6 Novel Fiksi Sejarah tentang Kehidupan Ibu Negara Amerika Serikat

Di balik gemerlap Gedung Putih, tersimpan kisah-kisah yang jarang diketahui publik. Kehidupan para keluarga presiden Amerika sering kali tampak sempurna dari luar, namun sesungguhnya penuh tekanan, dilema, bahkan rahasia yang tak terungkap. Lewat novel-novel fiksi sejarah ini, kita diajak mengintip sisi manusiawi dari mereka yang selama ini hanya dikenal lewat buku sejarah.
Buku-buku ini tidak hanya menghadirkan latar sejarah yang akurat, tetapi juga menggali kehidupan batin para Ibu Negara dan tokoh-tokoh di sekitar presiden dengan cara yang menyentuh dan penuh kejutan. Nah, enam novel fiksi sejarah tentang kehidupan Ibu Negara Amerika Serikat berikut akan membawamu menjelajahi sisi tersembunyi dari para keluarga presiden Amerika yang tak pernah diajarkan di buku pelajaran.
1. Jacqueline in Paris–Ann Mah

Sebelum dikenal sebagai Jackie Kennedy, Jacqueline Bouvier hanyalah seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang bersemangat menjalani kehidupan baru di Paris. Ia meninggalkan Vassar College dan tekanan sosial keluarga demi menikmati satu tahun kebebasan di kota yang penuh pesona. Dalam petualangannya, ia jatuh cinta pada seorang penulis muda, meski tahu ibunya takkan pernah setuju.
Dalam atmosfer pascaperang yang masih tegang, Jackie muda menyaksikan secara langsung kebangkitan komunisme dan sisa-sisa pengkhianatan yang mewarnai Eropa. Tanpa sadar, pengalaman ini membentuk cara pandangnya terhadap dunia dan berpengaruh besar pada jalan hidupnya di masa depan, termasuk hubungannya dengan calon suaminya, John F. Kennedy.
Novel ini menampilkan sisi pribadi Jackie yang jarang terungkap, dan bagaimana masa mudanya membentuk sosok ikonik yang kelak menjadi First Lady Amerika.
2. The First Ladies–Marie Benedict & Victoria Christopher Murray

Novel ini menyoroti persahabatan erat antara Eleanor Roosevelt, Ibu Negara yang vokal memperjuangkan hak sipil, dan Mary McLeod Bethune, seorang aktivis dan pendidik keturunan mantan budak. Keduanya berasal dari latar belakang yang sangat berbeda, namun menjalin ikatan kuat yang didasarkan pada cita-cita yang sama yaitu keadilan dan kesetaraan.
Buku ini bukan hanya mengangkat sosok Eleanor Roosevelt dari sisi pribadi, tapi juga memperlihatkan betapa pentingnya kekuatan solidaritas antarperempuan dalam dunia politik yang keras. Lewat percakapan rahasia, mimpi, dan perjuangan yang mereka bagi, pembaca diajak menyelami dinamika persahabatan yang sangat berarti.
3. Mrs. Lincoln's Dressmaker–Jennifer Chiaverini

Lewat sudut pandang Elizabeth Hobbs Keckley, mantan budak yang menjadi penjahit sekaligus sahabat Mary Todd Lincoln, novel ini mengungkap sisi personal Ibu Negara Abraham Lincoln yang jarang diketahui publik. Elizabeth tak hanya menjahit gaun-gaun elegan, tapi juga menjadi saksi dan pendengar rahasia di tengah gejolak Perang Saudara.
Persahabatan mereka berdua menjadi cermin hubungan antara kelas, ras, dan kepercayaan dalam masa yang penuh konflik. Meski berasal dari latar belakang sangat berbeda, keduanya saling menguatkan saat tragedi menimpa keluarga Lincoln. Buku ini penuh kehangatan, namun juga menyimpan kepedihan.
4. Rodham–Curtis Sittenfeld

Bagaimana jadinya jika Hillary Rodham tak pernah menikah dengan Bill Clinton? Lewat alur alternatif ini, Curtis Sittenfeld menciptakan dunia fiksi di mana Hillary memilih jalannya sendiri. Ia tetap menjadi aktivis perempuan dan politikus tangguh, namun tak terikat dengan karier politik Bill yang penuh kontroversi.
Rodham menggambarkan seorang perempuan yang menghadapi dilema antara cinta dan ambisi. Dalam perjalanan panjangnya, Hillary bertemu kembali dengan Bill, dan situasi itu memaksanya menimbang ulang keputusan masa mudanya. Novel ini menyajikan pertanyaan reflektif, seandainya kita mengambil jalan yang berbeda, apakah hidup akan lebih baik atau justru lebih rumit?
5. The Ninth Daughter–Barbara Hamilton

Menggabungkan unsur sejarah dan misteri, novel ini menempatkan Abigail Adams, istri John Adams, di tengah-tengah konflik menjelang Revolusi Amerika. Saat sebuah pembunuhan terjadi dan John dituduh sebagai pelakunya, Abigail terpaksa menyelidiki kasus itu sendiri demi menyelamatkan kehormatan suami dan perjuangan kelompok rahasia Sons of Liberty.
Berlatar tahun 1773, cerita ini memperlihatkan Abigail sebagai sosok perempuan cerdas dan tangguh, jauh dari bayangan istri politikus yang pasif. Ia harus mengungkap kebenaran di tengah ancaman perang dan intrik politik. The Ninth Daughter memberi nuansa segar pada kisah presiden Amerika dengan menjadikan istri sebagai tokoh utama dalam narasi yang menegangkan.
6. The President's Wife–Tracy Enerson Wood

Terakhir, rekomendasi novel fiksi sejarah tentang kehidupan Ibu Negara Amerika Serikat ada The President’s Wife. Bercerita tentang Edith Bolling Wilson awalnya hanya seorang janda mandiri yang tak berminat menikah lagi. Namun semuanya berubah saat ia jatuh cinta pada Presiden Woodrow Wilson. Menjadi Ibu Negara bukan hal mudah bagi perempuan independen sepertinya, tapi Edith justru berkembang menjadi partner politik yang sangat berpengaruh.
Ketika kesehatan Woodrow menurun, Edith secara diam-diam mengambil alih sebagian tugas-tugas kenegaraan. Ia menjadi penghubung utama, menyusun kebijakan, bahkan menyampaikan pesan rahasia atas nama suaminya. The President’s Wife mengangkat kisah nyata yang mengejutkan bahwa mungkin Amerika sempat dipimpin oleh seorang perempuan secara tidak resmi.
Kalau kamu suka membaca fiksi sejarah penuh intrik politik dan sisi emosional yang dalam, keenam novel ini menawarkan sudut pandang segar tentang kehidupan di balik Gedung Putih. Dari masa revolusi hingga zaman modern, cerita-cerita ini membuktikan bahwa para Ibu Negara dan keluarga presiden juga menyimpan kisah yang tak kalah dramatis dari politik itu sendiri.