8 Episode Terseram di Love, Death & Robots, Siap Merinding?

- "Love, Death & Robots" musim keempat tayang di Netflix pada 15 Mei 2025 dengan 10 episode pendek ber-genre horor, fiksi ilmiah, dan fantasi.
- Serial ini terkenal karena tiap episodenya dibuat oleh tim kreatif berbeda, menciptakan pengalaman menonton yang unik dan tak terlupakan.
- Episode-episode terdahulu seperti "Sonnie's Edge", "Beyond the Aquila Rift", dan "Shape-Shifters" sukses bikin bulu kuduk merinding.
Setelah absen 3 tahun, Love, Death & Robots akhirnya kembali dengan musim keempatnya yang akan tayang di Netflix pada 15 Mei 2025. Volume terbaru ini bakal menyuguhkan 10 episode pendek yang masih mengusung genre andalan, yaitu horor, fiksi ilmiah, dan fantasi. Dipimpin Tim Miller, sebagai kreator, dan sang produser eksekutif, David Fincher, musim keempat menjanjikan kejutan dari para sutradara dan animator kelas dunia.
Sejak pertama kali tayang, Love, Death & Robots dikenal sebagai serial antologi animasi yang tak pernah ragu untuk bereksperimen. Tiap episodenya dibuat oleh tim kreatif berbeda, sehingga menghasilkan nuansa, gaya animasi, dan emosi yang sangat beragam. Dari cerita yang membuat tertawa getir hingga yang bikin merinding, serial ini sukses menciptakan pengalaman menonton yang unik dan tak terlupakan.
Sambil menunggu Volume 4 tayang dan menebak-nebak kengerian macam apa lagi yang akan disajikan, tak ada salahnya untuk menengok kembali episode-episode terdahulu yang sukses bikin bulu kuduk berdiri. Berikut delapan rekomendasi episode terseram dari Love, Death & Robots yang bisa kamu tonton ulang. Bagi yang baru tahu, bisa jadi tontonan pengantar sebelum musim terbaru tiba!
1. Sonnie's Edge

Sebagai episode pertama di musim pertama, "Sonnie's Edge" berhasil menjadi pembuka yang brutal dan tak terlupakan dari Love, Death & Robots. Episode ini menyajikan dunia cyberpunk distopia yang penuh kekerasan dan monster mengerikan. Visualnya yang detail serta adegan pertarungan yang gore sukses membuat penonton merinding sejak menit awal.
Ceritanya berpusat pada turnamen pertarungan bawah tanah, di mana manusia mengendalikan monster bio-mekanik yang disebut Beast. Sonnie adalah salah satu pilot terbaiknya. Ia mengendalikan makhluk bernama Khanivore yang punya penampilan menyeramkan dengan gerakan gesit dan cakar tajam. Namun, di balik arena brutal itu, ada bahaya yang jauh lebih gelap yang mengintai Sonnie dan timnya.
Catatan: "Sonnie's Edge" merupakan episode pembuka dalam urutan asli Love, Death & Robots saat dirilis di Netflix. Namun, karena Netflix sempat mengacak urutan episode untuk beberapa pengguna, urutan yang kamu lihat mungkin berbeda.
2. Beyond the Aquila Rift

Sekilas, "Beyond the Aquila Rift" tampak seperti kisah fiksi ilmiah biasa tentang perjalanan antariksa yang salah arah dan reuni romantis. Namun, episode ini dengan cepat berbelok tajam menjadi kengerian eksistensial yang menghantui. Twist mengerikan di akhir menjadikannya salah satu entri paling menyeramkan dalam Love, Death & Robots.
Episode ini berawal saat kapten Thom dan krunya terbangun dari hibernasi setelah melakukan lompatan antariksa yang seharusnya membawa mereka pulang. Alih-alih kembali ke tujuan, mereka justru terdampar jauh di luar angkasa dan menemukan seorang wanita yang sudah lama dianggap hilang, Greta. Namun, kelegaan karena bertemu kembali dengan sosok familier tersebut perlahan terkikis oleh perasaan aneh. Apa yang sebenarnya terjadi?
3. Shape-Shifters

Seperti judulnya, "Shape-Shifters" menyuguhkan kisah tentang makhluk pengubah bentuk yang menebar teror di medan perang. Berlatar di Afghanistan, episode ini mengikuti Decker dan Sobieski, dua marinir Amerika Serikat yang ternyata adalah manusia serigala. Keberadaan mereka yang berbeda ini ternyata tak hanya membuat mereka jadi prajurit efektif, tapi juga sasaran diskriminasi dan ketakutan dari rekan-rekan manusianya. Namun, suatu hari, diskriminasi itu berubah jadi tragedi berdarah ketika salah satu dari mereka terbunuh secara misterius.
4. Helping Hand

