5 Novel yang Berlatar di Kamp Pengungsian, Penuh Kisah Haru

Sudut pandang orang yang terjebak di tengah konflik

Kamp pengungsi menjadi tempat penuh penderitaan dan ketidakpastian yang mengintai setiap sudut. Tak jarang ada novel yang mengangkat tempat pengungsian sebagai setting utama cerita. Terlebih jika kamp pengungsian tersebut merupakan tempat penampungan pasca perang yang penuh kesengsaraan dan kurang perawatan.

Pembaca diberi wawasan unik tentang pengalaman hidup dan sudut pandang para pengungsi yang sering kali diabaikan atau dilupakan dalam masyarakat. Menghadirkan kisah-kisah yang mengharukan, serta penuh perjuangan dan harapan di kamp pengungsian. Seperti kelima rekomendasi novel berikut ini.

1. Mornings in Jenin – Susan Abulhawa

5 Novel yang Berlatar di Kamp Pengungsian, Penuh Kisah Harusampul buku Mornings in Jenin (bloomsbury.com)

Mornings in Jenin menggambarkan perjalanan pahit keluarga Palestina yang terpinggirkan akibat konflik Israel-Palestina. Novel ini mengisahkan hidup Amal, seorang perempuan Palestina yang dari masa kecil hingga dewasa hidup di kamp pengungsian di Jenin. Dalam narasi yang mengharukan, novel berfokus pada perjuangan dalam menghadapi kekerasan dan kehilangan.

Novel ini membangkitkan empati dan pengertian terhadap realitas kehidupan di pengungsian. Mornings in Jenin menggambarkan kompleksitas konflik yang menghancurkan dan mempengaruhi kehidupan orang-orang Palestina. Dengan penggunaan bahasa yang indah, Abulhawa membingkai cerita tentang kekuatan harapan dalam menghadapi tragedi.

2. Gate of the Sun – Elias Khoury

5 Novel yang Berlatar di Kamp Pengungsian, Penuh Kisah Harusampul buku Gate of the Sun (penguinrandomhouse.com)

Novel berpusat pada Dr. Khalil yang duduk di sebelah tempat tidur sahabatnya, Yunes, yang terbaring dalam keadaan koma. Keduanya berada di kamp pengungsian Palestina dengan latar konflik Israel-Palestina yang mengakar. Khalil pun bercerita tentang kisah hidup Yunes dan banyak orang lain, dengan harapan suaranya akan membawa Yunes kembali sadar.

Khoury mengaitkan benang-benang cerita yang menggambarkan kehidupan orang Palestina terpinggirkan. Dengan penggambaran tajam, Khoury menghadirkan sebuah karya yang menyentuh hati. Gate of the Sun bukan hanya sekadar novel tentang konflik politik, tetapi juga sebuah kisah tentang kemanusiaan yang menginspirasi.

Baca Juga: 5 Novel Berlatar Kota Kecil yang Penuh Kejahatan dan Misteri

3. A Feather on the Water – Lindsay Jayne Ashford

5 Novel yang Berlatar di Kamp Pengungsian, Penuh Kisah Harusampul buku A Feather on the Water (goodreads.com)

Novel mengangkat kisah tiga perempuan yang menjadi sukarelawan di kamp pengungsian Bavaria pada tahun 1945, pasca kekalahan Nazi dalam Perang Dunia II. Martha adalah perempuan Amerika yang melarikan diri dari suami kejam. Kitty seorang Yahudi Austria yang menyamar sebagai warga Inggris dan mencari orangtuanya yang hilang dalam perang. Begitu juga Delphine dari Prancis yang suami dan anaknya ditahan di kamp konsentrasi Dachau sebagai tahanan politik.

Mereka semua memiliki latar belakang tragedi pribadi dan kisah cinta yang terpisah, tapi saling terkait di tengah-tengah kekacauan dan ketidakpastian pasca perang. Novel ini tidak hanya menggambarkan kehidupan di kamp pengungsian pada masa itu, tetapi juga memperlihatkan kesamaan kondisi yang dihadapi oleh para pengungsi dari berbagai belahan dunia hingga saat ini.

4. The Beekeeper of Aleppo – Christy Lefteri

5 Novel yang Berlatar di Kamp Pengungsian, Penuh Kisah Harusampul buku The Beekeeper of Aleppo (time.com)

Novel mengisahkan perjalanan tragis seorang peternak lebah bernama Nori dan istrinya, Afra,  yang terpaksa melarikan diri dari Aleppo. Kota tersebut hancur akibat serangan bom Assad dan Rusia selama Perang Saudara Suriah. Setelah kehilangan rumah dan putranya dalam serangan bom, pasangan ini melarikan diri dan bergantung pada belas kasihan para penyelundup yang kejam.

Akhirnya, mereka tiba di Moria yaitu kamp pengungsian yang terkenal di pulau Lesbos. Keduanya berjuang untuk beradaptasi dengan kebutuhan sehari-hari dan jarak emosional yang semakin membesar di antara mereka. The Beekeeper of Aleppo memberikan gambaran yang menyentuh tentang bagaimana pengungsian memengaruhi dua orang yang saling mencintai.

5. Silence is My Mother Tongue – Sulaiman Addonia

5 Novel yang Berlatar di Kamp Pengungsian, Penuh Kisah Harusampul buku Silence is My Mother Tongue (graywolfpress.org)

Novel mengangkat kisah pengungsi di kamp Sudan dengan sudut pandang dari seorang pria bernama Jamal. Namun, karakter utama dalam novel ini adalah perempuan muda yang berani bernama Saba. Bersama saudara laki-lakinya yang bisu, ia berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan di kamp dan mencari pengganti masa depan dan harapan yang dicuri darinya.

Karakter utama dalam Silence is My Mother Tongue menggambarkan generasi muda masa kini yang fleksibel dan siap untuk menantang norma. Namun, mereka harus berurusan dengan budaya kamp yang menyudutkan dan kadang-kadang menindas. Apalagi dengan kurangnya privasi, gosip, dan hukuman.

Kelima rekomendasi novel di atas menggembarkan keberanian untuk bertahan dalam kondisi yang sulit di tengah kamp pengungsian. Novel-novel tersebut dapat membantu memperluas pemahaman kita tentang pengalaman manusia yang penuh kompleksitas dan empati.

Baca Juga: 5 Novel Berlatar Perang di Berbagai Negara, Kisah Tragis Bikin Nangis!

Emma Kaes Photo Verified Writer Emma Kaes

Welcome to my alter ego :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya