Trio pop asal Los Angeles, LANY, merilis single baru Dancing In The Kitchen pada 25 Juni 2021 lalu. Single ini jadi penanda awal baru bagi Paul Jason Klein, Les Priest, dan Jake Clifford. LANY akan merilis album baru bertajuk gg bb xx pada September mendatang.
IDN Times berkesempatan ngobrol eksklusif dengan Paul soal single terbaru LANY ini. Rupanya, Dancing In The Kitchen ini tercipta dari ketidaksengajaan, lho. Ada banyak lagi yang Paul ceritakan, yuk simak wawancaranya.
Bersamaan dengan lagunya, video klip Dancing In The Kitchen juga dirilis di YouTube pada tanggal yang sama. Hingga kini video tersebut telah ditonton sebanyak 1,9 juta kali.
Paul menceritakan awal mula lagu ini bisa tercipta. Ia mengungkapkan kalau pertama kali lagu ini ditulis pada Februari tahun ini. Meski dijadikan single awal sebelum perilisan album dimulai, tapi ternyata Dancing In The Kitchen ini merupakan lagu terakhir yang dibuat.
"Aku saat itu ada di ruangan, sedang menulis lagu tapi bukan Dancing In The Kitchen. Lagu yang sedang aku tulis berjudul 'Til I Don't. Di lagu itu terdapat penggalan lirik, 'aku keliling dunia hanya untuk berdansa di dapur'," ujar Paul.
Hingga akhirnya ia mendapat masukan dari John Ryan, orang yang juga terlibat pada pembuatan lagu ini untuk membuat lagu berjudul dancing in the kitchen. Tercipta lah lagu cinta tersebut yang sebenarnya momen datangnya tak diduga.
"Ini pengalaman pertamaku menulis dua lagu dalam satu hari. Salah satu lagunya malah jadi single pertama yang rilis sebelum perilisan album baru nantinya," lanjut Paul.
Untuk konsep video klipnya sendiri sebenarnya cukup simpel. Di sana Paul tak sengaja bertemu seorang perempuan yang menarik hatinya lalu mengajaknya berdansa. Kebetulan tempat yang mereka kunjungi adalah dapur.
"Kami sudah membuat banyak video musik tapi aku rasa ini pertama kalinya aku berperan sedang jatuh cinta terhadap seseorang. Lalu kami berdansa bukan di dapur rumah seperti yang awalnya kami rencanakan, tapi di dapur sebuah restoran yang mana ternyata keren juga. Video musiknya indah dan unik," ujar Paul.
Sejauh ini, LANY belum pernah mengajak musisi lain untuk berkolaborasi dalam penggarapan album mereka. Paul menegaskan kalau di album keempat ini mereka juga belum punya niatan untuk kolaborasi dengan musisi lain.
"Pada album ini kita bekerja sama dengan produser Andrew Goldstein yang belum pernah kami ajak kerja sama sebelumnya. Dia berperan sebagai asisten produser di album ini dari A-Z. Ini album keempat kami, tapi kami memang belum pernah kerja sama dengan musisi lain sebelumnya. Termasuk di album ini juga," kata Paul.
Meski demikian, LANY sudah menyiapkan lagu kolaborasi dengan seorang DJ bernama 220 Kid. Kata Paul, lagu tersebut rencananya bakal dirilis akhir Juli ini. Namun, lagu ini tidak dimasukkan ke dalam bagian album baru tersebut.
"Aku harap lagunya bisa menghibur kalian semua," ucapnya.
Seperti diketahui, LANY pernah beberapa kali konser di Jakarta. Maka Paul punya kenangan tersendiri soal atmosfer berada di Indonesia. Ia selalu kagum dengan fans Indonesia yang begitu antusias, enerjik dan berisik. Paul menyebut kalau Indonesia merupakan tempat terbaik untuk menggelar konser.
"Aku suka cuaca tropis yang kalian miliki, panas banget dan aku suka. Aku kangen dengan makanannya dan aku ingin segera kembali ke Indonesia untuk konser lagi," ungkap vokalis LANY ini.
Sebelum mengakhiri percakapan, Paul sempat mengirimkan pesan kangen untuk semua fans LANY yang ada di Indonesia. Semoga bisa cepat konser di sini lagi, ya!
"Halo fans LANY di Indonesia, ini Paul dan aku kangen kalian semua. Tak ada yang aku lupakan dari kalian dan kalian tahu aku gak sabar untuk bisa datang lagi. Aku berjanji kami akan kembali konser pada 2022. Tapi sambil menunggu, kami akan siapkan album baru dan aku harap kalian suka. Sampa jumpa!" kata Paul.
Itu dia wawancara eksklusif IDN Times bersama dengan Paul Jason Klein dari LANY. Gak sabar menanti janji Paul yang katanya LANY bakal konser lagi pada 2022. Semoga mampir ke Indonesia, ya!