Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
adegan dalam serial Black Mirror. (dok. Netflix/Black Mirror)

Intinya sih...

  • "Fifteen Million Merits" dari musim pertama menawarkan kritik sosial tentang dehumanisasi oleh sistem hiburan massal.
  • "Be Right Back" dari musim kedua menyajikan horor eksistensial tentang cinta, kehilangan, dan batas antara kenangan dan kenyataan.
  • "Metalhead" menghadirkan tema survival murni melawan mesin ciptaan manusia di dunia pasca-apokaliptik yang sunyi.

Siapa, sih, yang tak pernah menonton Black Mirror? Tayang perdana pada 2011, serial antologi kreasi Charlie Brooker ini sukses bikin penonton merinding sekaligus tercengang dengan premis seputar sisi gelap perkembangan teknologi miliknya. Tak heran, banyak yang rela begadang semalaman demi menghabiskan seluruh episodenya.

Beberapa episode Black Mirror sukses mencuri perhatian dan bahkan dianggap sebagai yang terbaik. Sebut saja "San Junipero" yang manis dari musim ketiga, "USS Callister" yang bikin tegang di musim keempat, hingga "Joan Is Awful" yang viral dari musim keenam. Namun, di balik popularitas episode-episode tersebut, tahukah kamu kalau sebenarnya ada banyak episode lain yang kualitasnya tak kalah keren, tapi justru jarang banget dibicarakan?

Nah, bertepatan dengan kabar gembira hadirnya Black Mirror Season 7 di Netflix sejak 10 April lalu, IDN Times mengajakmu buat rewatch enam episode underrated dari setiap musimnya. Dijamin, setelah nonton keenam episode ini, kamu bakal semakin tak sabar menantikan kejutan apalagi yang akan disuguhkan di musim terbarunya!

1. Fifteen Million Merits (Season 1, Episode 2)

adegan dalam serial Black Mirror. (dok. Netflix/Black Mirror)

Dibandingkan "The National Anthem" yang penuh kontroversi dan "The Entire History of You" yang introspektif, episode kedua dari musim pertama Black Mirror ini memang tak banyak disebut-sebut. "Fifteen Million Merits" membawa penonton ke dunia distopia yang jamak ditemukan di film-film fiksi ilmiah. Namun, di balik temanya yang familier, episode ini menyuguhkan kritik sosial tentang bagaimana manusia dimanfaatkan sebagai komoditas oleh sistem hiburan massal.

Dalam dunia "Fifteen Million Merits", manusia hidup di ruangan sempit dan mengayuh sepeda statis demi mengumpulkan mata uang digital yang disebut "merit". Setiap aspek hidup mereka dikendalikan oleh sistem, mulai dari apa yang mereka tonton hingga apa yang mereka makan. Hiburan utama di dunia ini adalah acara pencarian bakat bernama Hot Shot.

Cerita berfokus pada Bing (Daniel Kaluuya) yang menyerahkan seluruh merit-nya kepada Abi (Jessica Brown Findlay). Abi adalah gadis dengan suara merdu yang ia yakini bisa sukses di Hot Shot. Awalnya, kisah mereka tampak seperti dongeng modern. Namun, semuanya berubah drastis ketika Abi justru diarahkan menjadi bintang industri pornografi oleh juri dan penonton yang dangkal.

2. Be Right Back (Season 2, Episode 1)

adegan dalam serial Black Mirror. (dok. Netflix/Black Mirror)

Episode pembuka musim kedua Black Mirror ini mengikuti kisah Martha (Hayley Atwell) yang mendadak harus menjalani hidup seorang diri setelah kematian tragis sang kekasih, Ash (Domhnall Gleeson). Tenggelam dalam kesedihan, Martha kemudian ditawari teknologi yang memungkinkan dirinya berinteraksi dengan versi AI dari Ash. Interaksi itu bermula lewat pesan teks, lalu berkembang menjadi obrolan suara, hingga akhirnya berujung pada kehadiran fisik dari android yang menyerupai Ash.

Dengan pendekatan minimalis yang emosional dan naskah yang menyentuh, tak heran jika banyak yang membandingkan "Be Right Back" dengan "The Entire History of You". Namun, episode ini jarang masuk daftar favorit karena tak menampilkan distopia sosial yang mencolok seperti episode Black Mirror lainnya. Padahal, ceritanya justru menyajikan horor eksistensial yang lebih membekas, yaitu tentang cinta, kehilangan, dan batas tak kasatmata antara kenangan dan kenyataan.

3. Hated in the Nation (Season 3, Episode 6)

adegan dalam serial Black Mirror. (dok. Netflix/Black Mirror)

Saat perilisannya, "Hated in the Nation" mendapat kritik soal durasinya yang dianggap terlalu panjang. Bagaimana tidak, episode keenam sekaligus penutup dari Black Mirror Season 3 ini menjadi episode terlama dalam sejarah Black Mirror dengan durasi mencapai 89 menit. Namun, apabila kamu sabar mengikuti alurnya, "Hated in the Nation" sejatinya menghadirkan salah satu kisah tergelap yang pernah dibuat oleh Charlie Brooker.

Kisahnya mengikuti Detektif Karin Parke (Kelly Macdonald) dan rekannya, Blue (Faye Marsay), yang menyelidiki kematian seorang jurnalis kontroversial. Awalnya tampak seperti kasus biasa, tapi penyelidikan membawa mereka pada pola aneh. Setiap korban sebelumnya menjadi sasaran kebencian publik lewat tagar #DeathTo di media sosial. Ternyata, siapa pun yang mendapat jumlah mention terbanyak dalam tagar itu akan dibunuh oleh teknologi mematikan berupa lebah robot buatan pemerintah.

