan kaya bernama Linguere. Linguere dulunya adalah kekasih Dramaan yang setelah pergi dari desa menjadi seorang pengusaha sukses.

Hyenas seakan menggambarkan bagaimana kepemilikan harta adalah privilese yang memungkinkan seseorang mengakses, mengubah, dan membeli hampir segalanya. 

2. Monsoon Wedding (2001)

https://www.youtube.com/embed/sjQjw-UyAX0

Monsoon Wedding juga tak kalah menarik. Film garapan Mira Nair ini sebenarnya mengulik persiapan pernikahan dua sejoli asal India. Bukan pasangan biasa, keduanya berasal dari keluarga kelas menengah yang memiliki akses untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. 

Konflik ala kelas menengah atas dipadu Nair dengan sudut pandang para pegawai, asisten rumah tangga, dan sejumlah kerabat mereka yang tidak memiliki privilese serupa. 

Monsoon Wedding memang dikemas dengan format chaotic, menggunakan banyak karakter. Namun, ia dikategorikan film romantis yang heartwarming, kok. 

3. The Second Mother (2015)

https://www.youtube.com/embed/6HskXDwzFnU

Dari India, kamu bisa meluncur ke Brasil lewat film The Second Mother.  Film yang dibintangi Regina Case ini mengulik kehidupan seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Val yang bekerja untuk keluarga kaya raya di Sao Paulo, Brasil. 

Pekerjaannya membuatnya harus tinggal jauh dari keluarga. Ia pun jadi lebih akrab dan mengenal putra majikannya dibanding putri kandungnya sendiri. Ketika sang putri akan mengikuti ujian masuk universitas, Val mengajaknya untuk tinggal di rumah majikannya sementara waktu. Namun, pada saat itulah ia menyadari banyak hal. 

Film ini mengeksplorasi pertentangan kelas antara si kaya dan si miskin dengan cerdas. Di beberapa bagian, kamu dengan jelas bisa melihat betapa berpengaruhnya privilese pada nasib seseorang. 

Baca Juga: Mengupas Privilese, Hak Istimewa yang Dimiliki Segelintir Orang

4. Roma (2018)

https://www.youtube.com/embed/6BS27ngZtxg

Format serupa dipotret pula dalam film Roma yang saat tayang perdana pada akhir 2018 langsung fenomenal. Roma juga memotret dinamika hubungan antara keluarga kelas menengah atas dengan asisten rumah tangga mereka. 

Dalam film ini, Alfonso Cuaron menampakkan dengan jelas perbedaan taraf hidup antara penduduk indigenous Meksiko dengan pendatang keturunan Eropa yang mengisi pos-pos profesi kerah putih. Dengan perbedaan ini pula, ada privilese yang dimiliki majikan dan tak bisa diakses sang lakon, Cleo. 

5. Farewell Amor (2020)

https://www.youtube.com/embed/gxhdVGsYGJ4

Ini adalah karya debut sineas Ekwa Msangi yang mengangkat isu migrasi dan privilese. Film ini mengikuti sudut pandang ketiga karakter yakni seorang ayah yang bekerja sebagai sopir taksi di New York, serta istri dan anaknya yang baru bisa ia boyong dari Angola setelah 17 tahun terpisah. 

Dari kacamata ketiganya, kita diajak menilik betapa beragamnya Amerika Serikat. Mereka sering menemukan orang-orang yang hidupnya jauh lebih nyaman dan hampir tanpa hambatan berarti. Tak perlu bekerja lebih keras seperti para migran macam mereka. 

6. Between Two Dawns (2021)

https://www.youtube.com/embed/9UnE-hN7ifw

Silakan pula mencoba nonton film Between Two Dawns yang berlatarkan Turki. Kamu akan mengekor sudut pandang, Kadir, seorang pemuda yang bekerja sebagai salah satu jajaran petinggi di pabrik milik keluarganya. 

Suatu hari sebuah insiden terjadi pada seorang pegawai. Kadir yang posisinya berada di bawah sang ayah dan kakak pun diminta melakukan beberapa langkah-langkah formal guna menghindari jalur hukum. Awalnya enggan dan merasa iba pada keluarga pegawainya, pada akhirnya Kadir memanfaatkan privilesenya untuk menyelamatkan dirinya sendiri. 

7. Taming the Garden (2021)

https://www.youtube.com/embed/QombIwKQf0M

Taming the Garden adalah film dokumenter asal Georgia yang memotret privilese dengan sangat kentara. Sang sutradara Salome Jashi mendokumentasikan proses pemindahan pohon-pohon tua eksotik dari dataran utama Georgia menuju pulau pribadi di Laut Hitam. 

Proses ini mungkin dilakukan karena merupakan permintaan seorang jutawan dan mantan pejabat Republik Georgia yang hendak membangun taman nasional untuk kepentingannya sendiri. Terlihat bagaimana para pekerja dan warga sekitar memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang proyek kontroversial tersebut. 

Bicara isu privilese memang tidak ada habisnya. Di sisi lain, ia menjelaskan banyak fenomena sosial. Namun, jangan juga dijadikan alasan untuk enggan bekerja guna mencapai cita-citamu, ya. 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film dan Serial Horor Orisinal Hulu, Ada Hellraiser!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya