Sha Ine Febriyanti Soal Memaknai Kegagalan dan Cintanya pada Teater

Sha Ine Febriyanti ternyata sempat kecewa gagal raih award

Jakarta, IDN Times - Sosok aktris senior Sha Ine Febriyanti kerap menjadi sorotan berkat karakter yang dimainkannya dalam berbagai proyek. Kini, namanya sedang jadi perbincangan hangat usai memerankan tokoh Prani di film Budi Pekerti.

Kepada IDN Times, aktris yang akrab disapa Ine ini membagikan pengalamannya selama berkarier di industri hiburan Indonesia. Ine juga mengungkapkan momen terberat dalam hidupnya yang jarang orang ketahui. 

1. Mengawali karier di industri hiburan berkat dorongan Krisdayanti, sepupunya

Sha Ine Febriyanti Soal Memaknai Kegagalan dan Cintanya pada TeaterSha Ine Febriyanti (instagram.com/inefebriyanti)

Namanya dikenal sebagai aktris kawakan, Ine Febriyanti ternyata tak pernah menduga akan menjadi aktris. Langkah pertama Ine masuk ke industri hiburan pun bermula dari inisiatif Krisdayanti, sepupu dekatnya.

"Gak ada keinginan untuk jadi seniman, tapi tiba-tiba pada perjalanan, Mbak Yanti, Krisdayanti tuh ngomong, ‘Kamu cantik, kamu jadi model aja.' Zaman-zaman dulu kan ada cover girl. Difotoin sama Mbak Yanti, di-dandanin. Dia kan udah pinter makeup, tuh. Dia udah mulai Asian Bagus. Aku dipinjemin baju, terus difoto, terus dikirim sama dia," papar Ine pada Selasa (31/10/2023).

Ine pun lolos menjadi juara dua di sebuah ajang modeling. Dari situ, perempuan kelahiran 1976 ini memulai kariernya sebagai aktris di layar televisi alias sinetron. Namun, ternyata Ine tak suka dengan profesinya tersebut. 

Walau begitu, sosoknya melekat dengan sinetron lawas, Dewi Selebriti. Aktris memesona yang sukses memikat hati penonton ini pun terkenal sebagai Ine Febriyanti. Namun, nama panggungnya ini ternyata diprotes oleh sang bunda.

"Aku dulu (nama panggungnya) Ine Febriyanti, Sha-nya gak ada. Cuma sekarang, ibuku protes, 'Kenapa? Namamu bagus, Sha Ine Febriyanti.' Ya udah aku pake nama itu sekarang. Ya, mulai 2012-an lah," cerita Ine.

2. Momen Sha Ine Febriyanti jatuh cinta dengan teater

Sha Ine Febriyanti Soal Memaknai Kegagalan dan Cintanya pada TeaterSha Ine Febriyanti (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Meski berhasil tampil di layar televisi, Ine sendiri lebih sering aktif bekerja di dunia teater. Bukan tanpa alasan, ia telah jatuh cinta dengan dunia panggung, karena prosesnya yang lebih mendalam serta memberikan banyak ilmu baginya.

"Kenapa aku suka main teater? Karena prosesnya lengkap. Ketika udah berpentas, dapat tepuk tangan, standing applause. Itu karakter udah bukan milik aku lagi. Tapi, proses itu tetap melekat di aku," ujarnya.

Uniknya, Ine sendiri tidak pernah sekolah seni, apalagi akting. Ia langsung belajar dari pengalaman hingga bertemu dengan sutradara legendaris W.S Rendra hingga Arya Kusuma Dewa.

Ine pun mengakui bahwa bekerja sebagai aktris teater di Indonesia tak bisa menjadi lahan pundi-pundi uangnya. Namun, aktris kelahiran 18 Februari 1976 ini tetap mendapatkan ilmu yang menurutnya jauh lebih penting.

"Kalau di teater kan gak ada duitnya. Aku inget banget dulu aku pentas di Teater Koma tahun 2000. Kita latihan 3 bulan setiap hari, pertunjukannya 21 hari. Aku pentas itu setiap hari 3 jam setengah, pemeran utama. Kamu tahu aku dibayar berapa? Hanya Rp3 juta. Artinya gini, itu buat bensin bolak-balik aja udah abis," kenang Ine.

"Apa yang didapat? Ilmu. Itu investasi yang tidak terduga. Aku lebih melihat ilmu itu investasi yang lebih penting daripada uang," tambahnya dengan tegas.