Bayangkan film Gravity bertemu dengan 127 Hours, lalu dipadatkan menjadi satu episode pendek yang menyeramkan, itulah “Helping Hand". Episode ini berkisah tentang seorang astronot bernama Alexandria yang terdampar di luar angkasa dengan sisa oksigen yang makin menipis. Dalam situasi yang mematikan itu, satu-satunya cara untuk menjangkau tempat aman adalah pengorbanan yang tak terbayangkan.
Yang membuat "Helping Hand" terasa spesial adalah keberaniannya dalam memvisualisasikan adegan pengorbanan itu dengan sangat brutal dan menyakitkan untuk disaksikan. Kesendirian total di luar angkasa yang sunyi senyap yang dirasakan oleh sang protagonis juga menambah lapisan teror psikologis. Dijamin bikin ngilu sekaligus bergidik!
5. All Through the House

Tak kalah dari musim pertama, musim kedua serial Love, Death & Robots juga memiliki berbagai cerita pendek yang sukses meneror audiens. Salah satu yang paling menyeramkan datang dari segmen berjudul "All Through the House". Dengan gaya animasi stop-motion, episode ini melempar twist berani pada sosok ikonis yang muncul saat Natal, Sinterklas.
Ceritanya mengikuti dua saudara, Billy dan Leah, yang penasaran ingin melihat Sinterklas secara langsung di malam Natal. Bukannya menemukan pria berjanggut putih dengan kantong hadiah, mereka justru disambut oleh sosok yang mengerikan. Makhluk itu mendekati mereka perlahan, mencium bau tubuh mereka satu per satu, dan bahkan memuntahkan hadiah dalam balutan lendir yang menjijikkan!
6. Life Hutch

Menampilkan aktor berbakat Michael B. Jordan, "Life Hutch" pantas masuk dalam daftar episode Love, Death & Robots yang sukses membuat bulu kuduk berdiri. Episode ini membawa kita pada Terrence (Jordan), seorang pilot yang kabur ke sebuah tempat asing setelah pertempuran antariksa yang brutal. Sayangnya, tempat berlindung yang seharusnya aman itu justru menyimpan bahaya mematikan dalam wujud robot pemeliharaan yang rusak. Terrence pun kini harus mengandalkan keberaniannya untuk bertahan dari serangan membabi buta sang robot.
7. Bad Travelling

"Bad Travelling" menceritakan tentang sekelompok pelaut yang terjebak di sebuah kapal bersama Thanapod, makhluk mengerikan berupa seekor krustasea raksasa. Mereka harus memilih pemimpin yang akan menghadapi ancaman tersebut, dan pilihan itu jatuh pada Torrin, protagonis yang tampak biasa saja. Namun, ketegangan mulai meningkat ketika Torrin membuat kesepakatan licik dengan sang makhluk demi menyelamatkan dirinya sendiri.
Meski menampilkan sosok monster, horor dari episode yang disutradarai oleh David Fincher ini sebenarnya datang dari sisi psikologis dan moral yang dimainkan karakter manusia. Penonton dipaksa merenungkan siapa sebenarnya “monster” dalam cerita ini. Makhluk asing di bawah kapal, ataukah manusia yang rela mengorbankan sesama demi keselamatan pribadi?
8. In Vaulted Halls Entombed

Jika kamu suka kisah horor kosmik seperti karya-karya klasik H. P. Lovecraft, maka episode "In Vaulted Halls Entombed" dari Love, Death & Robots Volume 3 ini adalah suguhan yang tak boleh dilewatkan. Episode ini mengikuti sekelompok pasukan elit yang dikirim untuk menyelamatkan sandera. Namun, alih-alih berhasil menyelesaikan misi, mereka malah menemukan entitas kuno di dalam gua yang gelap dan menyesakkan.
Episode ini melempar sederet pertanyaan yang siap mengusik rasa penasaranmu sepanjang durasi. Siapakah makhluk purba ini, dari mana asalnya, dan apa sebenarnya yang ia inginkan? Dan sebelum kamu sempat menjawabnya, kengerian episode ini mencapai puncaknya dengan akhir yang benar-benar meresahkan!
Nah, itulah delapan episode Love, Death & Robots yang terbukti ampuh mengusik nyali para penontonnya. Sambil menanti Volume 4 yang tinggal hitungan hari saja tiba di Netflix, menikmati kembali atau bahkan baru mencoba episode-episode lawas ini adalah cara sempurna untuk "memanaskan mesin". Gimana, sudah siap menyelami kembali sensasi merinding dari serial antologi eksperimental ini?