Lewat cerita bergaya misteri ini, "Hated in the Nation" mengkritik fenomena cancel culture dan kemarahan kolektif di dunia maya yang bisa berujung nyata. Penonton dibuat mempertanyakan siapa sebenarnya yang bersalah. Apakah dalang di balik teknologi itu, pengguna internet, atau sistem yang membiarkan semua itu terjadi?

4. Metalhead (Season 4, Episode 5)

adegan dalam serial Black Mirror. (dok. Netflix/Black Mirror)

Disutradarai oleh David Slade (Black Mirror: Bandersnatch), "Metalhead" mengambil latar dunia pasca-apokaliptik yang sunyi dan tandus. Episode ini mengikuti seorang wanita bernama Bella (Maxine Peake) yang diburu oleh anjing robot mematikan saat ia mencoba bertahan hidup. Tak seperti episode Black Mirror lainnya yang banyak bicara soal interaksi sosial atau media digital, "Metalhead" fokus pada tema survival murni melawan mesin ciptaan manusia sendiri.

Meski konsepnya sempat diremehkan karena dianggap seperti carbon copy dari Terminator, "Metalhead" merupakan salah satu episode underrated Black Mirror yang patut ditonton ulang dengan sudut pandang baru. Episode ini sengaja menghilangkan elemen manusiawi untuk memperlihatkan betapa sepinya dunia ketika teknologi sepenuhnya mengambil alih. Alih-alih menyentuh lewat emosi, "Metalhead" membuat penonton merinding lewat atmosfer dan intensitas yang mencekam.

5. Rachel, Jack and Ashley Too (Season 5, Episode 3)

Miley Cyrus dalam serial Black Mirror. (dok. Netflix/Black Mirror)

"Rachel, Jack and Ashley Too" merupakan salah satu episode Black Mirror paling spesial karena menghadirkan bintang pop ternama, Miley Cyrus, sebagai pemeran utama. Sayangnya, kehadiran Cyrus tak mampu mengangkat episode ini dari kritik tajam serta rating yang kurang memuaskan. Di Rotten Tomatoes, "Rachel, Jack and Ashley Too" menjadi episode Black Mirror Season 5 dengan skor terendah dengan perolehan 50 persen.

Episode ini sendiri berpusat pada dua saudara perempuan, Rachel (Angourie Rice) dan Jack (Madison Davenport), setelah kematian ibu mereka. Rachel menjadi terobsesi dengan penyanyi pop Ashley O (Cyrus) dan membeli robot AI mini "Ashley Too" yang diprogram dengan kepribadian ceria sang idola. Namun, ketika mereka mengetahui fakta mengerikan di balik kehidupan Ashley, mereka pun memulai sebuah misi penyelamatan yang gila.

Walaupun dianggap terlalu "cerah" dan kurang menggigit dibandingkan episode Black Mirror lainnya, "Rachel, Jack and Ashley Too" sebenarnya menawarkan perspektif unik tentang kultur selebritas dan fandom. Kisahnya menyentil eksploitasi dalam industri musik, tekanan untuk selalu tampil positif, serta hubungan kompleks antara idola dan fans. Di sisi lain, penampilan Miley Cyrus sebagai Ashley O, yang kontras dengan era Disney-nya, memberi lapisan menarik yang layak diapresiasi lebih.

6. Demon 79 (Season 6, Episode 5)

adegan dalam serial Black Mirror. (dok. Netflix/Black Mirror)

Jika episode-episode underrated Black Mirror di atas masih menyentuh soal teknologi, "Demon 79", sebagai episode kelima sekaligus pamungkas dari Black Mirror Season 6, memilih jalan berbeda dengan melangkah lebih jauh ke ranah supernatural. Episode ini tampil bak tribut pada film-film horor Inggris era 1970-an, lengkap dengan suasana kelam, nuansa retro, dan sentuhan komedi hitam. Meski berbeda secara format, pesan sosial dan kritik tajam yang jadi ciri khas Black Mirror tetap terasa kental.

"Demon 79" berkisah tentang Nida (Anjana Vasan), perempuan keturunan India/Inggris yang menjalani hidup membosankan di tengah Inggris tahun 1979 yang penuh rasisme terselubung. Suatu hari, ia secara tak sengaja membangkitkan Gaap (Paapa Essiedu), makhluk supranatural kocak yang mengaku sebagai pelayan neraka. Gaap memberinya ultimatum: ia harus mengorbankan tiga jiwa dalam tiga hari, atau dunia akan kiamat.

Awalnya, Nida menolak mentah-mentah ide itu. Namun tekanan hidup dan berbagai ketidakadilan yang ia alami membuatnya perlahan tergoda untuk mengikuti "misi" tersebut. Dalam prosesnya, kita dibawa menyelami sisi kelam Nida, yang ternyata sudah lama menyimpan amarah dan keinginan untuk memberontak.

Ternyata, episode-episode underrated dari Black Mirror ini menyimpan kejutan yang tak kalah bikin merinding dan nagih dari episode-episode populer lainnya, ya? Sambil menunggu Black Mirror Season 7 tayang 10 April nanti, rewatch episode-episode ini bisa jadi pemanasan yang pas buat otakmu. Yuk, segera pilih episode mana yang bakal kamu tonton ulang duluan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team