Baca Juga: Biodata dan Profil Sha Ine Febriyanti, Pemeran Bu Prani Budi Pekerti

3. Kerja keras berbuah art center di rumah

Sha Ine Febriyanti Soal Memaknai Kegagalan dan Cintanya pada Teaterpotret Arya Saloka dan cast Gadis Kretek (instagram.com/bayu_ario)

Ilmu yang didapatkannya pun terlihat dalam akting yang ia tunjukkan dalam berbagai peran yang berkarakter. Sebut saja Nyai Ontosoroh, Roemaisa, hingga Nay yang selalu sukses meninggalkan bekas di hati penonton.

"Kita memberikan yang terbaik, yang terbaik, tahu-tahu kita udah sampai sini, lho. Jadi orang juga memandang kita, mungkin, ya karena kita memberikan yang terbaik terus, jadi orang punya standar yang, 'Wah, kalau main dia pasti total.' Padahal, gak, yang penting prosesnya," papar Ine.

Kerja kerasnya menimba banyak ilmu di dunia akting pun turut berbuah manis secara nyata. Ine kini memiliki art center di rumahnya di kawasan Jagakarsa dengan nama Huma Ark. 

"Investasi itu terbukti, sekarang aku bikin art center di rumah, namanya Huma Ark," ujarnya.

"Yang latihan di situ ada Angga Yunanda, Dian Sastrowardoyo, anak-anak centang biru alhamdulillah tuh latihan di situ," tambah Ine dengan antusias.

4. Sha Ine Febriyanti akui pernah kecewa tak dapat penghargaan

Sha Ine Febriyanti Soal Memaknai Kegagalan dan Cintanya pada TeaterSha Ine Febriyanti (instagram.com/inefebriyanti)

Sering menuai pujian berkat aktingnya yang menggaet hati penonton, nyatanya Ine belum membawa pulang Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik dari FFI yang bergengsi. Tak bohong, Ine pun mengakui dirinya sempat sedih saat masuk nominasi untuk film Nay.

"Waktu itu kecewa, kok gak menang, ya. Sedih. Terus yang kedua, Bumi Manusia. Hari itu gue kayak kurang apa, sih dipuji-pujinya. Kayak, 'Wah, film itu Ine jadi Nyai Ontosoroh.' Gak ada yang ngomong jelek lah itu tentang Nyai Ontosoroh. Gak menang juga," jelasnya.

"Di titik ini, aku melihat kayak udah gak penting lagi. Ternyata aku akan tetap, mau aku dapat piala, gak dapat piala, aku akan tetap terus berproses," tambah Ine sambil tertawa ringan menyikapinya dengan bijak.

5. Refleksi Sha Ine Febriyanti soal momen penting di hidupnya

Sha Ine Febriyanti Soal Memaknai Kegagalan dan Cintanya pada TeaterSha Ine Febriyanti (instagram.com/inefebriyanti)

Usianya kini sudah mendekati setengah abad, Ine Febriyanti pun memaknai hidupnya dengan lebih dalam. Ketika ditanya soal momen paling membahagiakan, Ine tak menjawab soal pencapaiannya di dunia akting.

Menurutnya, momen paling membahagiakan selama 47 tahun hidupnya adalah bisa menyelesaikan masalah dan mengambil hikmahnya.

"Kalau ditanya apa momen yang paling membahagiakan. Dulu aku jawab, 'Oh waktu di Australia aku naik gunung.' Tapi ternyata gak, kok. Ternyata yang aku ingat sampai sekarang, aku pakai sampai sekarang, ketika aku punya masalah di titik itu dan aku bisa menyelesaikannya. Itu jadi kekuatanku sampai sini," aku Ine.

Tak jauh berbeda dari momen tersedih di hidupnya. Memang, Ine mengakui bahwa pengalaman ditinggal meninggal oleh kekasihnya dahulu cukup sedih. Namun, Ine merasa tetap ada hikmah yang diambilnya.

"Dulu ya kan pernah ditinggal mati pacar, ya gitu-gitulah. Sedih lah. Tapi, ya itu kesedihan bisa diambil hikmahnya. Jadi gak ada kesedihan ya sebenernya, kan. Hidup itu bahagia, sedih itu gak ada. Yang ada adalah lu lewatin itu dengan lu bisa ambil hikmahnya. Jadi gak ada yang paling menyenangkan dan paling menyedihkan. Katanya begitu dan ternyata iya," pungkasnya.

Selain Budi Pekerti, Sha Ine Febriyanti juga sedang comeback akting lewat serial Gadis Kretek di Netflix. Ditunggu karya-karya selanjutnya, ya!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Dibintangi Sha Ine Febriyanti, Ada Budi Pekerti!

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya