5 Fakta di Balik Layar Film Sehidup Semati, Bangun Set Apartemen

Film Sehidup Semati memeriahkan industri perfilman Tanah Air di awal tahun 2024. Film garapan sutradara perempuan, Upi, ini memiliki genre psychological thriller. Baginya bukan hal yang mudah untuk merealisasikan film ini, lho.
Upi beserta sang produser, Chand Parwez, membocorkan fakta-fakta di balik layar film Sehidup Semati. Kamu harus tahu sebelum menonton film ini. Katanya, sih, sampai harus bangun set apartemen!
1. Terinspirasi dari stigma masyarakat yang kerap disalahgunakan
Upi mengaku film Sehidup Semati terinspirasi dari paradigma-paradigma masyarakat yang kerap disalahgunakan, khususnya tentang derajat laki-laki dan perempuan. Sang sutradara sudah menulis cerita ini sejak tahun 2010 silam.
"Awalnya karena mengusik pikiran saya, sering terjadi dogma-dogma, keyakinan-keyakinan, ayat-ayat yang dipelintir, disalahgunakan, yang membuat posisi perempuan sangat lemah dan rentan. Sampai akhirnya lahirlah perempuan seperti Renata (tokoh dalam film), perempuan yang diatur dan tidak punya ruang," ucap Upi dalam konferensi pers pada Senin (8/1/2023).
Upi menambahkan film ini dibuat agar tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban. Ia juga berharap laki-laki dapat berpikir jauh lebih terbuka, tidak seperti Edwin, karakter antagonis dalam film ini.
"Hal itu sudah dirasakan dari kehidupan dalam keluarganya, ibu bapaknya yang sudah melakukan hal itu. Kasian sekali saat ada Renata gak punya support system, kayak gak bisa apa-apa. Yang bisa dia lakukan hanya patuh aja. Saya buat ini agar tidak ada lagi perempuan seperti Renata dan laki-laki seperti Edwin," tambahnya.
2. Bujet produksi yang bikin syok, karena bangun set apartemen
Bujet produksi film ini tampaknya memakan biaya besar. Sebab, Upi memilih untuk membangun set apartemen, alih-alih melakukan syuting di apartemen sungguhan.
"Kurang lebih awalnya dikira murah, kan kita mikirnya syutingnya cuma apartemen doang, tapi ternyata apartemennya minta dibuat set. Pas lihat angkanya, Pak Parwez (sempet) syok," ucap Dewi Piay selaku line producer.
3. Banyak aspek yang akan membuat penonton jatuh cinta sama film ini
Dari Art Department, Jafar Shiddiq juga berusaha memberikan visual yang dicintai oleh penonton. Ia ingin membuat karakter, gambar, hingga ruang agar terasa hidup. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Jafar dan timnya.
"Kalau dari segi artistik itu kesulitannya bagaimana caranya bikin cerita ini bisa bikin penonton jatuh cinta sama karakternya, dari segi gambar juga, segi ruang juga, sama merasakan feeling kayak itu," tambah Jafar.
4. Proses reading hingga bongkar latar belakang tokoh dilakukan dengan detail
Bukan hanya tim di balik layar, para pemain juga bekerja keras untuk maksimal memerankan karakter mereka. Hal yang dilakukan adalah reading untuk membahas latar belakang kehidupan tokoh di film ini.
"Kita reading beberapa kali sama Mbak Upi ngomongin background kenapa Renata jadi kayak gini. Kenapa Edwin jadi seperti itu, kayak gimana, sih, didikan orangtuanya dulu," ungkap Laura Basuki, pemeran Renata.
Sementara itu, Laura Basuki dan pemain lainnya mengaku tak sulit untuk membangun chemistry satu sama lain.
"Sama Ario Bayu kita pernah kerja bareng jadi kita gak makan banyak waktu untuk reading. Kalau Chantiq dan Asmara juga sama, walau baru pertama kali ketemu, tapi kita bisa langsung klik," tambahnya.
5. Beberapa cast melakukan improvisasi, sutradara langsung approve
Chand Parwez selaku produser membocorkan bahwa beberapa cast juga melakukan improvisasi dalam film Sehidup Semati. Alih-alih mengatakan cut, Upi dan Chand Parwez membiarkan take tersebut berlangsung.
"Ada dialog berputar itu Laura dan Asmara, bikin kita semua shock. Laura itu gak ada di set yang ambil rokok. Laura improve ambil rokok terus kita gak cut, dibiarkan saja dan itu one take," ucap Chand Parwez.
Itu dia cerita di balik layar Sehidup Semati. Jadi semakin penasaran, kan? Jangan lupa nonton film Sehidup Semati di bioskop mulai 11 Januari 2024!