[Eksklusif] Cerita Dion Wiyoko & Laura Basuki Soal Film Terbang (2018)

Dion Wiyoko mendapat peran utama sebagai Onggy Hianata, seorang pria keturunan Tionghoa asal Tarakan yang jatuh bangun berusaha mengubah nasibnya. Ketika ditanya alasannya memilih peran ini, Dion mengaku ingin menantang diri sendiri dengan keluar dari tipikal casting yang biasa dimainkannya.

"Selain ceritanya bagus dan karakter kuat, saya juga harus keluar dari zona nyaman. Staff produksi dan lawan main yang keren semakin meyakinkan saya untuk menerima peran sebagai Onggy," jawab aktor yang mengaku menaruh minat untuk mencoba akting di genre aksi ini.

Sepanjang proses syuting, Dion punya beragam pengalaman menarik. "Aku disengat tawon sampai mata bengkak. Memang sih itu kecelakaan yang gak bisa dihindarkan tapi aku juga sadar tanggung jawabku. Kalau hal ini menghambat syuting yang lain-lain juga bisa molor kan. Untungnya langsung dibawa ke rumah sakit dan segera bisa melanjutkan," kenangnya sambil tersenyum.

Laura Basuki berperan sebagai Candra, istri Onggy yang setia mendampinginya dalam mengarungi badai kehidupan. Alasan ibu satu anak memilih berperan dalam film Terbang,"Begitu lihat skenarionya aku suka, terus sudah lama ingin kerja sama Mas Fajar Nugros & Mbak Susanti. Kemudian dapat lawan main Dion juga. Jadi gak ada alasan untuk menolak kesempatan bagus ini."

Candra digambarkan sebagai istri yang sangat loyal, Laura bahkan sempat tak percaya ada karakter sesempurna ini. "Tapi setelah ngobrol via telepon langsung dan dengar ceritanya jadi tahu kalau memang mereka hidup sesusah itu. Padahal dia sendiri bukan dari keluarga susah, menurutku ini adalah sosok yang patut diperlihatkan kepada penonton."

Salah satu adegan paling menantang adalah ketika Laura harus berakting keguguran, adegan yang menguras emosi padahal itu dilakukan di hari pertama syuting tanpa ada pemanasan sebelumnya. Ini merupakan salah satu film yang mengawali comeback-nya Laura Basuki ke dunia akting. Laura juga mengungkapkan bahwa tertarik mencoba akting di genre horor thriller, wah gak nyangka ya!

Susanti Dewi, sang produser mendeskripsikan Terbang Menembus Langit sebagai,"film keluarga dengan bumbu yang komplit. Terbang bercerita soal perjalanan hidup seseorang dari kecil sampai dewasa secara lengkap. Ada nangis bareng, ketawa bareng. Kalau ada olahraga, film ini adalah olahrasa selama 110 menit," tuturnya.

Terbang Menembus Langit mengisahkan soal Onggy yang mau melakukan usaha apa pun untuk mencapai cita-citanya. "Di Indonesia, terlepas kamu lahir di daerah mana pun atau sebagai suku apa pun, apabila kamu mau bekerja di tanah air akan selalu ada kesempatan untuk sukses."

Film ini berdasarkan kisah nyata yang diadaptasi dari perjalanan hidup Onggy Hiananta. Proses dari penemuan cerita sampai promosi film berlangsung selama setahun. "Kita nemuin cerita ini secara gak sengaja waktu lagi liburan di Tarakan. Kisah seorang pria Tionghoa yang ada di bawah garis kemiskinan tapi pada tahun 70-an itu dia sudah punya visi yang jauh maju," kisah Santi. 

Saat ditanya perbandingan Laura Basuki dengan para aktris lain yang pernah beradu peran dengannya, Dion menjawab, "Sebenarnya setiap lawan main punya kesan istimewa sendiri-sendiri ya. Sebelumnya sudah pernah adu akting sama Laura tapi gak seintens ini."

"Laura orangnya sederhana dan gak neko-neko. Dia selalu mengatasi semua kondisi dengan tenang. Kalau ada masalah ngomongnya sedikit tapi nyelekit," ujarnya di sela tawa renyah. "Laura juga kooperatif banget, gampang diajak kerja sama dan diskusi, dan yang terpenting visi misi kita sejalan."

Pertanyaan yang sama soal Dion Wiyoko kemudian dilontarkan kepada Laura, "Orangnya menyenangkan. Untungnya lagi seleranya soal cerita dan akting juga sama jadinya kita gampang ngobrolin soal itu," tuturnya ibu dari Owen Sanjaya ini.

"Dion juga santai banget, gak suka marah-marah tapi tetap kritis sehingga mempermudah pekerjaan kita. Keuntungan dari beradu peran dengan yang punya satu pikiran itu penting, pokoknya menyenangkan banget kerja sama dia."

Santi sendiri sebagai produser sangat memuji kinerja dan dedikasi para cast yang terlibat, termasuk Dion dan Laura, "yah pokoknya saya sangat senang bekerja dengan mereka, dan berharap bisa kerja bareng lagi di proyek-proyek berikutnya."

Terbang Menembus Langit digarap dalam beberapa timeline berbeda, mulai dari Onggy kecil hingga dewasa. Otomatis Fajar Nugros dan studio Demi Istri harus berusaha ekstra untuk mampu mewujudkan berbagai setting zaman tersebut. Semua pemeran dan staff produksi menuangkan usaha, peluh, dan kemampuan mereka untuk menghasilkan karya memukau ini. Sebuah karya anak bangsa yang juga bukti indahnya perbedaan di Indonesia.

Ceritanya yang menyentuh sekaligus menginspirasi juga patut disaksikan bersama orang-orang terkasih. Kamu bisa mulai menyaksikan film ini di bioskop-bioskop nasional serentak pada 19 April 2018. Tapi kalau kamu gak sabaran dan kebetulan berdomisili di Surabaya, yuk hadiri meet & greet dan nonton bareng para cast keren ini di acara gala premier Terbang Menembus Langit pada hari Jum'at, 23 Maret 2018 pukul 17.00 di Ciputra World, Surabaya.