Kalau berbicara tentang One Piece, sudah pasti yang terlintas di kepala adalah petualangan bajak laut yang memperebutkan harta karun. Akan tetapi, dunia ciptaan Oda Sensei ini lebih dari sekadar bajak laut saja.
One Piece juga punya sisi ilmiah yang bisa dibilang mirip seperti di film Sci-Fi yang penuh dengan teknologi canggih. Maka dari itu, penulis akan membahas lima eksperimen ilmiah paling ekstrim yang pernah muncul di One Piece. Simak terus, yuk!
Lineage Factor bisa dibilang sebagai “DNA” di dunia One Piece. Konsep ini pertama kali pertama kali diperkenalkan lewat Vinsmoke Judge dan Dr. Vegapunk, dua ilmuwan paling jenius di dunia. Penelitian ini jadi dasar dari banyak eksperimen lainnya, mulai dari kloning, buah iblis buatan, sampai modifikasi tubuh manusia.
Dalam Arc Whole Cake Island, diperlihatkan bagaimana Vinsmoke Judge menciptakan anak-anaknya dari hasil rekayasa Lineage Factor. Judge sendiri merasa dari keempat anaknya, hanya Sanji saja yang ‘gagal’. Hal ini dikarenakan Sanji masih punya hati nurani dan emosi. Walaupun akhirnya, Sanji membangkitkan kemampuannya dalam Arc Wano.
Setelah Lineage Factor, Germa 66 kembali hadir dalam daftar dengan pasukan kloning milik mereka. Germa 66 memang rumah bagi eksperimen ilmiah paling ambisius di dunia One Piece. Vinsmoke Judge menciptakan ribuat prajurit dari tabung-tabung raksasa yang lahir tanpa rasa takut, tanpa rasa sakit, dan tanpa kehendak bebas.
Di episode 790, fans diperlihatkan bagaimana eksperimen ilmiah milik Germa 66 bekerja. Mereka seakan menciptakan tentara yang kuat, tahan banting, dan tidak berperasaan. Tapi hal ini justru menimbulkan pertanyaan moral yang mendasar banget. Apakah makhluk hidup buatan milik Germa 66 ini manusia?
Waktu Luffy dan kawan-kawan mendarat di Punk Hazard, mereka menemukan hal yang gak biasa. Mereka menemukan sekelompok anak kecil bertubuh raksasa yang tampak kesakitan dan ketakutan. Ternyata, mereka adalah korban eksperimen jahat milik Caesar Clown, seorang ilmuwan gila yang mencoba menciptakan manusia super.
Eksperimen ilmiah ini awalnya diklaim sebagai ‘pengobatan’, padahal tujuannya untuk menciptakan pasukan raksasa demi keuntungan pribadi dan kepentingan militer. Kasus ini juga memperlihatkan sisi gelap dari dunia One Piece, karena membuat anak kecil jadi kelinci percobaan. Jujur deh, ketika nonton Arc Punk Hazard ini, kamu jadi ikutan kesel sama Caesar Clown gak?
Buah iblis sudah jadi bagian penting dalam dunia One Piece, tapi siapa sangka kekuatan ini bisa direplikasi lewat sains? Ternyata buah iblis memang bisa direplikasi. Ilmuwan paling jenius yang bernama Dr. Vegapunk adalah seorang yang berhasil menciptakan buah iblis buatan. Kalau kamu masih ingat, buah iblis milik Momonosuke adalah ciptaan Dr. Vegapunk yang meniru miliknya Kaido.
Gak cuma Dr. Vegapunk, Caesar Clown juga ikut-ikutan bikin buah iblis buatan versi murahnya yang disebut SMILE. Bedanya, efek SMILE bisa kacau balau dan berisiko buat kehilangan emosi. Serem kan? Dari sini kita bisa lihat gimana eksperimen ilmiah bisa menyaingi keajaiban alam di One Piece. Dan hal ini jadi dasar munculnya eksperimen modifikasi tubuh lainnya, yaitu Pacifista dan Seraphim!
Setelah berhasil meniru kekuatan buah iblis, Dr. Vegapunk gak berhenti di situ. Ia awalnya melanjutkan proyek ilmiahnya dengan menciptakan pacifista, yaitu robot tempur berbentuk manusia yang awalnya dibuat menyerupai Bartholomew Kuma.
Gak cukup sampai di situ, Dr. Vegapunk kemudian melanjutkan eksperimennya lewat seraphim, generasi baru yang menggabungkan DNA dari para shichibukai legendaris dengan ras Lunarian dan lengkap dengan kekuatan buah iblis buatan. Ngeri banget, kan? seraphim bahkan lebih sempurna daripada pacifista.
Pada akhirnya, dunia One Piece memang gak habis-habis kalau dibahas. Selain kisah petualangannya yang epic, sisi ilmiahnya juga bikin penasaran. Dari kloning sampai robot canggih, eksperimen-eksperimen ini nunjukin betapa gilanya perkembangan teknologi di dunia para bajak laut.
Kira-kira, eksperimen ilmiah apalagi yang bakal dibikin Dr. Vegapunk selanjutnya? Coba kasih pendapat kamu, dong!